Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT A Kohinoor Diamond

Sangat suka dengan cerita2 karangan suhu ini. Terus berkarya
 
Part 19


Sinar matahari mengintip dari celah-celah gorden kamar, shanty dan gilang masih tidur berpelukan mulai tersadar, shanty merasakan ada sesuatu yang menggesek selangkangannya dan langsung membuka selimutnya.

Ternyata penis gilang yang menengang tiba-tiba, padahal gilang belum bangun. Shanty curiga akan hal itu ingin membuktikan gilang pura-pura tidur atau benar masih tidur.

Libido shanty tiba-tiba meninggi, melihat penis gilang yang berdiri tegak dengan kepala penis yang memerah membuatnya merangkak dan langsung mengulumnya pelan. Lidah kembali bermain-main di penis gilang.


“ssllrrruupss aaaahhh” shanty menyudahi aksinya saat gilang sudah menggeliatkan badannya dan ternyata memang benar gilang masih tidur, ia memilih memakai kimononya dan melangkah keluar.

“issshhh” geramnya melihat gilang ternyata masih tidur dan penisnya sudah tak setegang tadi, shanty menarik gorden kamarnya sampai kepalanya terkena sinar matahari.

“nggghhhhhhhhh” ternyata berhasil, gilang kembali menggeliatkan badannya sambil menutup wajahnya dengan bantal..

“udah bangunn?” tanyanya dengan nada berat karena baru bangun tidur, shanty hanya tersenyum.

“aku udah buat sarapan, cepetan bangun” ucapnya pelan, membuat mata gilang terbuka lebar karenta tak biasanya shanty memakai kata aku. Ia kembali melangkah pergi.

“pagiiiiiiiii huaaaammmm” ucap gilang hanya memakai kolor menuju meja makan,

“sarapan dulu, gue buatin roti bakar sama susu” ucapnya membuat kembali merasakan sedikit aneh dengan ucapan shanty.

“perasaan, tadi lo pake aku deh, kenapa sekarang gue?”

“salah denger kali, “ ucapnya ketus.. sambil menyiapkan sarapan buat gilang,

“gak peka banget” gerutu shanty pelan sambil menatap gilang tajam, dan memilih menyalahkan tv. Karena terdengar sangat hening pagi ini. gilang hanya tersenyum sambil memeluk dari belakang,


“Breaking news”

“Terjadi penangkapan yang berujung adu tembak antara polisi dengan pemilik club malam, sekitar 10 polisi luka-luka terkena tembakan, seluruh anggota kepolisian di kerahkan untuk menetalisir lokasi”

“hampir 4 jam baku tembak, akhirnya pemilik club malam itu tertangkap dan para anggotanya, motif ini di latar belakangi jual beli barang langka, yaitu Kohinoor Diamond”

“dari 10 orang yang terluka tembakan, adalah kepala polisi yang menyamar untuk bertransaksi, “

“tadi malam?” gumam shanty menatap kearah gilang yang terkejut melihat papanya yang turun langsung dalam hal ini tanpa memberitahukannya. matanya terus terfokus ke acara tv.

“shitttttt” geram gilang membanting tangannya,

“tenang dulu, lebih baik kita kesana buat pastiin” ucap shanty pelan membuat gilang sedikit meredakan emosinya matanya menatap ke shanty dalam-dalam. Tanpa bicara shanty dan gilang langsung membersihkan dirinya bersamaan,

Shanty melihat raut wajah gilang sedikit shok karena sejak mendengar berita itu gilang tak banyak bicara, “pasti papa lo gpp kok” di peluknya dari depan dengan erat di ikuti air mengucur dari shower.

“thanks” gilang memeluk erat shanty sambil menciumnya mesra, membuatnya kembali lebih tenang.


***​

Mobil langsung mengarah ke rumah sakit terdekat dari tempat kejadian, shanty berusaha menelepon mama gilang, kakaknya, dan tommy menggunakan ponsel gilang. Tetapi tak ada jawaban sama sekali.

Sesampainya gilang langsung turun dan memegang erat tangan shanty menuju ruang informasi, setelah tau kamar di mana papanya di rawat gilang berusaha berlari cepat, tetapi shanty menahaannya agar gilang tak terlalu panik. dan kembali tersenyum lebar.

“kreeekkkk” bunyi pintu terbuka, gilang melihat mama dan kakaknya berada disana,

“papa??” ucapnya melihat punggung terbalut perban.

“gilangg?” mereka sedikit terkejut gilang berada disini, gilang di ikuti shanty langsung menuju ranjang.

“kenapa papa lakuin itu tanpa kasih tau gilang??” ucapnya dengan nada tinggi, dan memelankan suaranya saat shanty memegang tangannya. Papanya hanya menghela nafas.

“lagian kasih tau kamu gak ada gunanya, “ ucapnya pelan

“maksud papa, ray gak berguna gitu?” balas gilang kembali geram, tetapi shanty berusaha meredahkan amarahnya dengan memegang tangannya dengan dua tangan dan menatap mata gilang.

“papa gak mau libation kamu lagi, KAMU SUDAH HAMPIR MATI 2 X, KAMU PIKIR ITU BUKAN BEBAN PIKIRAN? KALAU KAMU IKUT LAGI, KAMU BISA BENAR-BENAR MATIII!” geram papanya membalas gilang. Membuat se isi ruangan hening seketika termasuk shanty yang terkejut mendengar teriakan papa gilang.

Tapi benar ucapanya papanya, sebagai orang tua wajar ia kwahtir tentang anaknya yang hampir tewas 2 kali. Gilang hanya menghela nafas sambil menunduk tak berani menjawab.

“lagian itu ide gue lang, gue yang ajuin ide itu” ucap tommy tiba-tiba masuk.

“harusnya yang jadi umpan itu gue” ucap bang benny muncul dari belakang, membuat shanty ikut terkejut.

“tapi bokap lo mesti kekeh, mau dia yang turun tangan, “ lanjut tommy.

“dia mau balas perbuatan ke calon mantunya ke si kepala botak itu”

“sssttttt “ bersamaan kakak, mama dan papanya menatap ke arah tommy.

“ehm maksudnya ke lo lang, hehe”

“jadi bokap lo gak salah, kalau mau marah ke gue aja” gilang menoleh ke kiri kanan melihat tommy dan papanya.

“lagian gue bilang ke lo, lo belum sehat banget, bisa-bisa modar. Mendingan main tembak-temabkan sama si shanty” lanjut tommy sambil tertawa, di ikut yang lainnya. Gilang pun langsung mendekatinya.

“jangan-jangan mereka tau tentang rencana lo?” bisik gilang.

“ya taulah, kalau itu bukan ide gue, itu ide pak komandan, ya gak pak” ucapnya tertawa, papa gilang hanya mengangguk pelan. Membuat muka gilang memerah, tetapi shanty memasang wajah bingung apa yang ia bicarakan sampai mereka menahan tawanya.

"gila lo, parahhh" ucapnya berbisik dengan muka memerah karena anggota keluarganya secara tak langsung tau apa yang bakal terjadi.

Gilang pun melangkah ke depan papanya, “ maaf ya pa, ray marah-marah ke papa, ray takut papa kenapa-kenapa” ucapnya pelan sambil menunduk. Suasana menjadi hening seketika lagi.

“dan semua sudah berakhir, Tugas selesai” ucap papanya pelan. Shanty mendekatinya sambil memegang pundaknya pelan.

“gilang pikir bakal panjang, dan tak ada ujungnya…” helaannya di ikuti gumamnya pelan dengan memegang erat tangan shanty sambil tersenyum lebar.

***​

Gilang, tomy, shanty dan bang benny keluar dari kamar untuk membiarkan papa istirahat sebentar. Shanty menarik tangan bang benny menuju taman rumah sakit, gilang hanya duduk di lorong bersama tommy.

“gimana tadi malam?” ucap tommy membuka pembicaraan

“gimana apanya?

“wkwkwk siapa yang tepar duluan?” Tanya sambil cengegesan.

“tokaii ahhhh”

“kok tokai sih? Seriusannnn gue penasaran lang”

“doi lah, masa gue yang kalah??,, 2 -5 hahahaa” tawa gilangdengan bangga.

“wwkwkwk, terus pake gak tuh pengaman yang gue sediain?”

“ituuu, gak kayaknyaa” ucapnya pelan.

“anjirrrrrr… udahlah lamar doiiii. Sebelum tekdung duluan, sekasar-kasarnya doi tetep aja lo tancep bisa tekdung kali”

“iee sabar ajaa gue pikirin rencananya dehh gampang,,,, kantin yuk, “ gilang mencoba mengalihkan pembicaraan,

“doi gak di ajak?” di tunjuknya shanty sama bang benny yang sedang mengborol.

“gak usah… kalau shanty di ajak, mulut lo comel ahhh"

"ia dahh... ikut ajaa"

***​

Shanty dengan wajah cemberut langsung menarik tangan bang benny menuju bangku taman,

“ihhh nyebelin lo bang!!” gerutunya menepuk pundaknya.

“lahh kenapa?”

“lo kenapa gak bilang kalau baju-baju gue udah di bawa???”

“lo kan udah denger siapa yang rencanain..??, masa marah sama gue?”

“ya tapi masa gituuu ahhh” gerutunya sambil memajukan bibirnya.

“jelek banget lo kayak gitu.. tapi kata si tomy lo udah sama gilang?” Tanya bang benny sambil memainkan alisnya.

“ishhhh.. “ shanty memilih buang muka untuk menutupi rasa malunya di tanya seperti itu,

“gue seneng akhirnya lo bakal nikah” bang benny menoleh sambil tersenyum,

“tapi gue masih belum lakuin sesuatu yang berguna bang buat lo” helaan nafas shanty sambil menunduk.

“lo jadi orang yang baik udah seneng gue, lagian gue gak kemana-mana kok” shanty langsung menoleh kearah bang benny,,

“gue terima kerja jadi supir kok, lagian kaki gue udah gak sesakit dulu kalau keteken, “senyumnya seolah tak ingin shanty kwahtir kondisinya.

“dahh jangan cemberut gitu, gak kayak biasanya lo cemberut gitu…” bang benny mencoba menghibur shanty yang sedikit murung, tanganya mengelus pelan penuh perasaan. Shanty langsung menaruh kepalanya di pundak bang benny,

***

Sudah 2 minggu papa gilang di rawat dan akhirnya boleh di perbolehkan pulang, dan selama itu gilang udah membuat rencana. “shanty kemana lang?” Tanya papanya dari kursi belakang.

“di rumah pa, gilang rencana buat lamar dia hari ini” ucapnya dengan pasti membuat papanya sedikit terkejut. karena ia tak bilang akan melamar shanty.

“papa setuju?” tanyanya menoleh ke spion tengah.

“Tanya mamamu sana, keputusan ada di ibu Negara” senyum papa meledek mama yang menatapnya tajam.

“mama setuju kok, ray juga udah rencana kejutan buat lamarnya” senyum lebar gilang, secara tak langsung papanya menyetujui hubungan mereka.

“oh ya?? Kapan?”

“liat aja sampe rumah, papa ikutin aja ya plisss biar gak curiga” anggukan pelan papanya mendengarkan recana gilang.

Mobil pun sampai di kediamannya, dan terlihat beberapa anggota polisi dengan senjata lengkap sedang menunggu di rumahnya. mobil pun berhenti dan di hadang oleh anggota yang lainnya.

“ada apa ini?” ucap papanya dengan tegas seperti biasanya, gilang pun keluar bersama mamanya.

“selamat siang ndan, saya dapat laporan soal jual beli narkoba dan anak komandan salah satu pengedarnya, laporan selesai” ucap salah satu polisi,

“gilaannggg” teriak shanty mendekatinya dengan wajah kesal. pasti shanty sudah mendengar apa yang terjadi/

“apa itu benar??” Tanyanya masih tak percaya.

“tangkap aja, walau dia anak saya harus di tindak,” papanya pun langsung menyilangkan tanganya ke belakang, suasanya benar-benar sangat tegang, karena semua anggota menggunakan senjata api yang siap meletus kapan saja.

“paaaaa” ucap nya pasrah, di lain sisi bukan borgol yang ia kasih ke gilang, tetapi sebuah kotak.

“cepett berlututtt!” bentak papanya mendang kaki gilang berlutut di depan shanty, gilang hanya tersenyum melihat wajah shanty yang begitu tak percaya, shanty terus menatapnya dalam-dalam, tak lama gilang pun mengangkat kaki satunya dan menjulurkan tangannya yang tak terborgol sambil membuka kotak yang berisi cincin.

“you marry me?” ucapnya tersenyum membuat shanty menahan nafasnya sambil menutup mulutnya.

“isshhh” matanya mulai memerah sadar ini hanya kerjaan gilang untuk melamarnya seperti ini. papa dan mamanya hanya tersenyum melihat tingkah shanty yang terkejut.

“jawab jawab jawab” ucap bersamaan anggota polisi yang berpura-pura ingin menangkap gilang.

“iaaahhhhhh” jawabnya sambil tersenyum malu dan mata memerah, karena tak menyangka gilang melakukannya secepat ini.

Gilang berdiri memakaikan cincin ke jari manis shanty, dan langsung mencium bibirnya mesra di ikuti tepuk tangan yang meriah. gilang tersenyum lebar di depan shanty yang masih agak terkejut dengan hal ini. gilang kembali menciumnya dengan penuh perasaan tanpa memperdulikan tawa orang lain.

Entah mimpi apa bagi shanty kejadian yang sangat menejutkan hari ini, rasa senang, kesal menjadi satu hari ini, shanty percaya ini kesempatanya untuk berubah menjadi lebih baik. Dan benar kesempatan memang tak adatang dua kali, tetapi akan datang di saat kita percaya pada kesempatan itu sendiri”


THE END
Mantap banget nih cerita
 
Thanks untuk ceritanya yg heroik dramatis dan mengharukan. Ditunggu karya2 berikutnya.
Matul Hu.....
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd