Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sepintas Perjalanan Hidup

UPDATE
PART -25
Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 9


Damn !


19 April 2021
09.00 wib

Smartphone ku berdering di saat aku sedang mengarahkan tukang tukang sipil di area project ku untuk pekerjaan shelter non permanen yang sebentar lagi selesai. Segera kulihat di layar hape ku muncul nama Bos perusahaanku memanggil. Tanpa berlama lama lagi segera ku angkat panggilan darinya.


"Ya Hallo Koh.." Kataku membuka obrolan.

"Bagaimana di sana Dito..? Lancar..?"

"Lancar koh. Aman. Sesuai target kita kemarin. 21 april ini selesai Koh.."

"Ahh... Mantap...tapi aku butuh diskusi denganmu sebentar.."

"Oke baik Koh.. Gimana..?" Ucapku sambil menjauh dari kerumunan, mencari tempat sedikit sunyi agar aku dapat mendengar apa yang diucapkan Bosku nantinya.

"Pihak owner menginginkan kita untuk mengerjakan beberapa tambahan bangunan non permanen lagi di area itu. Shelter dengan ukuran yang sama, tambah dua lagi. Lalu ada warehouse ukuran 8*10 meter. Mereka perlu 2 unit. Untuk biaya tambahannya tolong hitung dan buatkan penawarannya secepatnya ya.."

"Oke baik Koh..."

"Dengan pekerjaan yang ada, kita butuh tambahan berapa hari untuk menyelesaikan project ini, Dito..?" Tanya Bosku dengan serius.

" Kurasa tambah tujuh sampai sepuluh hari cukuplah Ko, dengan memaksimalkan tenaga lokal yang kita punya saat ini.."

"Cukup lama juga ya..?"

"Iya personel kita yang lokal hanya ada 8 orang, Koh. Kalau mau tambah personel kita harus cari yang benar benar ahli dan tentunya harus melalui prosedur MCU lagi kan.? Udah biaya lagi itu.. Dan membutuhkan waktu juga.." Kataku menjelaskan kepada bosku.

"Heemm... Repot ya.. Btw tim kita kapan bisa pulang..?"

" Harusnya pekerjaan bidang mereka sudah selesai besok. Dan tanggal 21 atau 22 sudah bisa pulang koh.."

"Oke baiklah.. Jika pekerjaan tambahan ini deal, aku minta tolong yu tinggal dulu di sana sampai pekerjaan selesai ya..."



Anjirrr !! Pasti lewat tanggal 24 april ini selesainya, mana Tanggal 24 april pemerintah akan menutup semua akses agar orang orang tak bisa mudik. Bandara soetta di lockdown, begitu juga penyebrangan merak - bakauheni juga akan di tutup. Bangke !! Lalu bagaimana aku bisa pulang ..? Andai aku bisa menyewa para pekerja kang prabu bandung bondowoso yang mampu membuat 999 candi dalam semalam. 😖😖

Damn!!. Mendadak diriku menjadi benar benar panik. Panik karena bakal tak bisa pulang dan harus menunggu sampai tanggal 1 juni mendatang. Yang jelas Posisiku benar benar terjebak. Karena tambahan pekerjaan yang di mintai owner adalah pekerjaan bidang konstruksi yang notabene bidang yang aku kuasai.

Jujur saja Aku sedikit terkejut dengan pernyataan dari bosku. Tapi apa boleh buat, ini adalah bagian dari resiko pekerjaan. Tak mungkin kutolak permintaan bosku yang selama ini sudah sangat sangat baik kepadaku.


"Haaahh... Siap Bos !" Ucapku sedikit menghela nafas panjang.

" Whahahaaaa.... Jangan khawatir. Aku coba cari ketentuan dan syarat di masa lockdown. Semoga kau bisa pulang di saat lockdown.. Sambilan berjalan kita lihat, apakah Pemerintah akan melonggarkan aturannya.. You tenang aja pokoknya. Fokus dulu ke project ini.. Tolong bantu aku dulu ya.." Sepertinya Bosku peka terhadap kepanikanku.

"Heheee...siap Koh. Aman.."

"Oke. Kutunggu penawaran harganya ya.."


Dan seketika koneksi kami terputus. Sementara aku seperti kehilangan tenaga karena baru saja mendapati berita yang menurutku buruk. Aku sampai harus duduk di kursi yang kebetulan ada di dekatku. Pikiranku mulai berkecamuk, andai situasi buruknya aku tak bisa pulang dan harus menunggu sampai tanggal 1 juni, berarti aku tak bisa melewatkan momen hari raya agamaku dengan keluargaku, dengan Han, dengan Resti. Astaga...! Dan aku akan sendirian di kamar kontrakan tanpa seorang teman. Aku memang terbiasa merantau, namun tetap saja saat hari raya aku bisa pulang . Namun kali ini....Ahh.. Anjirlah. !



22 April 2020
12.30 wib


"Ditooo.... Penawaran kita disetujui oleh owner..!" Kata Bosku via telepon.

"Wahh.. Syukurlah koh. Segera kuarahkan sebagian personel kita untuk mengerjakan pekerjaan tambahannya.. Karena semua pekerjaan yang sesuai kontrak hampir rampung" Ucapku menjelaskan.

"Oke. Atur aja mana yang terbaik ya.."


Walau aku senang dengan berita ini, tapi tetap saja aku kembali lemas dan lesu, karena fix aku tidak bisa pulang ke kotaku bareng timku. Padahal timku sudah pada beringkas koper mereka masing masing. Karena pukul 11.00 wib tadi. Pekerjaan bidang mereka telah seluruhnya selesai diperiksa dan diterima oleh supervisor dari pihak owner.

Dan karena tidak ada kepentingan lagi di sini, mereka pun segera bersiap siap pulang ke kota kami yang di jadwalkan keesokan harinya. Djancok !!



22.00 wib
Sejak tadi aku terus gelisah memikirkan nasibku yang akan terus tinggal di sini sampai awal juni. Tanpa teman teman dan tak bisa menikmati hari raya di tengah tengah keluarga. Entah mengapa aku jadi ikut ikutan panik gara-gara virus laknat ini.

Tak lama kemudian Ponselku berdering, mengeluarkan suara potongan lagu Blackout - selalu ada di bagian reff nya. Tak perlu kulihat layar smartphone, aku tau siapa yang sedang meneleponku saat ini. Han tentunya. Yoi broh !! Si wanita yang selalu kutempatkan khusus di relung hatiku. Ttsaaahhh....



"Hheemmmhh..." Kataku membuka obrolan dengan nada lesu.

" Diihh... Suara lu Kok kayak mau mati..?!"

Bangke ! Walau sedang dalam keadaan kesal, namun aku tak mampu menahan tawaku saat mendengar celotehannya.

"Hahahaa... Dasar tutup tedmond .. Kenape..?"

"Lu kenapa Boong... Lesu amat ?! Lagi apa lu"

"Lagi BT gw ..lu lagi apa..?"

" BT ..? Butuh Tatithayang ? Atau Birahi Tinggi..?" Tanya Han disertai suara cekikikan Han mirip mbak kunti.

"Bangke !! Gw lagi Badmood malih...! Walau yang lu sebut barusan ada benarnya juga.."

"Dah.. Stop.. Keburu mesum nanti lu..!" Ucap Han yang segera memotong pembicaraanku. Karena Han tau, bila di teruskan otakku tak lagi normal, yang ada hanya akan membahas kemesuman yang menggelikan.

"Badmood kenapa Honey ?!" Tanya Han lagi. Ia segera mengalihkan pembicaraan dengan suaranya yang khas dan Manja. Suara yang selalu membuat hatiku langsung luluh saat mendengarnya. Membuatku seperti terhipnotis . Bahasa gaulnya, klepek-klepek !

"Kerjaan gw nambah semingguan lagi Han.."

"Haaah...?! Kok bisa? Ada problem?"

"Gak ada problem sih.. Cuma ada kerjaan tambahan aja.."

"Terus gimana lu pulang. Lewat itu dari tanggal 24 april, Bandara Lockdown, penyebrangan di tutup..?"

"Nah itu yang gw pikirin dan bikin gw badmood.. Ga mungkin gw renangi itu selat sunda. Buruk - buruknya gw bakal tinggal di sini sampe bandara di buka lagi.."

"Aaaaaaaaaa....... Makin lama dooonggg lu pulaanggnyaaa..... " Kata Han yang sepertinya juga syok mendengar apa yang kuutarakan barusan.

"Hahahaaa.... Ya udah pasti dong."

"Iiisshhh.... Gak mau ! Nyebelin lu ah !!"

"Bangke,, kok jadi gw yang nyebelin ,maliih ??!"

"Iyalaah... Lu nyebelin... Makin lama kita LDR an.." Kata Han dengan nada Ketus tapi tak menghilangkan sisi manjanya yang membuatku makin gemes mendengarnya.

"Eleeehh... Malihh... Bukannya di hibur gw lagi galau juga... Malah nambah bikin ulah lu."

"Heheee... Maaf.. Tapi lu tetap nyebelin ya.. Bos lu gimana ? Udah usaha buat jalan lu pulang nanti.."

"Udah ngomong sih tadi sama gw gitu. Kalau gw analisa, kayaknya bisa aja kita nyebrang nanti asal bawa surat tugas selesai project dari perusahaan, ya via darat jadinya.. Tapi ya gak tau juga.. Mesti harus cek situasi lagi."

"Ya udah.. Pakai mobil perusahaan lu , trus buat surat tugas dari perusahaan. Beres.."

" Masalahnya mobil bakal pulang semua besok sama rombongan yang kemaren datang, Han. kemaren datang 3 mobil waktu rombongan tim gw pada kemari. Total 10 Orang. Nah salah satu mobil yang di bawa kemari itu punya Pak Jhon. Dan mobil punya Pak Jhon bakal tinggal Disini sampai lebaran. Pak Jhon ada rencana Sekalian Pulang kampung tempat mertuanya di Purworjo. Rencananya Kalau gak ada kerjaan tambahan, gw bakal pulang ikut 10 orang itu, Han .." Kataku menjelaskan duduk persoalan yang terjadi.

"Lagian kerjaan tambahan ini bidang gw pula. Dan cuma perlu tenaga lokal pula lagi. Haess.. Makin kena posisi gw.. Ya otomatis teman teman yang dari kota kita pasti milih pulang, gak ada kerjaan lagi di sini. " Kataku lagi.

"Heeemmmhh.... Ya udahlah. Mau gimana lagi. Moga lu bisa pulang walau kondisinya bandara bakal di lockdown."

"Iyee... Lu doain gw lah malih ! "

"Ini lagi doain lu beboongg... Bawel !"

"Uunncchh.. Makasih kesayangankuhh..." Kataku menggombal.

"Ga usah ngegombal, Resti noh pikirin !" Jawab Han Ketus.

" Lu tetap nomor satu kok, Han..."

"Eleehh..... Macam betol cakap tu ??!"

"Betol betol betol !" Kataku dengan meniru nada upin ipin.

"Dah... Pokoknya lu kabari keadaan lu di sana ya bong. Bisa pulang atau gak.?! "

"Iyee ... Nanti bekabar aja. Gw masih ngarepin Bos Gw bisa cari cara gimana gw bisa pulang. Sementara gw fokus dulu sama kerjaan gw . Biar cepat kelar.."


Fyi, nubi cuma ingat pembicaraan nubi dan Han via telepon hanya batas ini. Setelahnya tidak terlalu nubi ingat karena membahas hal hal yang kurang penting. Ya seperti obrolan sepasang kekasih yang saling merindukan satu sama lainnya. 😋



Tak terasa sudah 45 menit aku dan Han melakukan percakapam via telepon. Sepertinya Han juga ingin ikut membantu memikirkan bagaimana agar aku tidak terjebak di negeri orang. Sungguh menyedihkan bila aku harus melongo tak jelas di sini hanya karena menunggu operasional bandara dan pelabuhan di buka kembali. Mending juga kalau Mba Mirna mau menemaniku bobo enak. Lumayan ada kegiatan yang menguras keringat. Tapi mana mungkin seorang Dito berani menggoda Mba Mirna. Padahal aku yakin, aku mempunyai peluang untuk mencicipi lubang surgawi punya mba Mirna.


"Oke bebongg... Met tidur yaaa..."

"Met tidur juga Han, Miss u !!"

"Miss u More, Dito "


Seperti biasa, kalimat di atas adalah salam perpisahan yang selalu kami ucapkan saat kami menutup sambungan telepon pada saat malam Hari.

Tak lama kemudian aku meletakkan smartphoneku di meja dan mencoba memejamkan mataku demi menghilangkan kegundahan di hatiku. Namun baru saja aku akan memejamkan mataku, samar samar aku mendengar lagi suara merdu yang pernah kudengar. Damn ! Suara itu sampai terdengar di telingaku walau aku berada di kamarku saat ini. Ohh.. Pantas, ternyata pintu kamarku masih dalam keadaan terbuka lebar. But wait !!


' Mba Mirna main di ruang makan lagi kah...?'
' lumayan tontonan gratis ' gumamku dalam hati.


Aku segera melangkah kearah sumber suara, dengan bermodalkan dua buah kursi yang pernah kupakai sebelumnya untuk mengintip, aku segera naik ke celah lubang yang juga kupakai untuk mengintip sebelumnya. aku dapat melihat jelas adegan demi adegan kemesuman Mba Mirna dan Mantan Suaminya..


"Aaakhhh.... Mass...ookkkhhhh.... "


Ku dengar mba mirna mendesah keenakan. Vaginanya sedang diaduk oleh sebatang benda tumpul yang keluar masuk dengan lancar. Entah mungkin malam ini adalah rezekiku, aku melihat tubuh Mba Mirna polos tidak tertutup sehelai benangpun. Tubuhnya memang begitu sintal, walau perutnya ada sedikit lipatan. Payudaranya itu lhoo... Masih padat dan tidak terlihat kendur.

Tubuh polos Mba mirna sedang duduk di atas meja makan dengan kaki yang sengaja di renggangkan ,telihat pasrah menerima sodokan demi sodokan penis mantan suaminya. Sementara Pria itu dengan penuh semangat terus menghujamkan penisnya ke dalam liang vagina Mba Mirna dalam posisi berdiri.

"Aaakhhh.... Massshhh.... "

"Jangan kencang kencang teriaknya dek. Nanti ada yang dengar..." Kata Pria itu dengan suara yang terbata-bata dan terus memompa vagina Mba Mirna tanpa ampun.

"Biarin Mass..hh.. Aahhh... Aku lagi enak..."
Ucap mba mirna di sela sela desahannya.

Bangke ! Gumamku dalam hati. Sementara aku hanya bisa berdiri mematung menonton pertunjukkan yang sedang berlangsung di depan mata sembari mengelus adik kesayanganku dari luar boxerku yang lusuh. Gilaa... Badan mba mirna benar benar membuatku ngaceng parah.

Mba mirna kemudian melingkari kedua tangannya ke Leher Pria itu, beberapa detik kemudian bibir mereka sudah saling melumat, mereka berciuman mesra selagi Pria itu terus mengaduk aduk vagina Mba Mirna. Anjir !

Belum lagi hilang ingatanku tentang persetubuhan Mba mirna di tempat yang sama beberapa hari yang lalu, kini aku kembali disuguhi tontonan adegan Panas itu lagi. Bahkan lebih Panas dari sebelumnya, membuatku iri dengan pria itu. Andai aku yang berada di posisi pria itu tentu aku tidak membiarkan payudara Mba Mirna mennganggur. Akan kulumat payudaranya sampai Mba Mirna mendesah tak karuan.

Tapi sepertinya pria itu paham bisikan hatiku barusan. Setelah pria itu melepaskan pagutan bibir mba mirna, bibir pria itu mulai merambat mengecup leher mba Mirna yang jenjang. Sambil terus menggenjot Mba mirna tanpa henti, lidah pria itu kini terus menjalar kebawah dan langsung melahap payudara Mba Mirna sebelah kanan. Sementara Mba Mirna makin merem melek keenakan di rangsang di dua titik secara bersamaan. Anjim !!


"Ooohh.... Iiyaaa Masss...sshh... .."

"Nngghh... Ahhh....aahhh... Sedot Mas.. .. Ooohhhhh..... Nyampeee Masss......"


Djancok ! Mba mirna orgasme hebat. Pinggulnya melejang kelonjotan, badannya meliuk liuk semakin membuat tubuh mba Mirna menjadi seksi. Sementara payudara Mba Mirna masih terus di lumat habis oleh Pria itu. Badjingan !


"Aaahhhh.... Nggggeeehh Mmasssshhh...."


Pria itu sepertinya tak menghiraukan keadaan Mba Mirna yang mulai lemas karena orgasme yang baru saja di alaminya. Kedua tangan pria itu kini memegang pinggang Mba Mirna, lalu fokus memompa Vagina Mba Mirna tanpa ampun.. Gerakan pinggul pria itu begitu brutal. Membuat mba Mirna terus menjerit keenakan. Pria itu terus memacu penisnya tanpa henti, aku dapat melihat batang penis pria itu begitu basah dan licin.


"Aaahhhh...nnngghhh.. maasss ...sssshh... Aahhhh.... Aku nyaampee laagii...Mass..sshh..."

"Baarengg deekk... Baarenngg...."

"Aaarrgggghhhhhhh......"
Pria itu mengerang panjang sesaat setelah menusuk penisnya ke dalam vagina Mba mirna begitu dalam. Penis pria itu mentok sepenuhnya masuk ke dalam lubang surgawi milik Mba Mirna dan di iringin dengan semburan sperma yang pasti terasa hangat di dinding vagina Mba Mirna.

Tubuh Mba Mirna kembali meliuk liuk indah, kuyakin orgasmenya kali ini begitu dasyat. Matanya sampai terpejam, bibirnya mendesis lirih.

Satu menit kemudian Setelah rasa nikmat orgasme mereka mereda, mereka kembali berciuman mesra. Lalu pria itu mengeluarkan penisnya dari dalam liang vagina Mba mirna disertai lelehan spermanya yang tidak tertampung oleh vagina Mba Mirna. Pria itu tersenyum penuh kepuasan.

Tak berapa lama kemudian Mba mirna turun dan berjongkok di depan pria itu, dan serta merta langsung melumat penis yang baru saja mengaduk aduk lubang vaginanya. Mengecup setiap bagian batang penis itu hingga penis itu terlihat bersih oleh sisa lelehan sperma yang menempel di sana. Bngst !!

Kulihat Mba mirna melakukannya dengan penuh hikmat, membuat pria itu mendesis keenakan. Sesekali mata binal mba mirna melirik ke atas, melihat ekspresi pria yang penisnya sedang disepong olehnya.


"Ooohhh.... Iiiyaaa... Deeekk... Jilat sampe bersih..." Ucap pria itu dengan nafas yang sangat berat.

Anjim ! Lagi dan lagi aku disuguhi tontonan yang membuat birahiku mendidih. Rasa ingin colay ku jadi begitu kuat. Segera kutinggalkan mereka dan bergegas ke kamar mandi, aku juga perlu penuntasan birahi. Dan akhirnya tytyd kec1lku muntah dengan bantuan sabun mandi dan tanganku sendiri.



"Maafkan aku tyd.." Ucapku menyesal sesaat setelah spermaku keluar membasahi dinding dan lantai kamar mandi.

"Gak apa apa Bos... Timbang dijepit pake gedebong pisang.."

'Dasar Kon*ol !'




23 April 2020
14.00 wib

"Dito, kami duluan ya... Jaga Mba mirna ya.. Tugas kami hanya sampai di sini.." Kata Bambang membuat lelucon dan diikuti tawa girang rekan rekan timku yang lainnya. Bangke kalian ! Aku hanya membalas dengan senyuman kecut. Dan akhirnya tiba saatnya aku di tinggal sendirian di rumah Mba Mirna.

"Kalian hati hati di jalan ya. Semoga selamat sampai tujuan.." Kataku memberi nasehat kepada rekan rekan yang ssbentar lagi akan berangkat.

"Siap Bos Dito...!" Kata sule dengan penuh semangat.

Tak lupa kami semua foto bersama termasuk mba mirna di dalamnya sebagai kenang kenangan buat kami. Dengan bermodalkan Tripod yang sudah kusiapkan, aku menyetel posisi smartphoneku agar mendapatkan angel view yang terbaik. Beberapa kali kami mengambil gambar dengan gaya gaya nyeleneh . Begitu juga dengan mba mirna ikut berpose dengan gaya yang tak kalah nyeleneh.


"Semoga kita bisa jumpa lagi ya Mas.. Mas.. Maafkeun kalo saya ada salah..hati hati di jalan.." Ucap Mba mirna memberi beberapa patah kata kepada teman-temanku yang sebentar lagi akan pulang.


Setelah mereka bersalaman dan berpamitan dengan Mba Mirna, akhirnya dua unit mobil yang membawa teman temanku pulang menuju kampung halaman keluar dari perkarangan rumah Mba Mirna. Dan seterusnya aku melihat kedua mobil itu melaju menjauh dari pandanganku hingga tak terlihat lagi.


"Yaahh... Mas Dito tinggal sendirian deh..." Ucap mba Mirna mencoba membuka obrolan

"Heheeee... Nasib Mba. Mau gimana lagi, udah tuntutan kerja..."

"Ya ndak apa apa... Kalo butuh motor, aku punya, bisa pinjam Mas nya..."

"Nggeh Mba.. Aman.. Sementara pake motornya Pak Sutris dulu.. Aku ke lapangan lagi ya Mba.."

"Ohh yaa Mari mass... Hati hati di jalan.."


Sesampainya di lokasi kerja, aku segera memberi instruksi kepada tenaga lokal guna mempercepat proses pembangunan bangunan non permanen yang menjadi pekerjaan tambahan. Akan ku targetkan pekerjaan ini selesai dalam waktu tujuh hari mendatang. Ku buang jauh jauh rasa panik yang terus menghantuiku... Walau sulit.


Huuuhhh..... Semoga Tuhan bisa memberiku jalan Pulang....


Aku sudah rindu dengan Han ...
Padahal dulu juga kami pernah LDR tanpa pernah jumpa selama 5-6 bulan. Rasanya aku tidak segundah ini. Tapi Mengapa saat ini aku malah seperti takut dan panik karena tidak bisa pulang..? Padahal, jika situasi terburuknya aku harus tinggal di sini sampai bulan juni.? Maka aku baru menjalani 4 bulan LDR dengan Han yang terhitung dari awal maret, terakhir kali kami berjumpa dan bersenggama dengan hebat. Lalu mengapa kali ini aku begitu panik..? Heran...

Memang, awal awal munculnya virus laknat ini membuat siapapun menjadi panik dan selalu di hantui rasa ketakutan.


Dan satu hal yang baru kusadari, ternyata jarak bisa membuat Rindu dengan seseorang menjadi menggebu gebu. Aku juga sadar, hubunganku dengan Han akhir akhir ini semakin dekat. Semenjak aku dan Resti resmi menjadi sepasang kekasih, Han malah berubah menjadi semakin perhatian denganku, semakin manja, bahkan selalu menjaga penampilannya. Tak jarang ia selalu memintaku mengomentari penampilannya saat kami jumpa.


' boongg... Coba lihat gw cakep ga pake gamis ini...?'

Atau...

' bong, anterin gw ke mall dong. Suntuk... '

Atau...

' boongg,, ngopi yuk... Kangen...'

Atau...

' beebbbooonggg,, buruan kerumah.. ! Kangenn....! '

Dan masih banyak lagi.


Ya... Kurasa aku masih pantas merindukan Han.


Rindu menghabiskan waktu bersamanya, bercerita sambil menikmati secangkir Kopi.
Rindu menikmati wajahnya yang manis.
Rindu tawanya.
Rindu senyumnya yang dapat meluluhkan hatiku...


Lalu Bagaimana dengan Resti..?
Wanita yang juga kini hadir serta membawa warna lain di kehidupanku. Yang juga tulus memberikan hatinya untukku....


Terkadang Hidup ini membingungkan......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd