Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY All I need is Kill (Bagian 2.5 update)

Status
Please reply by conversation.

PandaEyes

Semprot Kecil
Daftar
14 Feb 2018
Post
72
Like diterima
164
Lokasi
Lubuk hati terdalam
Bimabet
Selamat datang di Thread pertama wa, ini cerita pertama di forum ini.
mohon maaf sebelumnya bila kedepannya minim SS.

This is a work of fiction. Names, characters, businesses, places, events, locales, and incidents are either the products of the author's imagination.





Prolog

Ketika pulang kerumah, kubuka pintu dan kulihat adikku, Dila sedang tidur di sofa. Waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam dan tv yang masih menyala sedang menyiarkan wawancara khusus, tentang game VR terbaru, ARCADIA . Sebenarnya bukan tanpa alasan, aku pulang selarut ini, hanya untuk membeli game tersebut dari kota. Banyak orang yang mengatakan bahwa game VR bisa dijadikan ladang untuk mencari uang dengan mudah, senjata langka atau equip bagus bisa dijual ratusan ribu di internet.

Mereka bilang jika game ini benar-benar berbeda dari game VR lainnya, jadi aku memutuskan untuk duduk sejenak menyaksikan acara wawancara tersebut.

"Apa yang membedakan ARCADIA dengan game VR lainnya ?" Tanya si Host.

"Sangat simple sekali, ini bukanlah game VMMORPG"

"Apa maksud anda dengan bukan game VMMORPG?, bukankah jaman sekarang VMMORPG itu sangat populer dikalangan para pencinta games?"

"Itu benar sekali, tapi kami menawarkan konsep yang sangat berbeda dengan game VR lainnya."

"Apa itu?, penonton di studio dan di rumah pasti sangat penasaran.?"

"Sama sekali tak ada sistem kenaikan level."

"Apa? kalau begitu ini sama sekali tidak menarik, benarkan penonton ?"

Seluruh penonton di studio mengangguk dan tampak kecewa dengan pernyataan si nara sumber, tapi dengan tenang si nara sumber tersenyum dan kembali menjelaskan.

"Jadi begini, kami ingin menghilangkan diskriminasi antara pemain Pro dan pemula. Walaupun sebenarnya, game ini akan dibuka Besok pagi, jadi tak perlu menghawatirkan hal seperti itu. Tapi, untuk kedepannya akan ada hal seperti itu. Apakah yang anda rasakan ketika terus menerus diejek pemula pada saat pertama kali bermain game VR.?

"Tentu saja itu sangat menyakitkan."

"Tepat sekali, itulah yang ingin kami hapuskan."

"Woow.. menarik, menarik sekali. Benarkan penonton.?" Seluruh penonton terlihat berdecak kagum dan memberikan tepuk tangan.

"Tapi, bagaimana permainan akan berjalan jika sistemnya seperti itu. Maksudku, bagaimana kau akan mengalahkan naga dengan kekuatan yang dahsyat dan HP yang tinggi?"

"Itulah tantangannya, ARCADIA adalah game VR yang dibuat senyata mungkin. Tak ada kenaikan level, tak ada HP, MP, JOB ataupun status lainnya. Kekuatan fisikmu akan sama layaknya manusia biasa."

"Apa..?" Tak hanya host yang terlihat terkejut, seluruh penonton di studio sama terkejutnya. Mereka seperti tersambar petir, disaat itu juga antusiasme mereka mulai menurun.

"Kalau begitu apa menariknya game ini jika hal-hal tersebut sama sekali tidak ada?" Tanya si host.

"Kami menyebut game ini sebagai kenyataan kedua, dimana seluruh kemampuanmu di dunia nyata bisa diaplikasikan kedalam game ini."

"Maaf aku sama sekali tidak mengerti, tolong jelaskan lebih rinci lagi. Penonton di rumah dan di studio pasti berpikir demikian juga kan.?"

"Jadi begini, jika di dunia nyata anda adalah seorang ahli bela diri maka seluruh kemampuan bela diri itu bisa digunakan di dalam game untuk melawan monster atau hewan buas. Begitupun seorang pemburu, kemampuan mereka dalam membuat jerat dan jebakan bisa di gunakan sesuka hati mereka. Aku sudah bilang bahwa game ini di buat senyata mungkin, artinya kau bisa melakukan apapun yang kau mau. Semua tergantung pilihan, mau jadi petualang, pedagang, seniman, pandai besi, dokter ataupun koki semuanya bisa dilakukan.”

"Woow, aku tidak pernah berfikir bahwa game VR bisa seperti itu."

"Tentu saja bisa."

"Lalu bagaimana dengan Quest dan tujuan utama dalam game ini."

"Quest tetap ada dan jumlahnya mungkin jutaan. Tujuan utamanya pun tetap sama yaitu kebaikan melawan kejahatan, semua game memiliki konsep seperti itu."

"Lalu bagai mana dengan skill?"

"Skil tetap ada, tetapi bukan didapat. Skil harus dipelajari dan dilatih, jadi kemungkinan tidak semua orang bisa memilikinya. Kau harus mencari NPC yang mau mengajari dan melatihmu, jadi kemungkinan besar skill setiap player akan sangat berbeda, tergantung dari siapa kau mempelajarinya."

"Astaga, aku mulai merasa game ini bukanlah untuk anak rumahan."

"Sama sekali tidak begitu, semua game ini tentang bagaimana kau mau belajar dan berusaha."

"Woow, ini sungguh luar bisa."

-Biiip......!! Karena informasi yang didapat kurasa sudah cukup, aku mematikan TV lalu tersenyum dan melihat kelangit-langit. Game ini sangat cocok untuku, sejak pekerjaanku sebagai pemburu tak mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga, aku rasa aku bisa berburu di dunia virtual, mengumpulkan item-item langka dan menjualnya di internet.

***
CqrDF2MUMAI91io.jpg
Via POV​

"Via... Ayo lekas bangun, mau sampai kapan tidur terus? lihat hari sudah terang, Ayah dan kakak mu sudah siap di meja makan. sekarang bukan waktunya malas-malasan, hari ini kamu ada ospek. Ayo nak kamu bukan anak sekolahan lagi.

kepalaku agak berat, mataku silau akibat cahaya matahari yang begitu terang, ditambah ibu ku yang sedari tadi membangunkanku dari balik pintu kamar. kugosok-gosok kedua mataku dengan punggung tanganku. Aku duduk di ujung kasur sambil berusaha mengumpulkan serpihan jiwaku yang berhamburan dari alam mimpi. Sambil menguap aku menjawab ocehan ibuku, dan mengiakannya. Lalu bersegera keluar dari kamar dan membuka pintu. Di balik pintu ibu tersenyum manis kemudian mengangguk lalu kami turun ke lantai bawah menuju Ruang makan.

"tch... pantas saja tak ada lelaki yang suka dengan mu via,bangun pagi malas dan tidurnya mendengkur" ejek kakakku yang sedang menyantap nasi goreng yang sepertinya masih hangat, terlihat dari kepulan asapnya. wajahnya yang menyebalkan itu membuat pagi hariku jadi tidak mood.

"cerewet... " tak ku indahkan lebih dari itu, aku duduk di sebelah kakak, dan di sebrangku ada ayah yang sedang menikmati teh buatan ibu.

"sudah makan dulu, bertengkarnya dilanjut nanti saja. Via kamu berangkat pakai motor kakak, kakak biar pakai mobil ayah." perintah ayahku.

setelah kakakku selesai sarapan, ia berpamitan pada kami lalu dengan buas dia mangacak-acak rambutku. ku tepis namun ia dapat menghindar. kemudian tertawa mengejekku, lalu pergi begitu saja. kenapa hari ini begitu kesal padahal seharusnya ini jadi hari yang ku nantikan. Hari pertama aku masuk dunia perkuliahan, sebagai mahasiswa.

ini semua gara-gara aku bergadang, mengantri membeli sebuah game VR yang baru saja rilis hari ini. butuh usaha ekstra, karena game ini digadang-gadang sebagai game fenomenal tahun ini. ya aku ini sebenernya Gamer, dimasa kini Gamer wanita adalah hal yang lumrah. Setelah ku habiskan sarapanku, kemudian aku pergi mandi karena Ospek Mahasiswa baru akan dimulai pukul 10 pagi dan sekarang sudah pukul 7 pagi.

Sebelum aku masuk ke kamar mandi aku membawa handphoneku untuk men-stel musik kesukaanku. Ya aku terbiasa mandi sambil mendengarkan musik, dan tak jarang bersenandung ria. kadang ibu suka memarahiku karena aku terlalu lama di kamar mandi. Saat hendak memilih playlist aku melihat ada pesan dari sahabatku Dila.

"Via sayang, nanti jemput aku di rumah ya, aku gak bawa mobil nih hari ini"

dasar selalu saja mendadak seperti ini batinku. Aku tersenyum sambil membalas.

"Oke tapi pake motor ya, jangan lupa bawa helm" balasku

kemudian lantunan lagu daybreaks bell - l`arc~en~ciel terdengar.




Mohon maaf atas kekurangannya, dan semoga terhibur.
Selanjutnya akan diupdate bila banyak respon positif.
 
Terakhir diubah:
plot delivery nya unch bangat nih kak, jadi ga sabar buat baca lanjutan nya...

:baca:
Thanks Shan, lo juga unch bgt

Konsep gamenya seperti di film Ready Player One ya.
Ko wa baru ngeh ya? bener juga konsep gamenya kayak Ready player one, wa juga baru nonton trailernya doang sih.
tapi waktu bikin ini cerita wa ke inspirasi sama SAO
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ena2 di dunia virtual, gak akan bikin ceweknya hamil kan ya :bingung:
 
wah boljug nih.
boleh nebak gak? ntar kayaknya devils attack muncul neeh roman-romannya, gyahahaha
Kita lihat saja kedepannya.

Izin gelar tenda
silakan jangan lupa perbekalannya

Keren bang!!!! 10 jempol untuk anda.
wah masih jauh dari kata keren ini, kalau dibanding karya suhu hehe

Ena2 di dunia virtual, gak akan bikin ceweknya hamil kan ya :bingung:
ya tapi resikonya, apakah dia Hode atau bukan, ups
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
CHAPTER 1

Berburu

Waktu sudah menunjukan pukul tujuh pagi dan ini adalah hari minggu. Game ARCADIA di buka pukul delapan, jadi masih ada waktu satu jam untuku bisa bersantai sejenak. Aroma dari kopi hitam dan roti panggang tercium dari lantai bawah, adiku pasti sudah menyiapkan sarapan. Setelah selesai mandi aku lalu menuruni tangga dan langsung menuju dapur.
"Selamat pagi."

"Pagi, Grey."

Seperti biasa Dila menyiapkan sarapan untuk kami, disela sela kesibukannya bekerja paruh waktu di sebuah café, dan menjadi member sebuah Idol grup, meski nama grupnya belum begitu terkenal dan masih asing. Ditambah mulai tahun ini ia masuk ke perguruan tinggi.

Kami sudah terbiasa hidup mandiri, semenjak Orangtua kami dinyatakan hilang dan dikonfirmasi tewas 3 tahun yang lalu.

"Ada rencana hari ini..?"

"Aku akan bermain games seharian, jadi jangan ganggu aku."

"Apa.., sejak kapan kau jadi seorang Nerd.?"

"Sejak tak ada yang bisa didapat lagi saat berburu."

Adiku berdehem lalu mengangguk, ia kemudian menuangkan kopi ke cangkir di hadapanku.

"Aku mengerti, tapi apa kau berfikir kalau dengan bermain game bisa menyelesaikan masalah keuangan.?"

"Mereka bilang kita bisa menjual item-item yang di dapat dari game dengan harga ratusan ribu."

"Ya, temanku juga bermain game dan dia menghabiskan jutaan hanya untuk membeli.. apa itu.. hmmm."

Adiku berhenti sejenak untuk berfikir, aku lalu menyeruput kopi dan melahap roti panggang mentega yang terasa renyah dan gurih.

"Oh.. armor dan senjata..!"

"Benarkan. "

"Well mungkin saja, asal kau jangan menghabiskan uang tabungan kita untuk membeli benda-benda seperti itu."

"Tidak akan dan tidak mungkin."

"Ngomong-ngomong game apa yang akan kan kau mainkan.?"

"ARCADIA."

"Oh, game baru itu ya."

"Yup, hari ini adalah open gamenya."

"Hmm.. temanku juga akan memainkannya.!"

"Siapa..?"

"Via.."

"Anak itu..? si genius game yang tahun lalu mengatakan pensiun dari dunia game dan bergabung dengan grup mu menjadi seorang idol?

"Benar sekali, tapi dia berubah pikiran, katanya menjadi idol itu melelahkan, dia perlu refreshing."

"Ah.. aku mengerti."

Karena open game dimulai sebentar lagi, aku lalu beranjak dari meja dan meninggalkan ruangan sambil memasukan sepotong roti lagi kedalam mulutku, aku mengucapkan "bye." dengan nada yang tidak jelas. Sementara Dila sambil tersenyum mengucapkan.

"Oke"
Dila cast
Dc_u7_iV4AEMoSF.jpg:large
***

Sebelum mengunakan consol VR, aku membaca buku manual sebelum bermain. Hanya untuk melihat bagaimana sistem HP bekerja, aku hanya berfikir jika tidak ada HP bagaimana kau akan mati dalam game ini. Ternya dari apa yang ku baca, game ini memang tidak main-main. Sistem HP bekerja tergantung seberapa kuat fisikmu di dunia nyata, aku tidak mengerti bagaimana sistem seperti ini berjalan dalam sebuah game VR.

Alat untuk memainkan game VR sudah banyak berevolusi sejak generasi pertama, alih-alih menggunakan bahan yang keras seperti metal dan serat karbon, generasi saat ini menggunakan bahan yang sangat fleksible. Sebuah alat yang disebut Eagle eye adalah generasi consol VR saat ini, bentuknya sama seperti penutup mata untuk tidur bedanya alat ini menutupi sampai telinga. Bahannya sangat tipis dan fleksible, malah aku pikir ini bisa digunakan untuk penutup mata saat tidur. Lalu dua buah gelang dengan lampu led biru untuk dipasang di kedua pergelangan tangan kiri dan kanan. Generasi helm dan tabung kapsul benar-benar sudah ditinggalkan, itu adalah generasi jadul di tahun 90an. Sekarang adalah 2018 tekhnologi tersebut sudah ketinggalan sangat jauh.

Ketika selesai mengenakan seluruh perlengkapan ditubuhku, sebuah cahaya putih mulai muncul dari udara kosong dan saat itu juga muncul suara seorang wanita yang terdengar seperti suara robot di film-film sci-fi.

PERINGATAN..!

GAME INI MEMILIKI EFEK VISUAL DARAH, LUKA, GORE DAN KEKERASAN TINGKAT TINGGI. DIHARAP BERMAIN SECARA BIJAK.

SELAMAT DATANG DI ARCADIA.

DUNIA DIMANA MAKHLUK FANTASI ADA DAN BENAR-BENAR NYATA.

DEMI KEAMANAN SEBELUM MEMULAI PERMAINAN, KAMI AKAN MEMERIKSA CATATAN PRIBADI ANDA DI

DATABESE KEPOLISIAN DAN MEDIS, APAKAH ANDA SETUJU ?

“Ya.”

KAMI AKAN MENSCAN KORNEA MATA ANDA. DIMOHON JANGAN BERKEDIP SAAT PROSES BERLANGSUNG.

Sebuah cahaya biru tiba-tiba muncul lalu terfokus pada kedua kornea mataku, ini adalah sebuah proses bagai mana game mampu memgetahui kedadaan fisikmu.

GRAY ALEXANDER, UMUR 24 TAHUN. TIDAK ADA CATATAN KRIMINAL ATAUPUN MEDIS YANG MEMBAHAYAKAN. SISTEM MENGIZINKAN ANDA UNTUK MAJU KE TAHAP SELANJUTNYA.

Ini bukanlah suatu tindakan ilegal atau melanggar hukum untuk sebuah sistem atau game memeriksa catatan pribadi seseorang, ini sudah menjadi peraturan yang mutlak bahwa setiap pemain diharuskan sehat secara jasmani maupun rohani demi keamanan dirinya sendiri maupun orang lain. Ini dimulai dari banyaknya player yang mempunyai beberapa penyakit berat seperti sakit jantung yang tewas saat bermain game VR, maka pemerintah mulai memberlakukan peraturan seperti ini.

SILAHKAN MASUKAN NAMA ANDA.

Jinx

APAKAH ANDA YAKIN ?

“Ya.”

APAKAH ANDA INGIN MEMBUAT AVATAR ?

“Tidak, seperti ini saja.”

Membuat avatar hanya buang-buang waktu saja, lagi pula dengan mebuat tubuh ini jadi orang lain akan membuatku canggung dan tak leluasa untuk bergerak.

APAKAH ANDA YAKIN ?

“Ya.”

APAKAH ANDA INGIN MENGAKTIFKAN EFEK VISUAL DARAH DAN LUKA.

“Ya.”

APAKAH ANDA YAKIN

“Tentu saja.”

TERIMA KASIH, KARAKTER ANDA TELAH TERDAFTAR DI ARCADIA.

MASIH ADA WAKTU LIMA MENIT LAGI SEBELUM PERMAINAN DIBUKA. APAKAH ANDA INGIN MENGUBAH KEMBALI DATA AVATAR ANDA.?

“Tidak, sudah cukup.”

SELAMAT BERMAIN.

ANDA AKAN DITEMPATKAN PADA KOTA PERMULAAN YANG SUDAH DI TENTUKAN.

Beberapa menit lagi sebelum game dibuka, sebuah waktu penghitungan mundur terlihat dengan jelas dengan angka digital. Musik instrumental tipikal game fantasy menggema di sekitarku, di sekelilingku pun terlihat screensaver 3D secara bergantian menampilkan tempat-tempat eksotis dan makhluk-makhluk fantasi. Hingga akhirnya sebuah hitungan mundur dari angka 10 mulai muncul dihadapanku, ketika angka tersebut mencapai 0, tampa sadar aku berteriak "Let the hunt begin." dan seketika itu pula cahaya putih mulai menyelimuti tubuhku.

***

Seperti apa yang diharapkan dari game VR, semuanya terlihat benar-bemar nyata. Aku ditransfer ke alun-alun sebuah kota bernama LIMA. Lantai batu yang kupijak, bangunan yang terbuat dari marbel dan batu bata merah terlihat nyata. Ketika aku melihat kesekeliling, terlihat beberapa player yang baru saja muncul dengan cahaya putih menyelimuti mereka.

Aku memperhatikan beberapa player yang sedang berbincang, mereka sepertinya tidak asing dengan dunia VR, jadi tidak ada salahnya untuk menguping pembicaraan mereka.

“Game ini ternyata bukan main-main.”

“Aku tidak percaya ini, bahkan di awal permainan kita tidak di berikan senjata apapun.”

“Hanya bermodalkan uang 500 silver dan sama sekali tidak ada inventori untuk item lagi..!”

“Ini gila.. hanya ada pilihan untuk log out saja..!!”

“Dan kau tahu, HP berdasarkan kekuatan fisik kita di dunia nyata..”

“Wooow,, ini adalah level hardnya game VR. Game VR lain bisa dibilang mudah jika dibandingkan dengan ini.”

“Kau tahu ? di awal permainan ada peringatan tentang efek visual darah dan luka.”

“Apa kau mengaktifkannya..?”

“Hanya orang sinting yang melakukannya..”

Aku sama sekali tidak peduli tentang uang, lagi pula dengan uang 500silver mungkin player bisa beli senjata atau semacamnya. Semakin lama aku berdiam disini, pemain yang bermunculan semakin banyak. Jadi aku memutuskan untuk segera pergi dari sini untuk mencari apa saja yang bisa aku lakukan.

Satu hal yang ku ketahuai tentang game ini adalah tidak adanya kenaikan level dan yang paling menarik seluruh kemampuan di dunia nyata bisa di gunakan dalam game. Hal itu lah yang akan ku coba saat ini, menggunakan kemampuanku di dunia nyata dalam game. Lagipula mereka bilang game ini pun di buat senyata mungkin, jadi apa salahnya jika aku mencoba sesuatu yang menarik.

Ketika melewati toko persenjataan dan peralatan, banyak sekali player yang mengeluh tentang mahalnya harga senjata. Banyak dari mereka yang tertunduk lesu karena sedikitnya uang yang diberikan di awal permainan, dengan uang 500 siver mereka hanya mendapatkan senjata murahan dengan kualitas sangat rendah. Sekali lagi aku sama sekali tidak peduli dan tak berniat untuk membeli peralatan apapun. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke padang rumput di luar benteng kota, padang rumput itu seperti daerah perburuan dimana pemain bisa menangkap rubah atau kelinci untuk nantinya dijual di kota. Dari buku petunjuk yang ku baca, seluruh makhluk atau monster di game ini tidak akan memberikan drop item secara langsung. Untuk mendapatkan item, pemain harus mengambil atau menguliti sendiri hewan tersebut.

Ketika sampai di luar benteng, dari yang kulihat padang rumputnya memiliki daerah yang berbukit-bukit bahkan ada daerah dengan rumput yang setinggi pinggang orang dewasa. Semua player hampir terlihat sedang berburu rubah dan kelinci, bahkan di daerah yang rumputnya tinggi sekalipun banyak sekali pemain yang sedang berburu.

“Ini kesempatan bagus untuku..!”

Dengan keahlianku sebagai seorang pemburu, semua ini akan terasa lebih mudah. Bahkan aku tidak memerlukan sebuah senjata untuk membunuh kelinci-kelinci kecil itu. Aku lalu berjalan menuju padang rumput yang lebih tinggi kemudian melepas bajuku dan menggunakannya untuk menutupi wajahku.

ketika pemain lain hanya berjalan begitu saja melalui rerumputan. Aku lalu jongkok dan mengendap endap, hal yang pertama kali ku perhatikan adalah kemana arah angin berhembus, angin akan mengoyangkan rerumputan, ketika aku bergerak bersama arah angin tak seorangpun pemain yang menyadari keberadaanku. Ketika pemain lain sedang bergerak dan menebas-nebaskan pedang mereka secara sembarangan, aku hanya duduk diam dan menunggu. Terdengar beberapa pemain sedang bergerak perlahan kearahku, sepertinya mereka sedang berada dalam satu kelompok.

“Tak ada apapun yang bisa kita temukan di tempat ini..!”

“Bersabarlah dan terus mencari, mungkin kita bisa mendapatkan buruan yang bagus..”

“Aku sama sekali tidak yakin jika ada rubah atau kelinci di sekitar sini..!”

“Lebih baik kita pindah saja ketempat lain, aku punya firasat buruk.!”

Dari yang ku hitung, ada empat atau lima orang yang berada di sekitarku. Beberapa diantara mereka memegang pedang pendek dan pisau belati. Ketika angin berhembus aku mendekati salah seorang dari mereka dan dengan cepat menarik tubuhnya kemudian menjatuhkannya ketanah.

“Whooa..!”

Aksi yang kulakukan itu hanya dalam hitungan sepersekian detik, ketika tubuh orang yang kutarik itu menyentuh tanah dengan cepar aku memutar kepalanya dan seketika itu pula suara crak dari leher yang patah terdengar di telingaku. Seperti yang diharapkan, game ini ternyata seperti dunia nyata.

“Shhhh.... tidurlah..!!”

Aku sering mengucapkan kata tersebut ketika membunuh buruanku, tentu saja aku melakukannya sambil berbisik. Aku lalu mengambil pisau belati yang ada ditangannya, dan mengambil 100 silver yang tersisa dari kantonggnya. Dengan pisau ini, mengabisi mereka sama seperti merebut permen dari anak kecil. Tapi, sepertinya mereka langsung menyadari kalau temannya menghilang.

“Hey.. Kemana Joe..?”

“Hah.. bukannya barusan ia bersama kita..!”

“Apa yang terjadi..?”

“Entahlah..”

“Anak itu..!”

“Sudah kubilang, aku punya firasat buruk..!”

“Sepertinya ada hewan buas atau monster yang bersembunyi di sini..”

“Tetaplah waspada, monster ini pasti berharga tinggi..!”

“Yup ! tetap waspada dan bersiaplah untuk log out secara paksa”. Ucapku berbisik

Karena aku tidak bisa melihat posisi mereka, aku hanya merasakan suara dan pergerakan dari rerumputan. Mereka hanyalah sekelompok amatiran, jadi aku tak perlu khawatir. Ketika angin kembali berhembus dan menggoyangkan rerumputan, aku berhasil menghabisi dua orang dari mereka. Aku tetap menggunakan cara yang sama, tapi dengan pisau belati melubangi tenggorokan mereka.

“Eh... apa yang terjadi..?”

“En.. entahlah...!”

“Hanya tinggal kita berdua..!”

“Ini sinting... diawal permainan saja sudah ada monster kayak gini..!!”

“Lebih baik kita segera pergi dari tempat ini..!”

“Tidak..! kita harus buru makhluk ini..!!”

“Buru pantatmu...!! saat ini kitalah yang sedang diburu..!”

Sepertinya mereka berdua sedang kebingungan dan panik, tapi itu adalah hal yang wajar bagi hewan buruan. Selagi mereka ketakutan aku mengambil uang dan senjata dari pemain yang kubunuh, pisau belati, pedang pendek, kulit rubah dan uang 300 silver.

Hmm, ini tidak begitu buruk.

Sekarang saatnya menghabisi sisanya, karena mereka sudah menyadari keberadaanku tak ada salahnya jika berhadapan langsung dengan mereka. Aku kemudian berdiri dihadapan mereka, karena kaget mereka berdua melompat dan menjaga jarak kebelakang.

“whooaaa,,,!!”

“Si.. siapa kau..?”

“Apakah kau seorang player..?”

Aku hanya memiringkan kepalaku dan tak merespon perkataan mereka, yang ku lakukan sama seperti di film-film psikopat dimana korban berhadapan langsung dengan si pembunuh.

“Jangan.. jangan.. kau yang telah membunuh teman kami..!!”

”Hey.. jawablah.. jangan hanya diam saja..”

“Tidak.. diragukan lagi.. pasti dia yang membunuh teman kita..!!”

“Ke.. keparat...!!”

Salah satu dari mereka berlari kearahku, ia lalu menebaskan pedang pendek di tangan kananannya dengan kuat. Aku bisa merasakan angin dari tebasan itu mengoyangkan rerumputan yang ada di sekitarnya. Namun itu terlalu ceroboh, aku sudah terlalu sering menghadapi serangan seperti ini. Dengan refleks tangan kiriku mengankap pergelangan tangannya, memelintirnya sedikit hingga pedang itu terjatuh. Lalu dengan cepat pisau belatiku menikam sisi kiri rusuknya, satu tusukan, dua tusukan, hingga empat belas kali aku membenamkan pisau itu ketubuhnya hanya dalam beberapa detik. Aku bisa merasakan darah menyembur keluar mengenai tubuhku. Ia lalu tewas mengenaskan dengan lubang menganga di rusuk kirinya. Ini sangat menyenangkan, bahkan bau darah dan rasanya benar-benar sama seperti di dunia nyata.

Ekspresi yang kulihat selanjutnya adalah wajah ketakutan dari dari temanya, tubuhnya bergetar hebat, bahkan sepertinya ia sudah tidak sanggup memegang senjatanya lagi. Aku kemudian berjalan mendekatinya, saking ketakutannya ia bahkan tak bergerak sedikitpun. Dengan senang hati aku lalu membenamkan pisau belatiku kejantungnya.




“Ssssh... tidurlah.....!!”
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
IGN tokoh utamanya Jinx, kalo ada yang misuh jadi An jinx!
wkwkwk Beta jadi dapat inspirasi cerita nih dari karya Bung ini, Gak sabar nunggu si via dieksekusi :konak:
Thanks dude
we'll see her next update ok.

Dasar an jinx, wkwkwk. Semoga ada flashback untuk menjelaskan gimana si an jinx punya skill berburu yg lebih bagus dari player lain.
dia kan emang kerjaannya berburu alias pemburu dikehidupan realnya. Untuk lengkapnya bisa jadi ntar ada pembahasannya. Liat situasinya aja ya Bang. kalo rame dilanjut kalo nggak ya gitu deh.
Thanks btw.
 
Mantap suhu ceritanya
Semoga kelar sampe tamat :jempol::jempol::jempol:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd