Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ada Yang Suka Lagu Dangdut..???

Bimabet
Kalo saya bilang sih musik itu macam2 an setiap orang punya seleranya sendiri2. Kalo saya suka Jazz, kalian bisa suka yg lainnya. Mungkin kalian suka musik pop ya. Karakter orang juga beda2 sih ya. Setujukah kalian sama saya?
 
Saya penikmat musik apa saja...
Cuma karna tiap hari dikerjaan para crew dengerinnya NDX, pendhosa, nella karisma dll.
Lama lama ada yg kurang kalau 1 hari ga dengerin musik dangdut hahha
Sampai pernah diajak karyawan kantor ke cafe dangdut (hotpants daanmogot)
 
Via Vallen dan Nella Kharisma idola ane bangetttt. SEmoga saja mereka bikin lagu duet seperti Raisa dan Isyana. Biar akur gitu para fansnya sering suka saling sindir. Hahaha
 
Yg membedakan antara soneta dan deep purple cuma satu. Soneta pake gendang Deep Purple pake drum. Hahahaha. Musiknya samaaaa
 
Menurut saya dangdut adalah musik yang seru ketika dinyanyikan saat karaoke bersama teman teman dan musik yang menemai ketika terjebak menyetir dalam kemacetan yang amat sangat parah

:pantat:

Jadi mang bebek seneng lagu dangdut ??

Kenapa waktu itu video call tapi di club,
Harusnya di club dangdut =))
 
Ngaceng ngacung :semangat:

Syukakkk dangdut :alamak:
Lagu andalan buat duet sama LC dinding kaca versi gerry mahesa ft dek tasya.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
suka juga lagu dangdut ,tapi beatnya yg bikin semangat kayk lagu nella kharisma n via valen ,,klo lagu dangdut yg nyanyi rita sugiarto ,,bawaannya sedih mulu hee
 

izin share ya suhu.. Lagu dangdut masa kini. Yg lg ngetren lagu² dg lirik bahasa Jawa Timur sm Jawa Tengah.
 
Salam semproters :ampun:

Sebuah lagu tentu memiliki makna dan arti tersendiri untuk penggemarnya.

Salah satunya adalah musik/lagu dangdut.

[size=+2] "Dangdut is the musik of my country"

"Dangdut dibenci namun dicintai" [/size]


Adakah semproters yang suka sama lagu dangdut, baik itu dangdut lawas,modern ataupun dangdut panggung.



[size=+2]SEDIKIT MENGENAL DANGDUT
[/size]

[size=+1] Definisi Dangdut[/size]
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik Indonesia dan musik populer tradisional yang sebagian berasal dari musik Hindustan, Melayu, dan Arab. Dangdut bercirikan dentuman tabla dan gendang. Dangdut juga dipengaruhi musik India melalui film Bollywood oleh Ellya Khadam dengan lagu Boneka India, dan terakhir lahir sebagai Dangdut tahun 1968 dengan tokoh utama Rhoma Irama. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music

[size=+1] Asal Istilah [/size]
Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) musik India. Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan "dang-ding-dut" India.[2] Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India

[size=+1]Pengaruh dan Perkembangan[/size]

1. Qasidah masuk ke Nusantara tahun 635 - 1600
Qasidah masuk Nusantara sejak Agama Islam dibawa para saudagar Arab tahun 635, kemudian juga saudagar Gujarat tahun 900 - 1200, saudagar Persia tahun 1300 - 1600 . Nyanyian Qasidah biasanya berlangsung di masjid, pesantren dakwah agama Islam

2. Gambus dan migrasi orang Arab mulai tahun 1870
Gambus adalah salah satu alat musik Arab seperti gitar, namun mempunyai suara rendah. Diperkirakan alat musik gambus masuk ke nusantara bersama migrasi Marga Arab Hadramaut (sekarang Yaman) dan orang Mesir mulai tahun 1870 hingga setelah 1888, yaitu setelah Terusan Suez dibuka tahun 1870, pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dibangun tahun 1877, dan Koninklijke Paketvaart Maatschappij berdiri tahun 1888. Para musisi Arab sering mendendangkan Musik Arab dengan iringan gambus.
Pada awal abad XX penduduk Arab-Indonesia senang mendengarkan lagu gambus, dan sekitar tahun 1930, Syech Albar (ayah dari Ahmad Albar) mendirikan orkes gambus di Surabaya. Ia juga membuat rekaman piringan hitam dengan Columbia tahun 1930-an, yang laku di pasaran Malaysia dan Singapura.

3. Musik Melayu Deli tahun 1940
Musik Melayu Deli lahir sekitar tahun 1940 di Sumatera Utara bersama Husein Bawafie dan Muhammad Mashabi, kemudian menjalar ke Batavia dengan berdirinya Orkes Melayu.

4. Irama Amerika Latin tahun 1950
Pada tahun 1950, musik Amerika Latin masuk ke Indonesia oleh Xavier Cugat dan Edmundo Ros serta Perez Prado, termasuk Trio Los Panchos atau Los Paraguayos. Irama latin ini kemudian lekat dengan orang Indonesia. Kemudian berbagai lagu Minang juga muncul bersama Orkes Gumarang, dan Zainal Combo.
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan).

5. Dari musik Melayu Deli tahun 1940 ke Dangdut tahun 1968
Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong. Musik Melayu Deli awalnya tahun 1940-an lahir di daerah Deli Medan, kemudian musik melayu deli ini juga berkembang di daerah lain, termasuk Jakarta. Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India, sang pencipta Boneka dari India), Husein Bawafie (salah seorang penulis lagu Ratapan Anak Tiri), Munif Bahaswan (pencipta Beban Asmara), serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer pada tahun 1970-an). Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus pada masa jayanya.

Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, trompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya. Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).

[size=+1] Interaksi dengan musik lain [/size]
Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan memengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut. Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi dinamakan Rockdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin. Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.

[size=+1] Dangdut dalam Budaya Kontemporer [/size]
Rhoma Irama menjadikan dangdut sebagai alat berdakwahnya, yang terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya serta dari pernyataan yang dikeluarkannya sendiri. Hal ini menjadi salah satu pemicu polemik di Indonesia pada tahun 2003, akibat protesnya terhadap gaya panggung para penyanyi dangdut, antara lain Inul Daratista, yang goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral". Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan. Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari napas ini.
Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Basofi Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut. Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota.

[size=+1] dangdut jaman Sekarang [/size]
Dangdut Koplo lahir di Indonesia lahir sejak tahun 2000 yang dipromotori oleh kelompok-kelompok musik Jawa Timur. Namun saat itu masih belum menasional seperti sekarang ini. 2 tahun kemudian, variasi atau cabang baru bagi musik Dangdut ini semakin fenomenal, setelah area 'kekuasaannya' meluas ke beberapa wilayah seperti di Jogja dan beberapa kota di Jawa Tengah lainnya. Salah satu hal yang membuat genre ini sukses dalam memperlebar daerah 'kekuasannya' adalah vcd bajakan yang begitu mudah dan murah didapatkan masyarakat sebagai 'alternatif' hiburan masyarakat dari vcd/dvd original artis-artis/selebriti nasional yang dinilai mahal. Kesuksesan vcd bajakan tersebut juga dibarengi dengan fenomena "goyang ngebor" Inul Daratista.
Fenomena itulah yang sebenarnya membuat popularitas Dangdut Koplo semakin meningkat di se-antero Indonesia. Apalagi setelah goyang ngebor inul itu tercium oleh beberapa media-media televisi swasta nasional. Oleh karenanya, masyarakat Indonesia semakin mengenal Dangdut Koplo dan juga Inul itu sendiri.
Tapi, fenomena itu bukan berarti tak ada masalah. Sang Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama adalah seniman Dangdut senior pertama yang nyata-nyata menentang Inul karena goyang ngebornya itu. Munculnya Inul dengan ciri goyangan tersendiri itu ditentang Rhoma karena berbau pornografi yang mengakibatkan dekadensi moral. Tak hanya itu, sang Raja juga kuatir jika hal ini dibiarkan saja, akan tumbuh-tumbuh goyangan porno model lain yang dilakukan penyanyi-penyanyi di daerah untuk ikut-ikutan 'mengekor' si ratu goyang ngebor itu.
Penentangan Rhoma terhadap aksi Inul dan beberapa tokoh dangdut lain ternyata mendapat 'sambutan' dari para pembela Inul. Baik itu masyarakat umum atau seniman-seniman Indonesia lain (dan bahkan melibatkan pakar hukum). Sejak itulah pro-kontra terhadap Inul menjadi headline news di media-media di Indonesia dan bahkan beberapa media-media Internasional seperti BBC News.
Pro-kontra dan kontroversi itu ternyata semakin mempopulerkan Inul itu sendiri, Dangdut Koplo dan artis-artis Dangdut lain. Benar kata sang Raja, karena munculnya Inul tersebut diikuti oleh munculnya artis-artis pendatang baru yang juga membawa identitas goyangan, seperti goyang ngecor ala Uut Permatasari dan Goyang patah-patah ala Anisa Bahar. Hal tersebut membuat sang Raja dan para penentang lain semakin sedih. Munculnya artis atau penyanyi Dangut baru karena kontroversi itu juga semakin mempopulerkan Dangdut Koplo. Berturut-turut setelah Uut dan Anisa Bahar, muncul nama lain seperti Dewi Persik, Julia Perez, Shinta Jojo waktu itu.
Di sisi lain, Dangdut sedang berbenah melalui Konggres PAMMI untuk memilih calon ketua baru. Dalam kesempatan itu, Rhoma kembali terpilih sebagai ketua PAMMI. Salah satu pernyataan yang cukup menghebohkan juga adalah bahwa Rhoma secara terang-terangan melarang dan menggunakan embel-embel Dangdut karena telah menyimpang dari pakem Dangdut sehingga seharusnya aliran tersebut berdiri sendiri. Salah satu alasannya yang populer adalah karena Dangdut Koplo melahirkan penyanyi Dangdut dengan goyangan erotis dan penampilan vulgar.
Sayang, pernyataan dia seperti tak pernah didengarkan oleh para pelaku Dangdut terutama penyanyi. Justru hal itu seolah semakin mengeksiskan Dangdut Koplo itu sendiri disamping produktifitas Dangdut non koplo yang sepi dan kalah bersaing dengan peredaran vcd/dvd bajakan yang semakin meluas. Di sisi lain, penyanyi pendatang baru juga semakin membludak, baik itu yang bersifat lokal atau nasional, begitu juga dengan grup-grup Dangdut koplo juga semakin banyak, ata grup yang tadinya beraliran klasik atau rock Dangdut, berganti haluan menjadi Dangdut koplo.
Mungkin masyarakat Indonesia sudah banyak yang tahu artis-artis pendatang seperti Ayu Ting Ting, Siti Badriah, Zaskia Gotik, Trio Macan, Wika Salim, Melinda dan sebagainya, atau grup Dangdut Koplo Jawa timuran yang semakin populer di Indonesia. Itu semua justru terjadi karena kontroversi-kontroversi tersebut.

BEBERAPA CONTOH PENYANYI DANGDUT DARI MASA KE MASA

[size=+1] Beberapa penyanyi dangdut dari masa ke masa

Setelah tahun 2000[/size]
• Zaskia Gotik
• Sendy Ariani (JKT48)
• Siti Rinayanti (JKT48)
• Siti Badriah
• Shreya Maya
• Fitri Karlina
• Jenita Janet
• Ayu Ting Ting
• Wika Salim
• Dewi Persik
• Ridho Rhoma
• Vicky Irama
• Trio Macan
• Julia Perez
• Denada
• Cita Citata
• Hesty Aryatura
• Selvi Kitty
[size=+1]Sebelum tahun 2000[/size]
• Akhsay
• Citra Marcelina
• Zaskia Gotik
• Siti Badriah
• Fitri Karlina
• Ira Swara
• Anisa Bahar
• Uut Permatasari
• Nitha Thalia
• Jenita Janet
• Cici Paramida
• Juwita Bahar
• Alam
• Ayu Ting Ting
• Beniqno Aquino
• Dewi Persik
• Melinda
• Saipul Jamil
• Inul Daratista
• Ira Swara
• Trio Macan
• Julia Perez
• Kristina
• Shamila
[size=+1]Era tahun 1990-an[/size]
• Anies Fitria
• Erie Suzan
• Evie Tamala
• Hamdan ATT
• Iis Dahlia
• Ikke Nurjanah
• Ine Sinthya
• Itje Trisnawati
• Iyeth Bustami
• Nur Halimah
• Riza Umami
• Vetty Vera
• Manis Manja Group
• Mirnawati
• Minawati Dewi
• Mega Mustika
• Yus Yunus
• Asep Irama
• Lilis Karlina
• Nada Soraya
• Mansyur S
• Muchsin Alatas
• Leo Waldy
• Irvan Mansyur s
• Deddy Irama
• Herry Irama
• Barakatak
[size=+1]Penyanyi Tahun 1970 – 1980[/size]
• A. Rafiq
• Camelia Malik
• Elvy Sukaesih
• Herlina Effendi
• Ida Laila
• Noer Halimah
• Reynold Panggabean
• Rita Sugiarto
• Soneta Group
[size=+1]Penyanyi era tahun 1970-an[/size]
• A. Harris
• Ellya
• Hasnah Tahar
• Husein Bawafie
• Johana Satar
• M. Mashabi
• Munif Bahaswan
• Said Effendi
• Rhoma Irama
[size=+1] Ada juga beberapa penyanyi dangdut Koplo panggung pavorite opa :D [/size]
Via Vallen(bukan Sovia_Vallen ya) :D
Wiwik sagita
Lilin Herlina
Uut selly
Ada yang mau nambahin...?


[size=+1] Absen yuk lagu dangdut kesukaan semproters dan alasannya disini :D[/size]

salam semproters.

:beer:
Dangdut fav banget;)
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd