DRAMA Transformasi Widy

Prolog

Sore itu aku benar-benar dibuat seakan tidak percaya apa yang telah kulihat. Berulang kali mataku berkedip-kedip sambil sesekali kukucek-kucek.


Poto wanita itu bagai seorang dewi. Ah tidak bagaikan malaikat. Apakah dia benar Widy yang kukenal dulu. Pikiranku menerawang jauh..

Rokok dan kopi yang sedari tadi menemaniku terpaksa kuacuhkan. Sambil melihat layar monitor kuulang-ulang ingatanku pada sosok Widy yang dulu. Wanita yang begitu gigih mengejar akan cintaku. Tapi kutolak halus dalam beberapa kesempatan.

DRRR DRRR....

Tiba-tiba HP Android F3 ku menyala.

"Ya bagaimana Pak? Ada perintah?? " Tanyaku..

"Dimana ente boss?? Bagaimana kerjaan lancar? Semua sudah dicek lagi?? Kalau sudah beres segera merapat ke kantor ya"
Berondong pertanyaan dan perintah diberikan lawan bicara ku di telepon sebelah sana.

"Ok Pak, 30 menit saya berangkat" Kataku sambil membereskan berkas-berkas yang ada.

Ya, aku, Tri Wahyudi adalah seorang karyawan sebuah perusahaan yang lumayan berkembang dan bergerak dalam pengadaan alat kesehatan. Dan kelebihannya aku adalah andalan kepercayaan Pak Hendra Gunawan. Lawan bicaraku di telepon tadi. Dimana beliau adalah pemilik dan selaku direktur PT JAYA SEHAT SENTOSA.

"Kerja.. Kerjaa.. Kerjaaa... " teriakku kencang sambil berlalu meninggalkan ruangan kontrakan.







bersambung

Mohon maap ya suhu kalu nubi ini lupa pake pengantar apa intro. Sengaja dibuat gitu. Pengennya biar makin prnasaran

Moga berkena

Bab I
Kerja.. Kerjaa... Kerjaaa...


"Eh Pak Tri.... Kemana aja baru datang??? "
tanya Dini, staff personalia di kantor ini.


"Oh, iya ini Dini aku tadi cek harga toko buat bahan pengajuan proyek bulan depan. Sekalian juga keliling. Biasalaah... "

"Iiih Pak Tri enak yaa... Jalan-jalan mulu keliling. Ajaklah Dini sesekali Pak" ujar Dini dengan dibarengi tingkah yang manja.

Sedikit gemas, kupijit hidungnya, "Gampanglah itu Dini... Asal timingny pas yaaa"

"Ok deh Pak... Dini lanjut kerja lagi ya...

"Siiiip... " Dua jempol kuberikan. Dan kalau bisa tiga jempol yang kuberikan padamu Dini yang selalu bikin gemeess. Aah... Pikiran kotor dan kacauku kumat. Haha


======================

Tok tok tok...

Tok...
Tok tok...

"Yaaaa masuuuuk.. Masuk aja Tri... "

Setelah mendapat jawaban tersebut, kubuka pintu ruangan direktur Pak Hendra. Dan sedikit terkejut karena istrinya Pak Hendra ternyata ada juga di kantor.



Iya sih, Bu Cindy, istri Pak Hendra bisa kapan pun datang. Cuman entah kenapa setiap Bu Cindy datang di kantor ini, selalu ada perasaan sungkan dan canggung.

Dan hari ini kecanggunganku makin tambah parah dengan penampilannya. Bukan hanya bentuk fisik yang nyaris mendekati sempurna. Bola mata indahnya menari bersamaan hidungnya yang mancung menawan dengan kulit yang bersih putih membuatnya tampak sangat menarik. Belum lagi gunung kembar nya yg sangat menjulang idaman lelaki manapun ingin meremas-remas manja.

Dan yang paling membuatku hatiku dan "juniorku" berdesir tidak karuan adalah bagaimana penampilan Bu Cindy yang sedikit acak-acakan. Kayaaaak... Kayak habis bercinta gitu... Huuuaaaaah... Beruntung bener sohibku satu itu.

O y sedikit lupa. Mungkin kenapa aku andalan Pak Hendra di perusahaan yang berumur jagung ini adalah selain kinerja ku yang lumayan rajin. Aku adalah sohib kentel Pak Hendra. Teman kuliah dan main bareng di Fakultas Ekonomi kampus pelangi dulu.

Hendra yang juga beruntung terlahir dari keluarga berada langsung diberi kepercayaan oleh keluarganya mendirikan PT JSS ini. Berkat didikan keras dan koneksi orangtuanya PT JSS sanggup bersaing dengan Perusahaan yang sudah dulu tersohor. Terutama bersaing dalam tender-tender yang nilainya lebih dari 10 Milyaran.

"Gimana bro, besok siap berangkat ke Bali??? Aku sudah pesan tiketmu. Mereka jadwalnya minta ketemu pekan ini. " ujar Hendra sambil duduk santai di sofa tamu. Dan Cindy dengan langkah yang sangat menawan menuju kursi putar khas kursi bos besar di kantor-kantor

"Ok boss, ak mah ikut aja. Lah situ kan boss nya. Hehehe" cengirku sambil mencuri pandangan pada pantat bahenol Cindy

"Yee bukan gitu. Itu berkas-berkas sudah siap semua kan? Jangan kejadian kayak kemarin di Jakarta, untung ada Anton yang bisa kirimkan berkas yang kelupaan itu"

"Iya kupastikan lagi deh boss. O y ini tadi hasil laporan kelilingku tadi. Kayaknya kiriman dari Pak Robert ditunda dulu. Banyak komplain masuk ke kita"

"Ok Tri. Atur aja baiknya bagaimana. Sekalian km istirahat dulu. Persiapan buat besok. Setuju ga ma ideku" ujar Hendra sambil tertawa kode.

Aku pun beranjak pergi meninggalkan ruangan tersebut sambil tak lupa pamit dengan Cindy yang sedari tadi hanya memperhatikan kami dari kursi direktur.





bersambung

Carifin1179 said:

Real story nih hu?

Click to expand...

60% iya. 30% imajinasi. 10% masih dipertimbangkan apa nyata atw cuman fantasy ane