Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA OVA si gadis cantik broken home

Update 5

Melihatnya sudah pada posisi nyaman dan vagina ova yang sudah basah, jemari tengah saya mulai masuk berlahan ke liang vaginanya, baru masuk sampai pangkal kuku ova menjerit.

Ova : "ahhhh sayang, sakiiiiitttttt", saya pun langsung mencabutnya
Saya : "maaf sayang aku kan udah pelan-pelan"
Ova : "iya gak apa-apa"
Saya : "mau diterusin gak?"
Ova : "terusin sayang"

Tangan ova ikut membimbing jemari tengah saya untuk memasuki liang vaginanya, kini berhasil mencapai setengahnya, jari tengah saya merasakan denyut dinding vaginanya, hangat, licin dan basah. Disini ova mengeluh pelan, saya terus memperhatikannya dari belakang, karena saya sedari tadi didudukinya. Tangan kiri saya gak mau kalah, dan mulai meremas lembut payudaranya. Ova mulai memejamkan matanya, terlihat dia sangat menikmatinya, jemari semakin dalam. Ova bergeser kebawah hingga duduk di sova, saya yang kini berada disebelah kanannya masih berusaha memasukkan jemari tengah saya hingga mentok kedalam. "sayaaaang, aduhhhh, terusin, sakitt, stop dulu sayang, jangan, terusin", ucapnya yang sedikit membuat saya bingung. "blessssss…..", kini sudah masuk hingga ke pangkal jemari tengah, saya gerakkan keluar secara berlahan, ova yang terkejut entah kenapa mendadak mendorong tangan saya agar jemari tengah saya cepat keluar dan "cuuuuuuuurrrrrrr……", cairan kenikmatan itu kembali muncrat diiringi erangan yang kuatnya melebihi volume tv yang ada didepan kami.

Saya : "jangan kenceng-kenceng nanti kedengeran sampai luar rumah"
Ova : ".................", ova gak menjawab matanya terpejam sambil tersenyum, lalu saya kembali memasukkan jari tengah saya perlahan hingga menyentuh bagian dalamnya terasa sangat lembut.

Setelah terpejam semuanya, saya gerakkan sedikit bagian ujung jari, ova menggeliat, melihatnya keenakan saya pun semakin memberanikan untuk mengobok-obok vaginanya sepuasnya. Gerakan jari tengahi seperti orang sedang ngupil saya percepat gerakannya, ova seperti orang yang sedang disiksa, badannya bergerak gak beraturan, meronta diiringi dengan eluhan yang membuat saya semakin menggila. Kini gerakan saya tambah maju mundur, badan ova terguncang hebat, dijambaknya rambut saya dan "ahhhhhhhhh… sayaaaang aku gak kuatttt, aku mauuuuuu….", tangan saya didorong keluar lalu muncrat lagi.

Saya : "aku bisa melakukan ini sepanjang hari kalau kamu mau?"
Ova : "cukup sayang, aku gak kuat, udahan ya, gantian kamu"

Ova saya tidurkan terlentang kemudian kaki saya mengangkang didepan muka ova, ova meraih batang kemaluan saya dan mulai mengulumnya dengan memainkan lidahnya. Saya gerakkan pinggul maju mundur sampai benar-benar mentok ke tenggorokannya, sesekali ova terlihat seperti ingin batuk tapi saya cuek karena kali ini saya benar-benar ingin memperkosa mulut berbibir tipis ini. Dua menit berlalu, ova mendorong pinggul saya agar kemaluan keluar dari mulutnya.

Ova : "mulutku pegel sayang", lalu ova menyuruh saya untuk menjepit si otong di buah dadanya, saat itu saya pikir gak akan terasa apapun karena gak akan sekuat genggaman kocokan tangan, ternyata salah besar.

Saya merasakan kelembutan, benar-benar membuat saya merasa terbang diatas awan. Baru beberapa kali gerakan maju mundur, "aku mau keluar", ova menurunkan badannya kemudian mengulum kemaluan saya, "Croooooottt….. Crooooottttt", sperma itu keluar ditenggorokan dan langsung ditelan, saya keluarkan berlahan, batang sambil diurut ova agar sperma bersih keluar semua. Saya terbaring disebelah ova dan memeluknya.

Saya : "makasih ya sayang"
Ova : "gak, aku yang makasih, tadi itu pakai jari kamu aja rasanya enak banget, apalagi pakai ini, jadi gak sabar nunggu hasil pengumunan kamu, hihihi"
Saya : "pakai jari aja sempit banget lho, kayaknya harus diulang beberapa kali sampai kamu terbiasa dulu"
Ova : "aaaaa… mamauuuuuuu bangeeeet"
Saya : "besok lagi ya abis ujian, udah jam 2 nih, aku boleh pulang?"
Ova : "trus kita ketemu lagi kapan?"
Saya : "hari terakhir ujian aku langsung kemari"
Ova : "janji ya??"
Saya : "iya, ambilin baju sama celanaku dong"

Ova berjalan lunglai menuju kamar untuk mengambil baju dan celana. Ova memakaikan baju dan celana kepada saya, "begini ya rasanya suami istri" pikirku dalam hati. Selesai memakai pakaian saya langsung pamit pulang.
Ova : "kamu yang semangat ujiannya, aku bantu doa ya, pokoknya waktu kamu kesini aku udah berhijab"
Saya : "iya, kamu jangan hubungi aku dulu ya selama ujian, aku benar-benar pengen fokus sama salah satu faktor yang menentukan rejeki kita di masa depan nanti", mendengar ucapan saya ova pun mengangguk, karena ova tau saya adalah sosok orang yang gak bisa lepas dari buku.
Saya : "aku pamit pulang dulu ya sayang", sambil mengecup keningnya
Ova : "iya sayang, hati-hati ya"

Saya menuju ke garasi ditemani untuk mengambil motor, dan tancap gas pulang ke rumah.

============================
Sesampainya dirumah terdengar suara piring pecah dari teras, ketika masuk kerumah saya dikejutkan melihat adik saya yang sedang menangis diruang tamu. Saya mendekati suara cekcok perang mulut di kamar orang tua saya.

"bruaaakkkk…..", saya tendang pintu kamar itu.
Saya : "bisa diam gak kalian!! Kalau mau ribut jangan dirumah!! Keluar rumah sana!!"
Bapak : "dari mana kamu?! Dari kemarin belum pulang udah tau besok ujian?!"
Saya : "kalian diam!! Atau fajar pergi lagi dan gak akan ikut ujian!!", mendengar perkataan saya, meraka langsung terdiam, bapak keluar kamar sambil melihat karah muka saya, ibu masih menangis tetapi saya biarkan saja, saya kembali ke ruang tamu untuk menghibur adik saya. Beberapa menit kemudian adik saya berhenti menangis, saya ke kamar mandi, selesai mandi langsung ke dapur, tidak ada makanan sama sekali, saya bikin mie rebus porsi 4 orang, saya ambil satu porsi dan segelas air minum kemudian masuk ke kamar. Selesai makan saya cek hp, ova sepertinya benar-benar menuruti perkataan saya kalau selama ujian jangan kontak-kontakan.

"bukan cuma kamu aja yang broken home, va"

(saya skip ya ceritanya, karena selama ujian sama sekali tidak ada yang spesial di cerita ini, masak harus saya ceritakan sebetapa seriusnya saya saat ujian)

Hari ini adalah hari terakhir ujian, saya berangkat membawa tas ransel berisi sendal, beberapa baju dan celana. Saya sudah berjanji kepada ova bahwa di hari terakhir ujian langsung menuju ke rumahnya. Saya bilang ke ibu kalau saya gak akan pulang selama beberapa hari kedepan karena ada acara dengan teman-teman satu kelas. Selesai ujian, jam 12 siang saya meluncur ke rumah ova, mampir cukur rambut dan membeli beberapa buah segar. Setibanya di depan rumah ova, saya mengetuk pintu rumah.

"assalamu'alaikum… va???", tidak ada jawaban sampai saya ulangi benerapa kali tetap tidak ada respon, saya menunggu di teras rumah hampir satu jam. Karena merasa sudah terlalu lama, saya pun menelepon ova, nomor hp nya gak aktif. Saya meluncur ke villa milik bundanya ova niat ingin bertanya kepada penjaga villa. Nama penjaga villanya pak agus dan mbok jum, mereka adalah suami istri yang diperbolehkan tinggal di villa sekaligus menjadi pengurus kebersihan.

Saya : "permisi pak, saya temannya ova, saya tadi kerumah tapi kok sepertinya sepi ya?"
Pak agus : "loh? Mas nya temen mbak ova yang main ke rumah hari sabtu minggu itu kan?"
Saya : "iya betuk pak, ovanya dimana ya?"
Pak agus : "apa mas nya gak dikasih tau kalau ova hari senin kemarin pergi ke bandung", Duaaaarrrrr.. Saya kaget setengah mati, jujur rasaya seperti ada petir yang mengambar kepala dan jantung saya.
Saya : "loh? Kok ova gak bilang sih, ada acara apa pak di bandung?"
Pak agus : "wah saya kurang tau mas kalau soal itu, ova cuma pamit ke mbok jum nitip kunci rumah dan bilang ingin pergi nyusul bu mia ke bandung"
Saya : "bu mia siapa ya?"
Pak agus : "orang tuanya ova mas"
Saya : "ohhhh, ova bilang bakal lama di bandung gak ya pak?"
Pak agus : "coba nanti mas nya tanya sama istri saya, itu lagi bikin teh, kemarin mbak ova bilang kalau ada cowok pakai seragam sekolah atau motor vario plat nya ABxxxXX disuruh langsung bikinin teh"
Saya : "oh, iya pak, saya duduk disini ya"
Pak agus : "silahkan mas, saya lanjut bersih-bersih halaman dulu ya mas"
Saya : "iya pak", kemudian saya duduk di salah satu gazebo bambu depan villa sambil melihat ikan koi, tak lama kemudian mbok jum keluar sambil membawa segelas teh hangat
Mbok jum : "monggo mase teh'e diunjuk" (silahkan mas tehnya diminum"
Saya : "nggih mbok, matur suwun", saya langsung mencicip teh tersebut. "ova bakal lama di bandung ya mbok jum?"
Mbok jum : "katane lama mas, mbok jum dititipin ini sama mbak ova", sambil menunjukkan sepucuk amplop surat kepada saya. "mbok jum kebelakang dulu ya mas, duh mase ganteng tenan, pantes mbak ova kesengsem sama sampean"
Saya : "ah mbok jum bisa aja", setelah mbok jum pergi meninggalkan saya, saya hanya memandangi amplop tersebut tertulis "dear my future husband", saya melihat ke sekeliling terlihat pak agus sesekali melirik kearah saya, begitu juga mbok jum. "ada apa ini?" , pikir saya dalam hati.

Inilah isi suratnya, saya ketik sesuai dengan aslinya tanpa ada titik atau koma yang dirubah

======================
Jogja, senin 16 april 2007


Hufff… berat banget sih mau ninggalin kota ini, padahal baru 3 tahun di jogja tapi terasa 20 tahun (padahal umur ova baru 18, hehe)

Dulu kata ayah di bandung penuh masalah, pindah ke jogja biar keluarga jadi harmonis, eh sama aja, malah cerai, aku harus gimana dong sayang? Ova bingung :(

Sayang, kamu udah selesai ujian? Kamu lagi baca suratku ini ya? Aku nulis ini hari senin sayangku, pasti waktu kamu baca ini udah hari rabu, aku tau kamu pasti nepatin janji kamu, ehh.. Sayang kertas suratnya sebelum aku pakai buat nulis ku tempelin di anuku dulu lho, cium dong plizzz

Gini sayang, sebelumnya maafin aku ya, kamu kan baik :(

Aku nulis ini sambil nangis, sayangku, calon mertua kamu kan udah cerai, aku bener-bener pengen sendirian, aku gak mau ketemu orang tuaku lagi, minimal sampai aku bisa lupa sama cerita pahit keluarga aku. Waktu amu baca ini aku udah di bogor, tapi jangan kasih tau mbok jum ya, hihihi :D

Waktu hari minggu sebelum kamu pulang itu aku pengen cerita banyaaaak tapi kamu buru-buru pulang, sebenernya aku pengen hidup bareng kamu di rumah itu, tapi setelah kamu bilang bahwa masa depan sama pendidikan kamu lebih penting makanya aku gak jadi ngomong. Padahal aku pengen nikah sama kamu, biar aku lepas dari beban masalahku selama ini sayang.

Tapi gak apa-apa kok, aku selalu mendukung kamu, yang penting kamu sekolah yang bener, kamu mau jalan sama cewek lain aku ikhlas kok sayang, ingat, perasaan wanita itu sensitif, sekali aja kamu sakitin seumur hidup bakalan ingat terus, biarpun kamu boleh pacaran sama cewek lain tapi NIKAHNYA HARUS SAMA AKU, TITIK!!

Kamu gak usah nyariin aku, nanti aku bakal pulang kok, kamu stay di jogja ya, kuliah yang bener mudah-mudahan semua cita-cita kamu tercapai, kamu doain aku juga ya semoga keinginanku juga tercapai.

Keinginanku untuk menjadikanmu suamiku, sampai jumpa 4 tahun lagi di wisuda kamu

Peluk hangat

dari calon istrimu…..

======================

Air mata menetes, perasaan apa ini? Hancur, rasa ingin ngamuk berkecamuk dalam hati tetapi tubuh terasa lemas dan sakit. Semangat yang selalu ku kobarkan dalam diri terasa lenyap, kepala pusing, dada terasa sesak, badan terasa hilang keseimbangan, saya pun membaringkan badan di gazebo. I want someone to look me in the eyes, hug me tight, please. Mbok jum menghampiri lalu duduk disebelah, saya terbaring lemas kaki tergantung di pinggir gazebo, tangan kiri masih memegang surat dari ova, tangan kanan menutup mata dan terdiam.

Mbok jum : "mas nya kenapa? Yang sabar, mbak ova pergi itu demi kebaikan masnya juga"
Saya : "ova cerita apa mbok?"
Mbok jum : "mbak ova itu dari dulu ceritanya sama simbok, jadi mbok jum ini tau semua, mbok cerita semua gak apa-apa ya, tapi nanti jangan dijadikan beban"
Saya : "iya mbok, pelan-pelan"
Mbok jum : "villa ini selesai dibangun bu mia tahun 1995, jadi simbok tinggal disini kurang lebih sudah 12 tahun, mbak ova dari masih SD sering diajak mampir kemari, dulu simbok rasanya seneng banget lihat keluarganya mbak ova, harmonis. Tapi semenjak usaha dealer motor bekas & bengkel milik bu mia dan pak beni yang di bandung bangkrut tahun 1998 jadi sering ribut, pak beni jadi jarang pulang, mabuk-mabukan, begitu juga bu mia, makanya mbak ova dititip ke simbok dari kelas 4 SD sampai lulus, lanjut SMP di bandung. Lulus SMP diajak ke jogja lagi dan satu sekolahan sama masnya ini. 3 tahun di jogja, bu mia nemenin mbak ova disini sekolah, pak beni kadang ke jogja tapi lebih sering di bandung alasannya merintis usaha tambak udang, mbak ova cerita ke simbok katanya hampir tiap malam lihat bu mia nangis, nah 4 bulan yang lalu pak beni pulang bawa calon istri alias yang sudah jadi selingkuhannya di bandung, akhirnya bu mia dan pak beni cerai, mbak ova keluar dari sekolah, bu mia balas dendam jadi ikut-ikut cari jodoh yang baru, gitu mas kurang lebihnya"
Saya : ".................."
Mbok jum : "mbak ova itu dari kelas satu SMA cerita soal mas nya terus lho, katanya di sekolah ada cowok gendut orangnya culun terus sering dikerjain sama temen-temen di sekolah, waktu ujian semester 1 katanya masnya dapat nilai tertinggi di sekolah, barulah satu sekolahan gak ada yang berani mbully mas nya lagi"
Saya : "iya mbok, saya waktu itu pengen buktikan bahwa saya yang terbaik, jadi rajin olah raga juga buat ngurangi lemak"
Mbok jum : "nah itu, jadi pinter trus sekarang lihat, udah ganteng, badannya padet, gimana gak bikin mbak ova tertarik?"
Saya : "ah mbok jum bisa aja", jawab saya sambil tersenyum
Mbok jum : "mbok senyum gitu lho mas, jangan nangis, masak cowok ganteng kok nangis"
Saya : "rencana saya itu mbok, abis lulus sekolah mau ajak ova nikah, kan bisa kuliah walau udah nikah"
Mbok jum : "mbak ova tau itu kok, soalnya masnya kan gak pernah bercanda sama omongannya, tapi mbak ova mikirnya gini mas, mbak ova kan dikasih modal sama pak beni & bu mia, 450jt kalau gak salah, mbak ova pengen merintis usaha butik di bogor tempat bibinya"
Saya : "kok mbok jum tau kalau ova ada di bogor? Di surat ini kan bilang pamitnya ke bandung?"
Mbok jum : "ya tau lah mas, mbok jum kan khawatir, mbak ova itu udah mbok anggap anak sendiri, mbok jum nelpon bu liana di bogor"
Saya : "bu liana itu siapa mbok?"
Mbok jum : "bibinya mbak ova, orangnya baik banget, makanya ova kesana, pengen belajar menjahit"
Saya : "jadi sekarang gimana mbok?"
Mbok jum : "mbak ova bilang ke simbok, masnya suruh tinggal dirumah belakang villa kalau mau, ini kuncinya dititip ke simbok"
Saya : "ah nanti kalau bu mia datang kan fajar yang gak enak"
Mbok jum : "bu mia itu mau nikah sama pacarnya, dengar-dengar dari tetangga sih mau ikut calon suaminya di semarang"
Saya : "ya tetep aja mbok nanti bu mia bakal sering kesini"
Mbok jum : "kalau masnya mau, pas bu mia ke jogja mbok kasih tau, bu mia itu sebelum berangkat ke jogja pasti nelpon ke simbok dulu suruh bersihin rumah"
Saya : "lihat besok lah mbok jum, makasih ya mbok"
Mbok jum : "ya udah mas nya kalau mau kerumah ini kuncinya mbok jum serahin ke masnya ya, mas nya pasti udah bawa baju itu tasnya penuh ya, mbok bantu bawa ya?"
Saya : "gak usah mbok"
Mbok jum : "ya udah simbok mau masak, anak mbok jum bentar lagi pulang ngajak suaminya kesini, anak mbok jum kan tinggal di kota gede sana"
Saya : "iya mbok"

Mbok jum pun meninggalkan kunci rumah diatas tas ransel saya kemudian jalan menuju villa. Saya bangun, duduk sambil memandangi ikan koi, teh buatan mbok jum pun saya habiskan lalu ke rumah ova.


BERSAMBUNG
 
What an update....
Thanks for sharing, bro...
 
Ijin gelar tikar hu, muantep ceritanya d tunggu apdet nya
 
Woy! Knp dr berdiri berubah jadi haru ini 🥺 BTW great story bro 🙇‍♂️🙇‍♂️🙇‍♂️ EH INI SIAPA YG NARUH BAWANG DI SINI WOY!!!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd