Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Cincin dan Bejo 💍 👁️ 💗

amazing bgt om pake ch*tgpt buat cerita ini. cara nya gmn om? soalnya kata ga pantes pasti ke blok kan di situ
 
Bimabet
Halo suhu-suhu, ini adalah part terakhir dari plot Maya dan Laura sebelum ke korban yang baru.
Untuk korban baru, ane masih perlu ide dan saran dari suhu-suhu sekalian :beer:


---
MEMBUAT JUS SEGAR ISTIMEWA

Bejo melangkah mendekati meja makan, dengan langkah mantap. Ia mengambil sebuah keranjang besar berisi berbagai buah-buahan segar. Maya dan Laura sudah menunggunya di sana dengan wajah bingung.

“Tuan, kamu selalu tahu bagaimana cara membuat kami penasaran,” ujar Maya sambil tersenyum manis, matanya berbinar-binar. Laura tidak kalah antusias, ia merentangkan tangannya memamerkan kegirangannya.

"Mmm... Buah-buahan segar, apa yang ingin kamu lakukan dengannya, tuan?” tanya Laura dengan nada suara yang terkendur.

Bejo tersenyum genit ke arah mereka berdua. "Nah, kita akan membuat malam ini menjadi tak terlupakan," ujarnya dengan nada berbisik yang membuat keduanya merinding.

Dengan perlahan, Bejo membuka keranjang dan mulai mengeluarkan satu per satu buah-buahan yang sempurna. Semangka merah, pisang kuning, anggur yang menggoda, dan apel yang segar. Ia meletakkannya dengan cantik di atas meja.

Maya dan Laura saling pandang, merasakan gairah yang menggelora dalam diri mereka. Mereka berdua tahu bahwa malam ini akan menjadi pesta erotis yang tak terlupakan.

"Kalian berdua bisa memilih satu buah masing-masing," bisik Bejo, suaranya penuh dengan hasrat yang membara.

Maya memandang keranjang buah-buahan dengan penuh pertimbangan. Pandangan matanya jatuh pada semangka merah yang berair menggoda. Dengan suara yang penuh erotis, dia berkata, "Aku memilih semangka ini, Bejo. Aku ingin merasakan sensasi segarnya pada tubuhku yang panas."

Laura menatap keranjang dengan mata terpejam sejenak sebelum akhirnya memilih pisang kuning. Dengan bibir yang agak miring, dia berkata, "Aku memilih pisang ini, Bejo. Aku ingin merasakan kenikmatan yang tumbuh di dalamku, seperti pisang yang semakin keras dan menggoda."

Bejo tersenyum puas melihat pilihan mereka. "Kalian berdua sangat cerdas," katanya sambil mengangguk. "Sekarang, mari kita mulai permainan yang tak terlupakan ini."

Maya dan Laura saling berhadapan, menggantungkan keranjang yang penuh buah di antara mereka. Mereka saling menatap dengan penuh gairah, tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Maya dan Laura saling berhadapan, aura sensual dan keintiman yang tercipta di antara mereka memenuhi ruang makan yang mewah itu. Mereka merasa terpikat oleh buah-buahan segar di tangan mereka, seperti makanan yang akan memuaskan nafsu mereka yang tak terkendali.

Maya dengan lembut menempelkan potongan semangka merah ke bibir Laura yang merah merekah. Dengan gerakan yang perlahan, Maya mulai mengusap-usapkan buah itu di sepanjang leher Laura yang halus. Desiran dingin dan manis semangka itu menimbulkan sensasi yang membalut tubuh Laura, membuatnya merinding.

Laura merasakan getaran sensasional yang menjalar dari leher hingga ke seluruh tubuhnya. Ia dapat merasakan kenikmatan semangka yang basah dan segar di kulitnya yang memanas. Sensasi dingin dan kenyal semangka itu menggelitik setiap serat syarafnya, memunculkan gelora hasrat yang tidak terbendung.

Di sisi lain ruangan, Laura mengupas pisang kuning dengan teliti, memperhatikan setiap gerakan jari-jarinya. Ketika pisang itu terlepas dari kulitnya yang halus, Laura dengan penuh kelembutan menggosok-gosokkannya di bibir Maya. Dengan setiap gerakan yang diikuti dengan belaian lembut, ia mengarahkan ujung pisang ke leher Maya.

Maya merasakan sentuhan halus dan kenyal pisang yang menyapu kulitnya. Getaran lembut dari buah itu membuatnya terpesona, merasakan sensasi yang berdenyut-denyut. Rambut di lehernya terurai indah saat sensasi hangat dan kenyal dari pisang itu membelai kulitnya yang halus.

Tubuh mereka mulai bergetar dengan gairah yang membara. Sensasi dari buah-buahan segar itu telah membangkitkan hasrat dan keinginan mereka yang terpendam. Tanpa ragu, Maya mengambil potongan semangka merah yang sudah lembut dan mengusapkannya dengan penuh naluri di payudara Laura yang membesar dan mengeras.

Laura menggigit bibirnya, melolong kenikmatan saat semangka dingin bersentuhan dengan puting payudaranya yang sensitif. Ia merasakan sensasi yang menggoda di seluruh tubuhnya, memunculkan desiran yang semakin kuat.

Sambil tersenyum nakal, Laura meraih pisang kuning yang masih menggoda di tangan Maya. Dengan gerakan cepat, ia memasukkan ujung pisang itu ke dalam selangkangannya yang basah, merasakan gesekan erotis yang membara di area yang begitu sensitif. Maya tidak kalah, ia mengambil salah satu pisang lainnya dan memasukkannya dengan penuh nafsu ke dalam vaginanya yang hangat dan lembut.

Maya dan Laura terus saling memandang dengan mata yang membara, nafas mereka terengah-engah, dan tubuh mereka bergetar dengan kepuasan yang semakin mendalam. Buah-buahan segar yang mereka gunakan sebagai alat bantu erotis telah membawa mereka ke puncak kenikmatan yang tak terlupakan.

Sensasi semangka merah yang lembut di payudara Laura dan pisang kuning yang mengisi selangkangannya terus memicu gairah mereka. Keduanya merasakan getaran erotis yang melanda tubuh mereka, membangkitkan gelombang nikmat yang semakin kuat.

Maya merasakan desiran yang menggelora di seluruh tubuhnya saat semangka yang dia gosokkan pada payudara Laura terus bergerak dengan ritme yang semakin cepat. Puting Laura menjadi semakin sensitif dan mengeras, meminta sentuhan Maya yang penuh gairah.

Laura, sementara itu, merasakan pisang kuning yang terus bergerak di dalam selangkangannya, menggetarkan setiap serat dalam tubuhnya. Dia merasakan kelembutan dan kekenyalan pisang yang semakin membesar dan mengisi ruang intimnya dengan kenikmatan yang tak terlukiskan.

Tidak bisa lagi menahan diri, Maya dan Laura saling mendekat, bibir mereka bertaut dalam ciuman yang penuh gairah. Mereka merasakan getaran kenikmatan yang saling berpadu dalam satu kesatuan, seperti harmoni dari buah-buahan yang mereka gunakan.

Dalam sekejap, orgasme menghantam Maya dan Laura dengan kekuatan gempa. Tubuh mereka bergetar dan meliuk-lentuk, bermandikan dalam ledakan kenikmatan yang membanjir. Mereka saling memeluk erat, merasakan denyutan kepuasan yang memenuhi setiap serat tubuh mereka. Pisang yang mereka pegang jatuh dengan dibasahi cairan cinta mereka.

Bejo melihat Maya dan Laura yang terbaring lemas dengan kaki mereka terbuka lebar. Nafas Bejo terengah-engah saat dia melihat pemandangan menggairahkan di hadapannya. Dalam keadaan itu, ia merasa benar-benar berkuasa.

"Dengarkan baik-baik, Maya," kata Bejo dengan nada tegas. "Kau adalah budak seksku, dan aku ingin melihatmu menunjukkan kepatuhanmu."
Maya menatapnya dengan mata penuh birahi, dan dengan suara lembut dia menjawab, "Tentu, Tuan. Saya akan melakukan apapun yang diinginkan Anda."

Laura tersenyum genit, menggoda Bejo dengan penuh keinginan. "Dan bagaimana dengan saya, Tuan Bejo? Apakah Anda ingin saya menuruti keinginan Anda juga?"
Bejo menggelengkan kepalanya, menikmati permainan ini. "Tentu saja, Laura. Kau juga adalah budak seksku. Kalian berdua akan memenuhi setiap hasratku."

Maya dan Laura saling bertatapan dengan antusiasme, tidak sabar untuk memulai. Mereka menempatkan tubuh mereka dengan penuh ekspektasi, memperlihatkan kemolekan fisik mereka yang menggoda. Bejo tidak bisa menahan diri saat melihat kedua wanita ini siap untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.

Dalam genggaman tangan yang gemetar, Bejo mengambil potongan semangka, dan dengan penuh keinginan, ia meluncurkannya ke dalam vagina Maya. Maya menggeliat dan merintih, menikmati sensasi dingin semangka yang menyentuh tempat intimnya.

"Begitu erat dan basah," gumam Bejo dengan penuh nafsu. "Teruslah remas semangka itu dengan vaginamu. Aku ingin melihatmu memeras jus buah langsung dari sana."

Maya menaikkan pinggulnya, menghimpit potongan semangka itu dengan kekuatan vaginanya. Jus semangka langsung mengalir keluar dari dalamnya, menggoda Bejo dengan warna merah yang memikat.

Sambil itu, Laura menatap Bejo dengan penuh keinginan. "Apakah Anda punya sesuatu untuk saya juga, Tuan Bejo?"

Bejo tersenyum penuh gairah. "Tentu saja, Laura. Aku akan memberimu sesuatu yang akan membuatmu merasa begitu nikmat."

Dengan lembut, Bejo memasukkan sebatang pisang ke dalam vagina Laura, sambil menahan nafas saat merasakan ketatnya alat kelamin wanita itu memeluknya dengan erat.

Laura mendesis dan merintih, nikmat yang mengalir di seluruh tubuhnya. "Oh, Tuan Bejo, pisang ini begitu lengket dan licin. Aku akan memerasnya seperti yang Anda inginkan."

Maya dan Laura bergerak dengan keahlian, memeras buah-buahan dengan memanfaatkan kelembapan vaginanya. Mereka memeras jus buah-buahan tersebut dengan perasaan ekstasi yang tak terbendung.

“Maya, Laura, buatkan aku jus paling istimewa dengan vagina kalian” ujar Bejo

Mendengar hal itu, Maya dengan lembut mengambil potongan strawberry dengan jemari yang sedikit gemetar. Dengan perasaan yang penuh hasrat, ia memasukkan buah merah muda itu ke dalam vagina yang masih basah dan terbuka lebar. Strawberry tersebut terasa segar dan dingin saat menyentuh dinding-dinding vaginanya yang sensitif.

"Oh, Tuan Bejo," desis Maya dengan nafas terengah-engah. "Rasanya begitu nikmat! Aku akan memeras jus segarnya dengan vaginaku yang dijepit erat ini."

Dengan gerakan pinggul yang lincah, Maya menghimpit strawberry di dalam vaginanya, meremukkan buah itu dengan kecerdasan yang hanya dimiliki oleh seorang budak seks yang berpengalaman. Jus merah muda mulai mengalir deras keluar dari dalamnya, menciptakan sensasi segar dan manis di celah intim Maya.

Tidak mau kalah dengan Maya, Laura memilih potongan semangka yang lebih besar. Dia dengan penuh nafsu memasukkan potongan semangka dingin bersama pisang yang sudah ada di vaginanya. Semangka itu segera meresap ke dalam rongga intim Laura, memberikan sensasi dingin yang menggoda.

Dengan anggun, Laura mulai meremas semangka dan pisang itu dengan gerakan pinggul yang piawai. Dia merasakan kelembutan semangka dan pisang yang meluncur di sekitar vaginanya, menciptakan friksi yang menggetarkan pikirannya. Jus semangka mengalir keluar dengan gemerlap, mencampur aroma segar semangka dengan keharuman alami dari tubuhnya yang bergairah.

Maya dan Laura, keduanya memeras jus buah-buahan dengan keahlian dan nafsu yang meluap-luap. Mereka merasakan setiap kata dan gerakan Bejo sebagai petunjuk menuju kenikmatan yang tak terduga. Mereka mengatur ritme dan tekanan pada vaginanya untuk menghasilkan jus buah-buahan yang segar dan sensual.

Bejo, yang melihat adegan ini dengan mata penuh nafsu, merasa terpesona oleh keindahan dan keintiman wanita-wanita ini. Dia merasakan gairah dan kepuasan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.


“Lakukan terus, Maya, Laura," bisik Bejo dengan penuh keinginan.
"Tunjukkan kepadaku kekuatan dan kecantikan vaginamu. Aku ingin menikmati setiap tetes jus segar yang kalian persembahkan."

Maya dan Laura, memandang Bejo dengan mata yang penuh hasrat, semakin meningkatkan intensitas permainan mereka. Mereka saling memandang, menikmati setiap momen saat mereka terhubung dengan buah-buahan yang menstimulasi pikiran dan tubuh mereka.

Dan ketika Maya dan Laura mencapai puncak kenikmatan mereka sekali lagi, gelombang gairah dan kepuasan yang tak terlukiskan menghampiri mereka. Perasannya semakin hebat, berpadu dengan orgasme yang tak tertahankan.

Jus pisang, semangka, strawberry yang bercampur dengan cairan cinta mereka berdua, mengalir deras ke dalam gelas yang disodorkan oleh Bejo. Dia melihat dengan bangga bagaimana karya keindahan dari keduanya mengisi gelas tersebut, menyuguhkan jus segar yang begitu memikat.

Maya dan Laura, setelah mencapai puncak kenikmatan mereka, tersenyum penuh kepuasan pada Bejo. Mereka tahu bahwa malam ini belum berakhir, dan masih banyak petualangan yang menunggu.

Bejo memandang dengan penuh kagum pada jus buah-buahan yang telah dikumpulkan oleh Maya dan Laura. Namun, gairah yang menggelora di dalam dirinya belum padam. Dia ingin merasakan kehangatan dan kenikmatan yang hanya bisa diberikan oleh tubuh wanita yang menggairahkan.

"Dengan jus yang paling istimewa ini, Maya dan Laura, kalian telah membuktikan loyalitas dan kepatuhan kalian padaku," ucap Bejo dengan suara yang penuh nafsu. "Kalian berdua adalah budak seks yang luar biasa."

Maya dan Laura merasa bangga mendengar pujian dari Bejo. Mereka merasa puas dengan kemampuan mereka untuk memenuhi hasrat dan keinginan pria yang mereka cintai. Mereka berdua ingin memberikan pencapaian yang lebih besar lagi.

Bejo mengangkat gelas yang berisi jus buah-buahan yang dihasilkan dari vagina Maya dan Laura. Dia mengangkatnya ke bibirnya dan meminumnya dengan penuh kenikmatan. Rasanya segar dan manis, menggoda lidahnya dengan sentuhan alami yang memabukkan.

"Sekarang giliran kalian," kata Bejo dengan penuh nafsu. "Aku ingin merasakan kelembutan dan kehangatan dari tubuh kalian yang luar biasa."

Maya dan Laura saling bertatapan, mengetahui bahwa apa yang akan terjadi selanjutnya akan membawa mereka ke puncak kenikmatan yang lebih tinggi. Mereka berdua bergairah memikirkan bagaimana tubuh mereka akan disentuh dan dijelajahi oleh Bejo.

Bejo meraih tangan Maya dan menuntunnya menuju tempat tidur yang empuk. Dia melonggarkan ikat pinggangnya, melepaskan seluruh pakaian dengan cepat. Tubuhnya yang tegap dan kokoh terpampang di hadapan Maya, mengundangnya untuk merasakan kehangatan dan keperkasaan yang dimilikinya.

Maya merasa tak sabar. Dia meraih penis Bejo yang telah tegang dan menggelembung dengan nafas terengah-engah. Dia merasakan pulsa yang kuat berdenyut di bawah jari-jarinya, dan dengan perlahan, dia mulai mengelus-elusnya.

"Tuan Bejo," bisik Maya dengan nafas terengah-engah, "izinkan aku memberikan kepuasan yang tak terlupakan padamu."

Bejo tersenyum penuh kepuasan, menikmati sentuhan Maya yang menggairahkan. Dia merasakan gairah memenuhi tubuhnya saat Maya semakin menggenggam dan menggerakkan tangan di sepanjang batangnya. Gelombang kenikmatan melanda dirinya, menggetarkan seluruh jiwanya.

Sementara itu, Laura tidak ingin ketinggalan. Dia mendekati Bejo dari belakang, membelai punggungnya dengan lembut. Tangan Laura turun ke bokong Bejo, meremasnya dengan penuh keinginan dan kelembutan. Dia melihat dengan penuh birahi ketika Maya memberikan stimulasi yang tidak terlupakan pada Bejo.

Tak lama kemudian, Laura mencapai perut Bejo dan meraih penisnya yang tak pernah lemas. Dengan gesekan yang penuh nafsu, dia memijatnya dengan kelembutan, menggetarkan tubuh Bejo dengan gelombang kenikmatan yang begitu kuat.

Maya dan Laura bekerja sama, memberikan kehangatan dan kenikmatan kepada Bejo. Mereka menggabungkan gerakan tangan mereka, memperlakukan penis Bejo dengan penuh gairah dan keahlian.

Bejo merasakan kenikmatan meluap-luap, berdenyut dalam setiap serangan gairah yang diberikan oleh Maya dan Laura. Dia merasakan gairah yang tak tertahankan, hampir tidak sanggup menahannya lagi.

Mereka semua begitu terikat dalam saling memberikan kenikmatan, tak ada yang bisa menghentikan kegairahan yang melanda mereka. Mereka digiring oleh gelombang-gelombang kenikmatan yang memabukkan, saling memuaskan satu sama lain.

Dan ketika orgasme akhirnya mencapai puncaknya, Maya, Laura, dan Bejo dengan erangan yang tak terbendung merasakan kenikmatan yang meledak-ledak. Tubuh mereka bergetar, mengalami ledakan kenikmatan yang membanjiri pikiran dan tubuh mereka.

Setelah sekejap, mereka berbaring di atas tempat tidur, tubuh mereka terpenuhi oleh kelelahan dan kepuasan. Maya dan Laura saling memandang dengan tatapan yang penuh keintiman, merasakan ikatan yang semakin kuat antara mereka.

Bejo, dengan senyum yang puas, merasa dirinya dikelilingi oleh kehangatan dan kepuasan yang diberikan oleh Maya dan Laura. Dia merasa beruntung memiliki dua wanita yang begitu gigih dalam memenuhi kebutuhan seksualnya.

"Kalian berdua adalah penemuan terhebat dalam hidupku," kata Bejo dengan suara lembut. "Aku bersyukur dapat membagikan momen-momen yang penuh nafsu dengan kalian."

Maya dan Laura tersenyum, merasa bahagia bisa memberikan kepuasan dan kehangatan pada Bejo. Mereka berdua tahu bahwa petualangan yang penuh gairah ini masih akan berlanjut, dan mereka siap untuk menghadapinya bersama-sama.

Sementara itu di ujung ruangan Ken sudah tergeletak lemas karena masturbasi melihat Bejo, Maya, dan Laura. Begitu juga dengan Owen terbaring lemas karena masturbasi melihat pertunjukan tersebut dari ponselnya.

Bersambung...
Mohon bantuan fantasi liar suhu-suhu, jika ada fantasi liar boleh disampaikan pada kolom komentar. Terima kasih suhu semua 🙏
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd