Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
P.O.V. Fenty

Dear Para Suhu dan Readers sekalian, aku share update pengalaman action kita bertiga di Pulau Seberang… semoga bisa memuaskan para suhu dan readers sekalian…

Subuh hari ini, kita berempat berangkat menuju pulau seberang yaitu pulau GT, GM, dan GA untuk liburan-liburan-dan liburan lagi dan lagi. Rencananya kita berempat akan stay di pulau seberang sekitar 1 minggu lamanya. Pulau tersebut terkenal sebagai pulau yang bersurga karena banyaknya turis mancanegara melancong kesana dan kehidupannya yang bebas dari hal apapun.

Kita bertiga memakai outfit yang hampir sama, hotpants tanpa cd, hem tanpa lengan dengan half cup bra 2 nomor lebih besar. Aku dan ce Viona memakai 36B, Almira menggunakan 38B tanpa hijab. 1 kancing bagian atas kita lepas yang membuat orang mudah melihat susu kita, khusus kali ini karena di bandara, ce Viona mau memakai bra. Kurang lebih penerbangan memakan waktu sekitar 50 menit dan kita mendarat di bandara sekitar Pk. 08:50 WIT. Setelah mendarat, kita melanjutkan perjalanan melalui jalur darat selama 1,5 jam menuju sebuah pelabuhan. Kita bertiga tertidur di perjalanan darat ini dikarenakan subuh tadi, kita sudah berada di bandara. Setibanya di pelabuhan, kita menyewa private speed boat menuju pulau GT. Perjalanan menggunakan speed boat memakan waktu sekitar 30 menit. Di perjalanan menggunakan speedboat, kita dimanjakan dengan sinar matahari yang begitu indah, hamparan laut yang bening dan cerah. Tanpa kita sadari, ternyata waktu kita melihat ke arah ce Viona, bra-nya sudah dilepas.

Aku : lho ce, bra-nya kemana ?
Ce Viona : sudah tak lepas tadi di mobil…

Aku : yah… kok ga bilang-bilang sih…
Almira : ya udah kita lepas aja disini (sambil melepas bra masing-masing tanpa melepas hem)

Lalu aku dan Almira melepas bra kita dan memasukan ke dalam tas kita. Aku lihat ce Viona melepas 2 kancing bajunya dan terlihat sangat menikmati deburan ombak, angin dan sinar matahari yang bercampur jadi satu. Aku dan Almira pun mengikuti jejak ce Viona dengan melepas 2 kancing bagian atas. Sesampainya di pelabuhan pulau tersebut, kita disuguhkan keindahan alam dari pulau tersebut serta banyaknya wisatawan asing dari berbagai negara. Ada juga wisatawan lokal tetapi jumlahnya aku lihat tidak banyak. Di pantai tersebut, banyak wisatawan yang berjemur hanya memakai bikini dan cukup banyak yang topless serta beberapa diantaranya ada juga yang berjemur dengan naked, entah itu bule cowok atau bule cewek. Suasana seperti ini terlihat sangat bebas, nyaman dan menyenangkan. Karena kita tiba di pulau tersebut sebelum jam 12:00 WIT, kita belum bisa check in di hotel yang sudah di booking sebelumnya, maka kita berkeliling kota tersebut dengan menggunakan sepeda untuk mencari makan. Sepanjang jalan, kita menemui banyak bule-bule yang berjalan dengan topless. Siang itu kita makan di dekat pasar yang menjual aneka macam makanan, banyak juga bule-bule yang suka makan di tempat ini. Beberapa orang lokal ada yang kaget dengan dandanan kita yang tidak memakai bra, kata mereka kalo bule sudah biasa, tetapi orang lokal, ada tetapi sangat jarang sekali. Kita pun makan dengan lahap karena sudah sangat kelaparan. Hehehe… karena situasi kita makan berada di dalam pasar dan matahari bersinar dengan teriknya, kita pun merasakan gerah dan panas di tempat makan ini. Tiba-tiba ce Viona melepas semua kancing hem-nya lalu melepas hem-nya begitu saja sehingga topless, sama dengan beberapa bule yang sama dengan kita sedang makan. Beberapa orang lokal berbisik-bisik sambil memperhatikan kita. Ce Viona memamerkan susunya lengkap dengan piercing di kedua putingnya sehingga memicu perhatian dari keadaan di sekitar kita. Aku pun melepas semua kancing hem yang kupakai dan mengibaskan untuk mendapat angin, Almira pun akhirnya mengikuti apa yang aku lakukan, sehingga banyak orang lokal memperhatikan kita karena kita sebagai orang lokal turut mengekspose susu kita masing-masing terutama ce Viona.

Sesudah kenyang makan, kita berjalan-jalan menyusuri pasar tersebut, aku, ce Viona dan Almira sudah memakai hem kami masing-masing sama seperti sebelum makan tadi. Karena melihat mayoritas bule cewek di tempat ini memakai bikini maka kita pun membeli beberapa pasang bikini yang akan kita pakai, bikini yang kita beli totalnya 7 pasang dan semuanya adalah bikini dengan warna terang seperti putih, kuning, biru, pink, oranye, coklat muda, dan hijau dengan berbagai macam model serta kesemuanya sexy. Lalu kita pun mencari toilet untuk berganti dari pakaian kita menjadi salah satu bikini yang kita beli. Setelah berganti dengan bikini yang baru saja kita beli, kita bersepeda kembali ke pantai dimana nanti hotel tempat kita menginap dekat dengan bibir pantai ini. Sesampainya kembali di pantai, kita menyewa sun bathing chair yang disewakan dan meletakan di spot kosong yang ada. Ce Viona lalu melepaskan atasan bikini-nya dan berjempur topless, aku dan Almira pun melakukan hal yang sama. Lalu ce Viona minta ke ko Henry untuk mengolesi tiap jengkal tubuh kita dengan sunblock cream. Ko Henry mengolesi sunblock cream mulai dari tubuh bagian belakang, lalu ke pantat karena bikini kita model G-String, paha dan kaki. Lalu kita diminta balik badan, ko Henry mengolesi sunblock cream di leher, susu kita dengan tak lupa sedikit meremasnya, perut, lalu ke paha sampai di kedua kaki. Kita juga melihat beberapa turis lokal juga berjemur dengan topless. Banyak pasang mata memperhatikan ce Viona karena piercing yang ada di putingnya. Tidak lama ada 2 orang bule cewek yang datang ke sebelah kita…

B1 : hello, can I and my friend sit here ?
Ce Viona : please, no problem, those are empty slot

B1 : thanks, I’m Karen, and this is my friend Lidya, we came from England, how about you ?
Ce Viona : Hi Karen and Lidya, I’m Viona, and this are my friends Fenty, Mira, and Henry. We came from Surabaya

B1 : oh all of you from Indonesian and you are sunbath topless, it’s very rare
Ce Viona : oh yeah… for us it’s no problem, I don’t know with others but it seem, I’ve found some local get sunbath with topless too…

B1 : I’ve been here for 3 days, and I just found today, it’s you and your friends. Hahaha…
Ce Viona : hahaha…

Lalu kedua bule tersebut saling menggosokan sunblock cream lalu berjemur topless. Rasanya sungguh rileks dan nyaman sekali. Sekitar 1 jam kemudian, kedua bule tersebut mengajak kita untuk terjun ke pantai, bermain air. Kita berempat pun mengiyakan usulan kedua bule yang baru kita kenal itu. Kita pun lari ke perairan dan bermain air, sesekali kita tergulung ombak kecil. Lalu dengan usilnya ko Henry menarik tali bikini ce Viona tepat ketika ombak mendekati kita, sesuai dugaan, terkena ombak kecil tersebut, tali bikini ce Viona terlepas dan melorot ke mata kaki. Kedua bule tersebut pun tertawa terbahak-bahak, begitu pula dengan kita. Lalu Lidya, salah satu bule tersebut menarik celana bikini ce Viona yang sudah melorot di mata kaki, barulah ce Viona sadar kalo celana bikini-nya melorot dan ce Viona menjadi bugil. Dengan begitu tenangnya ce Viona mengejar si Lidya yang kemudian melemparkan celana bikini tersebut ke arah ku. Aku menangkapnya dan langsung melemparkan ke Almira. Ternyata Almira tidak sigap menangkap celana bikini ce Viona alhasil hilang tergulung ombak kecil. Ce Viona gantian mengejar dan berusaha menangkap salah satu dari aku, Almira, Karen dan Lidya. Ce Viona berhasil menangkap Almira dan menarik tali bikini-nya sampai terlepas, ketika Almira berusaha berdiri celana bikininya melorot dan terlepas serta tertangkap oleh ce Viona. Mereka pun tertawa terbahak-bahak, lalu celana bikini Almira dikalungkan di lehernya. Gantian kita mengejar Karen dan Lidya, Lidya tertangkap oleh Almira kemudian Almira melucuti bikini Lidya dibantu Karen. Dari belakang bikini Karen ditarik sama ko Henry langsung terlepas dan tergulung ombak kecil. Jadinya semua naked kecuali aku yang masih aman, lalu celana bikini ce Viona dan Karen hilang tergulung ombak kecil. Kita pun berjalan kembali ke sunbath chair kita untuk melanjutkan berjemur. Bedanya, ce Viona, Almira, Karen dan Lidya naked sedangkan aku masih memakai celana bikini.
Karen : this is my fifth bikini lost at this beach… hahaha… so it’s Lidya
Lidya : yes same to you…

Ce Viona : ooo… yeah, this is the first time for me
Karen : hahaha… first day, first bikini lost. But I salute with you and your friends. As local tourist, you dare to be topless and naked… hahaha…

Lidya : yeah… so many local people watching you and your friends
Ce Viona : yeah… no problem for us. Let them watch our naked body… hahahaha

Lalu kita tertawa terbahak-bahak bersama. Memang dalam kejadian tersebut, banyak pasang mata menatap ke arah kita terutama ke ce Viona yang memeknya ter-piercing. Ketika asyik berjemur, tiba-tiba kita dikejutkan dengan kehadiran 2 orang cowok kakak kelas Almira.

Co1 : hei… kamu kan Almira anak angkatan 20** ?
Almira : (terlihat kaget) eh.. iya kak betul. Kakak kan Kak Rudi dan Kak Bani ya ?

Co2 : iya betul. Wah kamu sexy sekali, berani ya bugil disini. Padahal di kampus kamu berhijab
Almira : hehehe… iya kak, kan disini menyesuaikan suasana, yang bugil tuh ada banyak juga

Co1 : iya sih tapi mostly bule, lha kamu turis lokal. Wah wah… hebat kamu
Almira : hehehe…

Co1 : kita jalan dulu ya, sampai ketemu lagi
Almira : iya kak… bye…

Ce Viona : sapa tuh, Mir ?
Almira : kakak kelas di kampus, ce

Ce Viona : wah ga bakal ribut tuh di kampus nanti ?
Almira : biarin aja ce, gpp. Hehehe… yang penting disini having fun maksimal

Karen dan Lidya pamit meninggalkan pantai untuk makan siang. Mereka mengajak kita untuk bertemu lagi nanti malam di salah satu bar yang menyajikan permainan. Kita pun menyetujui-nya. Mereka tetap berjalan naked entah mau kemana untuk makan siang. Tidak lama kemudian, ce Viona mengajak kita untuk check in ke hotel sekaligus berisitirahat sejenak. Ce Viona dan Almira memakai hotpants saja yang tadi sudah dilepas di pasar, lalu mengenakan atasan bikini, sedangkan aku cuman memakai atasan bikini saja dan berjalan menuju hotel tempat kita menginap. Kita memesan 1 bungalow yang menghadap ke pantai agar bisa menikmati sunrise dan sunset dari bungalow tersebut. Pas juga dalam bungalow tersebut berisi 4 ranjang untuk kita berempat. Setibanya di bungalow, kita pun melihat-lihat keadaan sekitar, keluar menuju area teras yang sudah tersedia 4 kursi. Penginapan ini terdiri atas sejumlah kamar dan sejumlah bungalow yang berderetan menghadap langsung ke kolam renang hotel dan pantai. Ketika kita berada di teras bungalow kita, di sebelah ada sepasang bule yang full naked sedang menunggu datangnya sunset. Mereka menyapa kita dengan ramah dan tanpa canggung sama sekali. Kita pun menanggapi dengan ramah pula. Lalu Almira masuk untuk mandi diikuti oleh ko Henry. Mereka berdua mandi bersama-sama, setelah selesai gantian aku dan ce Viona mandi bersama-sama. Ketika aku dan ce Viona selesai mandi, aku melihat Almira dengan kondisi naked berada di teras bersama ko Henry ngobrol dengan 2 bule dari Australia tadi yang bernama Jason dan Sylvia yang merupakan sepasang kekasih.

Jason : as local tourist, you dare to be naked… it’s great for us
Sylvia : yeah… you are doing great…
Almira : hahaha… thanks a lot. We just want to express ourself and having fun. You and other people are pleased to see our naked body

Jason : wow… it’s very rare for Indonesian people
Sylvia : mostly we see international tourist that topless or naked at the beach, it’s very rare see local tourist that topless or naked at beach

Almira : yeah… we are different from the most local tourist, but today I already see few local tourist that topless and naked at beach but unfortunately, international tourist does…

Aku dan ce Viona keluar ke teras dengan naked pula, sambil menikmati sunset. Suasananya begitu indah karena kita langsung berhadapan dengan matahari terbenam serta membawa suasana yang romantis. Di tengah suasana tersebut, aku mendekat ke ko Henry, tidur di pundaknya, lalu aku meremas-remas kontolnya yang ternyata sudah keras. Aku pun menarik celana pendek ko Henry, lalu mengulum kontolnya yang tegang. Ce Viona menyusul bergantian mengulum kontol ko Henry. Jason dan Sylvia terpancing untuk melakukan hal yang sama, Sylvia segera mengulum kontol Jason yang lebih besar dan lebih panjang dari kontol ko Henry. Almira hanya menatap kita dengan mencolok-colok memeknya. Akhirnya ko Henry orgasme, memuncratkan spermanya ke mulutku dan ce Viona dan kita membersihkan kontol ko Henry sampai benar-benar bersih.

Setelah itu, kita keluar dari bungalow untuk mencari makan lalu ke bar seperti ajakan Karen dan Lydia. Atas saran Jason dan Sylvia, kita cukup mengenakan bikini dan kalo memang mau dilapisi dengan hotpants karena cuaca pantai akan sedikit dingin. Kita pun mengikuti sesuai saran dari mereka untuk memakai bikini berikut dengan hotpants. Lalu kita berenam dengan Jason dan Sylvia berjalan menuju salah satu restoran dekat pantai untuk makan ikan bakar. Kita pun makan dengan lahap dengan suasana yang berbeda pula, langsung di pinggir pantai.

Setelah makan kenyang ikan bakar di pinggir pantai ditambah dengan minum bir untuk menambah kehangatan, kita berempat berjalan menuju bar dimana Karen dan Lydia mengajak kita. Jason dan Sylvia mengetahui hal tersebut, akhirnya mereka ikut juga dengan kita menuju bar tersebut. Tepat di pintu masuk, kita bertemu dengan Karen dan Lydia yang hanya memakai bikini saja. Setelah berkenalan dengan Jason dan Sylvia, kita pun masuk ke dalam bar tersebut dan duduk bersama-sama berdelapan. Kita memesan berbagai macam minuman, lalu berdansa di floor yang telah disediakan. Berbagai macam turis dari berbagai negara rata-rata dari mereka hanya mengenakan bikini atau bikini dipadukan dengan hotpants sedangkanya yang cowok biasanya mereka bertelanjang dada dan memakai celana pendek saja. Semakin larut, host menyampaikan bahwa malam ini mereka mengadakan sebuah event yang serupa dengan Beer Pong. Permainan ini menghadapkan 2 kelompok yang masing-masing harus berjumlah sama dalam 1 meja. Di masing-masing kubu terdapat 9 gelas plastik yang berisi separoh gelas bir dan disusun model piramida. Kita harus memasukan sebuah bola ping pong ke dalam gelas lawan, apabila kita berhasil memasukan bola ping pong tersebut maka lawan harus meminum bir dimana kita berhasil memasukan bola ping pong begitu pula sebaliknya. Terdapat 4 meja tempat dilombakannya permainan ini dimana tiap kelompok berisi 4 orang. Aku bersama Almira, Jason, dan Karen sedangkan ce Viona bersama ko Henry, Lydia dan Sylvia. Sejumlah orang yang tidak ikut bermain dalam acara tersebut mengerubungi kita yang berlomba. Total 4 meja berarti ada 32 orang yang bermain. Permainan pun terbagi atas 3 ronde. Pada ronde pertama ini, tim ce Viona berhasil menang, ko Henry sangat mahir memasukan bola ping pong. Untuk ronde kedua ternyata ada peraturan tambahan. Apabila pada masing-masing tim telah kalah selama 3x yang artinya anggota tim pernah gagal 3x memasukan bola, maka seluruh anggota tim harus menunjukan salah satu anggota tubuhnya selama 3 detik. Wah ternyata permainan ini bertambah panas. Kita pun turut berlomba, meja sebelah kita yang pertama kali mencapai 3x gagal, tim yang gagal terdiri atas 2 cowok bule dan 2 cewek bule, akhirnya 2 cewek bule tersebut mengangkat bikini mereka menunjukan susunya selama 3 detik. Wah deg-deg an nih, permainan makin panas. Penonton bersorak-sorak riuh melihat hal ini. Tim kedua yang kalah adalah tim-ku, sehingga aku, Almira dan Karen harus menunjukan salah satu anggota tubuh kita selama 3 detik. Setelah berunding, kita memutuskan untuk menunjukan pantat kita selama 3 detik. Penonton semakin riuh bersorak apalagi kita adalah turis lokal yang mengikuti permainan ini. Tim ketiga yang kalah adalah tim ce Viona, sehingga ce Viona, Lydia dan Sylvia harus menunjukan salah satu anggota tubuhnya selama 3 detik dan mereka sepakat untuk menunjukan susu mereka dengan mengangkat bikini mereka selama 3 detik. Para penonton kian riuh dan menunjuk-nunjuk susu ce Viona yang terpiercing.

Setelah 3 tim merasakan kekalahan, maka ronde pun bergeser ke ronde terakhir yaitu ronde ketiga. Di ronde ketiga ini, permainan makin panas dengan tambahan aturan, apabila lawan berhasil memasukan bola di wilayah kita, maka salah satu dari kita harus melepas salah satu pakaian yang menempel di tubuh kita. Wah ini jadi bingung, kita semangat kalah atau semangat menang. Akhirnya kita memulai ronde ketiga beserta 3 tim lainnya. Di ronde ketiga ini, hasil akhir menunjukan bahwa 3 tim lain masing2 ada yang topless, ada yang naked sehingga permainan berhenti. Di meja tim kita, ce Viona akhirnya naked, Lydia dan Sylvia topless dan hanya menyisakan bawahan bikini mereka, sedangkan di tim-ku apes, kita semua naked. Para pengunjung pun kian riuh bersorak-sorai melihat kita naked bersama beberapa bule. Setelah games ini berakhir, pemenang mendapat free drink semalam suntuk dan beberapa dari mereka memakai kembali bikini mereka, ada juga yang topless. Kita tim cewek keseluruhan hanya mengenakan bawahan bikini saja, atasan bikini dan hotpants kita simpan di tas. Cukup banyak bule-bule yang topless, 1-2 turis lokal juga topless, kita satu group yang paling banyak topless. Karen dan Lydia mengajak kita untuk dance di floor yang sudah disediakan, Jason dan Sylvia sudah duluan, akhirnya kita bertiga juga ikut turun untuk dance sambil topless. Kira-kira 1 jam kita dance dengan badan sudah berkeringat semua, akhirnya Jason dan Svlvia mengajak kita untuk keluar dari bar tersebut dan mencari lokasi lain yang berbeda.

Akhirnya kita duduk-duduk santai di pinggir pantai sambil merasakan udara malam dan ngobrol kesana kemari. Pada saat duduk-duduk di pinggiran pantai ini, tiba-tiba ce Viona berdiri dan melepaskan hotpants-nya dan meminta aku dan Almira juga melepas hotpants kita. Tujuannya biar sama dengan Karen, Lydia, dan Sylvia. Sekitar 1 jam kita duduk-duduk di pinggir pantai, kita kembali ke bar lain yang menyajikan live music. di bar tersebut, kita kembali bertemu dengan kakak kelas Almira, Almira pun menyapa mereka dengan ramah begitu pula dengan mereka menyapa kita dengan ramah. Mereka terheran-heran karena kembali melihat Almira hanya mengenakan celana bikini yang minim. Tidak lama mereka meninggalkan bar tersebut. Karena bosan dan lelah, kita memutuskan untuk kembali ke penginapan masing-masing. Karen dan Lydia stay di hotel sebelah hotel kita, mereka langsung pamit untuk beristirahat. Sesampainya di bungalow, kita keluar ke teras bungalow bersama dengan Jason dan Sylvia, Di Teras tersebut, ce Viona langsung menyerang ko Henry, mulai mengulum kontolnya, lalu berpose 69 sedangkan aku dan Almira mencolok-colok memek kita. Melihat sikon tersebut, Jason dan Sylvia berciuman dengan panas, dan Sylvia, mengulum kontolnya serta berakhir dengan hubungan sex yang panas antara ce Viona dengan ko Henry dan Jason dengan Sylvia. Setelah orgasme, kita pun berpisah, Jason dan Sylvia kembali ke bungalow mereka, kita mandi bersama lalu tidur.

Benar-benar pengalaman yang menarik dan total adalah pengalaman baru. Tidak disangka, pulau ini melebihi Pulau Dewata, Bali yang tersohor. Hari ini nanti, kita akan snorkeling dan mencoba permainan air yang ada di pulau ini.
 
Btw, i too, think it's becoming monotonous eksib di mall. The waiter got full of it pasti hahaha. *apply as barista*

Last chapter yang di rumah ci viona is a good breakout.

Does any of you happen to be thinking of flashing your ass on a ride? Kalo bro wijoyanto bisa mengoperasikan sportbike, that is...

Hahaha.... thanks suhu. Unfortunately i 'dont have sportbike
 
Lombok jadinya pada merasakan gaya hidup nudis di gili-gili nih hahaha

Once i went there with my fam, they wont ever come back and cursing all they way back home, semua itu gara-gara banyak bule topless even ke warung

Hahaha... it's true. I think this island like Hawaii. So free to do anything, many wild games in the bar and change from one bar to another bar everyday. Jason and Karen told to us.
 
Wow lombok happening juga ya..hehe...udah jadi nudist ni..mantapppp

Kalo nudist sih enggak, menyesuaikan saja sama sikon, mumpung bisa. Turis lokal keliatan banget agak bingung gimana gitu, meski yang lokal juga ada yang open
 
P.O.V. Fenty

Dear Para Suhu dan Readers sekalian, aku share update pengalaman action kita bertiga di Pulau Seberang… semoga bisa memuaskan para suhu dan readers sekalian…

Subuh hari ini, kita berempat berangkat menuju pulau seberang yaitu pulau GT, GM, dan GA untuk liburan-liburan-dan liburan lagi dan lagi. Rencananya kita berempat akan stay di pulau seberang sekitar 1 minggu lamanya. Pulau tersebut terkenal sebagai pulau yang bersurga karena banyaknya turis mancanegara melancong kesana dan kehidupannya yang bebas dari hal apapun.

Kita bertiga memakai outfit yang hampir sama, hotpants tanpa cd, hem tanpa lengan dengan half cup bra 2 nomor lebih besar. Aku dan ce Viona memakai 36B, Almira menggunakan 38B tanpa hijab. 1 kancing bagian atas kita lepas yang membuat orang mudah melihat susu kita, khusus kali ini karena di bandara, ce Viona mau memakai bra. Kurang lebih penerbangan memakan waktu sekitar 50 menit dan kita mendarat di bandara sekitar Pk. 08:50 WIT. Setelah mendarat, kita melanjutkan perjalanan melalui jalur darat selama 1,5 jam menuju sebuah pelabuhan. Kita bertiga tertidur di perjalanan darat ini dikarenakan subuh tadi, kita sudah berada di bandara. Setibanya di pelabuhan, kita menyewa private speed boat menuju pulau GT. Perjalanan menggunakan speed boat memakan waktu sekitar 30 menit. Di perjalanan menggunakan speedboat, kita dimanjakan dengan sinar matahari yang begitu indah, hamparan laut yang bening dan cerah. Tanpa kita sadari, ternyata waktu kita melihat ke arah ce Viona, bra-nya sudah dilepas.

Aku : lho ce, bra-nya kemana ?
Ce Viona : sudah tak lepas tadi di mobil…

Aku : yah… kok ga bilang-bilang sih…
Almira : ya udah kita lepas aja disini (sambil melepas bra masing-masing tanpa melepas hem)

Lalu aku dan Almira melepas bra kita dan memasukan ke dalam tas kita. Aku lihat ce Viona melepas 2 kancing bajunya dan terlihat sangat menikmati deburan ombak, angin dan sinar matahari yang bercampur jadi satu. Aku dan Almira pun mengikuti jejak ce Viona dengan melepas 2 kancing bagian atas. Sesampainya di pelabuhan pulau tersebut, kita disuguhkan keindahan alam dari pulau tersebut serta banyaknya wisatawan asing dari berbagai negara. Ada juga wisatawan lokal tetapi jumlahnya aku lihat tidak banyak. Di pantai tersebut, banyak wisatawan yang berjemur hanya memakai bikini dan cukup banyak yang topless serta beberapa diantaranya ada juga yang berjemur dengan naked, entah itu bule cowok atau bule cewek. Suasana seperti ini terlihat sangat bebas, nyaman dan menyenangkan. Karena kita tiba di pulau tersebut sebelum jam 12:00 WIT, kita belum bisa check in di hotel yang sudah di booking sebelumnya, maka kita berkeliling kota tersebut dengan menggunakan sepeda untuk mencari makan. Sepanjang jalan, kita menemui banyak bule-bule yang berjalan dengan topless. Siang itu kita makan di dekat pasar yang menjual aneka macam makanan, banyak juga bule-bule yang suka makan di tempat ini. Beberapa orang lokal ada yang kaget dengan dandanan kita yang tidak memakai bra, kata mereka kalo bule sudah biasa, tetapi orang lokal, ada tetapi sangat jarang sekali. Kita pun makan dengan lahap karena sudah sangat kelaparan. Hehehe… karena situasi kita makan berada di dalam pasar dan matahari bersinar dengan teriknya, kita pun merasakan gerah dan panas di tempat makan ini. Tiba-tiba ce Viona melepas semua kancing hem-nya lalu melepas hem-nya begitu saja sehingga topless, sama dengan beberapa bule yang sama dengan kita sedang makan. Beberapa orang lokal berbisik-bisik sambil memperhatikan kita. Ce Viona memamerkan susunya lengkap dengan piercing di kedua putingnya sehingga memicu perhatian dari keadaan di sekitar kita. Aku pun melepas semua kancing hem yang kupakai dan mengibaskan untuk mendapat angin, Almira pun akhirnya mengikuti apa yang aku lakukan, sehingga banyak orang lokal memperhatikan kita karena kita sebagai orang lokal turut mengekspose susu kita masing-masing terutama ce Viona.

Sesudah kenyang makan, kita berjalan-jalan menyusuri pasar tersebut, aku, ce Viona dan Almira sudah memakai hem kami masing-masing sama seperti sebelum makan tadi. Karena melihat mayoritas bule cewek di tempat ini memakai bikini maka kita pun membeli beberapa pasang bikini yang akan kita pakai, bikini yang kita beli totalnya 7 pasang dan semuanya adalah bikini dengan warna terang seperti putih, kuning, biru, pink, oranye, coklat muda, dan hijau dengan berbagai macam model serta kesemuanya sexy. Lalu kita pun mencari toilet untuk berganti dari pakaian kita menjadi salah satu bikini yang kita beli. Setelah berganti dengan bikini yang baru saja kita beli, kita bersepeda kembali ke pantai dimana nanti hotel tempat kita menginap dekat dengan bibir pantai ini. Sesampainya kembali di pantai, kita menyewa sun bathing chair yang disewakan dan meletakan di spot kosong yang ada. Ce Viona lalu melepaskan atasan bikini-nya dan berjempur topless, aku dan Almira pun melakukan hal yang sama. Lalu ce Viona minta ke ko Henry untuk mengolesi tiap jengkal tubuh kita dengan sunblock cream. Ko Henry mengolesi sunblock cream mulai dari tubuh bagian belakang, lalu ke pantat karena bikini kita model G-String, paha dan kaki. Lalu kita diminta balik badan, ko Henry mengolesi sunblock cream di leher, susu kita dengan tak lupa sedikit meremasnya, perut, lalu ke paha sampai di kedua kaki. Kita juga melihat beberapa turis lokal juga berjemur dengan topless. Banyak pasang mata memperhatikan ce Viona karena piercing yang ada di putingnya. Tidak lama ada 2 orang bule cewek yang datang ke sebelah kita…

B1 : hello, can I and my friend sit here ?
Ce Viona : please, no problem, those are empty slot

B1 : thanks, I’m Karen, and this is my friend Lidya, we came from England, how about you ?
Ce Viona : Hi Karen and Lidya, I’m Viona, and this are my friends Fenty, Mira, and Henry. We came from Surabaya

B1 : oh all of you from Indonesian and you are sunbath topless, it’s very rare
Ce Viona : oh yeah… for us it’s no problem, I don’t know with others but it seem, I’ve found some local get sunbath with topless too…

B1 : I’ve been here for 3 days, and I just found today, it’s you and your friends. Hahaha…
Ce Viona : hahaha…

Lalu kedua bule tersebut saling menggosokan sunblock cream lalu berjemur topless. Rasanya sungguh rileks dan nyaman sekali. Sekitar 1 jam kemudian, kedua bule tersebut mengajak kita untuk terjun ke pantai, bermain air. Kita berempat pun mengiyakan usulan kedua bule yang baru kita kenal itu. Kita pun lari ke perairan dan bermain air, sesekali kita tergulung ombak kecil. Lalu dengan usilnya ko Henry menarik tali bikini ce Viona tepat ketika ombak mendekati kita, sesuai dugaan, terkena ombak kecil tersebut, tali bikini ce Viona terlepas dan melorot ke mata kaki. Kedua bule tersebut pun tertawa terbahak-bahak, begitu pula dengan kita. Lalu Lidya, salah satu bule tersebut menarik celana bikini ce Viona yang sudah melorot di mata kaki, barulah ce Viona sadar kalo celana bikini-nya melorot dan ce Viona menjadi bugil. Dengan begitu tenangnya ce Viona mengejar si Lidya yang kemudian melemparkan celana bikini tersebut ke arah ku. Aku menangkapnya dan langsung melemparkan ke Almira. Ternyata Almira tidak sigap menangkap celana bikini ce Viona alhasil hilang tergulung ombak kecil. Ce Viona gantian mengejar dan berusaha menangkap salah satu dari aku, Almira, Karen dan Lidya. Ce Viona berhasil menangkap Almira dan menarik tali bikini-nya sampai terlepas, ketika Almira berusaha berdiri celana bikininya melorot dan terlepas serta tertangkap oleh ce Viona. Mereka pun tertawa terbahak-bahak, lalu celana bikini Almira dikalungkan di lehernya. Gantian kita mengejar Karen dan Lidya, Lidya tertangkap oleh Almira kemudian Almira melucuti bikini Lidya dibantu Karen. Dari belakang bikini Karen ditarik sama ko Henry langsung terlepas dan tergulung ombak kecil. Jadinya semua naked kecuali aku yang masih aman, lalu celana bikini ce Viona dan Karen hilang tergulung ombak kecil. Kita pun berjalan kembali ke sunbath chair kita untuk melanjutkan berjemur. Bedanya, ce Viona, Almira, Karen dan Lidya naked sedangkan aku masih memakai celana bikini.
Karen : this is my fifth bikini lost at this beach… hahaha… so it’s Lidya
Lidya : yes same to you…

Ce Viona : ooo… yeah, this is the first time for me
Karen : hahaha… first day, first bikini lost. But I salute with you and your friends. As local tourist, you dare to be topless and naked… hahaha…

Lidya : yeah… so many local people watching you and your friends
Ce Viona : yeah… no problem for us. Let them watch our naked body… hahahaha

Lalu kita tertawa terbahak-bahak bersama. Memang dalam kejadian tersebut, banyak pasang mata menatap ke arah kita terutama ke ce Viona yang memeknya ter-piercing. Ketika asyik berjemur, tiba-tiba kita dikejutkan dengan kehadiran 2 orang cowok kakak kelas Almira.

Co1 : hei… kamu kan Almira anak angkatan 20** ?
Almira : (terlihat kaget) eh.. iya kak betul. Kakak kan Kak Rudi dan Kak Bani ya ?

Co2 : iya betul. Wah kamu sexy sekali, berani ya bugil disini. Padahal di kampus kamu berhijab
Almira : hehehe… iya kak, kan disini menyesuaikan suasana, yang bugil tuh ada banyak juga

Co1 : iya sih tapi mostly bule, lha kamu turis lokal. Wah wah… hebat kamu
Almira : hehehe…

Co1 : kita jalan dulu ya, sampai ketemu lagi
Almira : iya kak… bye…

Ce Viona : sapa tuh, Mir ?
Almira : kakak kelas di kampus, ce

Ce Viona : wah ga bakal ribut tuh di kampus nanti ?
Almira : biarin aja ce, gpp. Hehehe… yang penting disini having fun maksimal

Karen dan Lidya pamit meninggalkan pantai untuk makan siang. Mereka mengajak kita untuk bertemu lagi nanti malam di salah satu bar yang menyajikan permainan. Kita pun menyetujui-nya. Mereka tetap berjalan naked entah mau kemana untuk makan siang. Tidak lama kemudian, ce Viona mengajak kita untuk check in ke hotel sekaligus berisitirahat sejenak. Ce Viona dan Almira memakai hotpants saja yang tadi sudah dilepas di pasar, lalu mengenakan atasan bikini, sedangkan aku cuman memakai atasan bikini saja dan berjalan menuju hotel tempat kita menginap. Kita memesan 1 bungalow yang menghadap ke pantai agar bisa menikmati sunrise dan sunset dari bungalow tersebut. Pas juga dalam bungalow tersebut berisi 4 ranjang untuk kita berempat. Setibanya di bungalow, kita pun melihat-lihat keadaan sekitar, keluar menuju area teras yang sudah tersedia 4 kursi. Penginapan ini terdiri atas sejumlah kamar dan sejumlah bungalow yang berderetan menghadap langsung ke kolam renang hotel dan pantai. Ketika kita berada di teras bungalow kita, di sebelah ada sepasang bule yang full naked sedang menunggu datangnya sunset. Mereka menyapa kita dengan ramah dan tanpa canggung sama sekali. Kita pun menanggapi dengan ramah pula. Lalu Almira masuk untuk mandi diikuti oleh ko Henry. Mereka berdua mandi bersama-sama, setelah selesai gantian aku dan ce Viona mandi bersama-sama. Ketika aku dan ce Viona selesai mandi, aku melihat Almira dengan kondisi naked berada di teras bersama ko Henry ngobrol dengan 2 bule dari Australia tadi yang bernama Jason dan Sylvia yang merupakan sepasang kekasih.

Jason : as local tourist, you dare to be naked… it’s great for us
Sylvia : yeah… you are doing great…
Almira : hahaha… thanks a lot. We just want to express ourself and having fun. You and other people are pleased to see our naked body

Jason : wow… it’s very rare for Indonesian people
Sylvia : mostly we see international tourist that topless or naked at the beach, it’s very rare see local tourist that topless or naked at beach

Almira : yeah… we are different from the most local tourist, but today I already see few local tourist that topless and naked at beach but unfortunately, international tourist does…

Aku dan ce Viona keluar ke teras dengan naked pula, sambil menikmati sunset. Suasananya begitu indah karena kita langsung berhadapan dengan matahari terbenam serta membawa suasana yang romantis. Di tengah suasana tersebut, aku mendekat ke ko Henry, tidur di pundaknya, lalu aku meremas-remas kontolnya yang ternyata sudah keras. Aku pun menarik celana pendek ko Henry, lalu mengulum kontolnya yang tegang. Ce Viona menyusul bergantian mengulum kontol ko Henry. Jason dan Sylvia terpancing untuk melakukan hal yang sama, Sylvia segera mengulum kontol Jason yang lebih besar dan lebih panjang dari kontol ko Henry. Almira hanya menatap kita dengan mencolok-colok memeknya. Akhirnya ko Henry orgasme, memuncratkan spermanya ke mulutku dan ce Viona dan kita membersihkan kontol ko Henry sampai benar-benar bersih.

Setelah itu, kita keluar dari bungalow untuk mencari makan lalu ke bar seperti ajakan Karen dan Lydia. Atas saran Jason dan Sylvia, kita cukup mengenakan bikini dan kalo memang mau dilapisi dengan hotpants karena cuaca pantai akan sedikit dingin. Kita pun mengikuti sesuai saran dari mereka untuk memakai bikini berikut dengan hotpants. Lalu kita berenam dengan Jason dan Sylvia berjalan menuju salah satu restoran dekat pantai untuk makan ikan bakar. Kita pun makan dengan lahap dengan suasana yang berbeda pula, langsung di pinggir pantai.

Setelah makan kenyang ikan bakar di pinggir pantai ditambah dengan minum bir untuk menambah kehangatan, kita berempat berjalan menuju bar dimana Karen dan Lydia mengajak kita. Jason dan Sylvia mengetahui hal tersebut, akhirnya mereka ikut juga dengan kita menuju bar tersebut. Tepat di pintu masuk, kita bertemu dengan Karen dan Lydia yang hanya memakai bikini saja. Setelah berkenalan dengan Jason dan Sylvia, kita pun masuk ke dalam bar tersebut dan duduk bersama-sama berdelapan. Kita memesan berbagai macam minuman, lalu berdansa di floor yang telah disediakan. Berbagai macam turis dari berbagai negara rata-rata dari mereka hanya mengenakan bikini atau bikini dipadukan dengan hotpants sedangkanya yang cowok biasanya mereka bertelanjang dada dan memakai celana pendek saja. Semakin larut, host menyampaikan bahwa malam ini mereka mengadakan sebuah event yang serupa dengan Beer Pong. Permainan ini menghadapkan 2 kelompok yang masing-masing harus berjumlah sama dalam 1 meja. Di masing-masing kubu terdapat 9 gelas plastik yang berisi separoh gelas bir dan disusun model piramida. Kita harus memasukan sebuah bola ping pong ke dalam gelas lawan, apabila kita berhasil memasukan bola ping pong tersebut maka lawan harus meminum bir dimana kita berhasil memasukan bola ping pong begitu pula sebaliknya. Terdapat 4 meja tempat dilombakannya permainan ini dimana tiap kelompok berisi 4 orang. Aku bersama Almira, Jason, dan Karen sedangkan ce Viona bersama ko Henry, Lydia dan Sylvia. Sejumlah orang yang tidak ikut bermain dalam acara tersebut mengerubungi kita yang berlomba. Total 4 meja berarti ada 32 orang yang bermain. Permainan pun terbagi atas 3 ronde. Pada ronde pertama ini, tim ce Viona berhasil menang, ko Henry sangat mahir memasukan bola ping pong. Untuk ronde kedua ternyata ada peraturan tambahan. Apabila pada masing-masing tim telah kalah selama 3x yang artinya anggota tim pernah gagal 3x memasukan bola, maka seluruh anggota tim harus menunjukan salah satu anggota tubuhnya selama 3 detik. Wah ternyata permainan ini bertambah panas. Kita pun turut berlomba, meja sebelah kita yang pertama kali mencapai 3x gagal, tim yang gagal terdiri atas 2 cowok bule dan 2 cewek bule, akhirnya 2 cewek bule tersebut mengangkat bikini mereka menunjukan susunya selama 3 detik. Wah deg-deg an nih, permainan makin panas. Penonton bersorak-sorak riuh melihat hal ini. Tim kedua yang kalah adalah tim-ku, sehingga aku, Almira dan Karen harus menunjukan salah satu anggota tubuh kita selama 3 detik. Setelah berunding, kita memutuskan untuk menunjukan pantat kita selama 3 detik. Penonton semakin riuh bersorak apalagi kita adalah turis lokal yang mengikuti permainan ini. Tim ketiga yang kalah adalah tim ce Viona, sehingga ce Viona, Lydia dan Sylvia harus menunjukan salah satu anggota tubuhnya selama 3 detik dan mereka sepakat untuk menunjukan susu mereka dengan mengangkat bikini mereka selama 3 detik. Para penonton kian riuh dan menunjuk-nunjuk susu ce Viona yang terpiercing.

Setelah 3 tim merasakan kekalahan, maka ronde pun bergeser ke ronde terakhir yaitu ronde ketiga. Di ronde ketiga ini, permainan makin panas dengan tambahan aturan, apabila lawan berhasil memasukan bola di wilayah kita, maka salah satu dari kita harus melepas salah satu pakaian yang menempel di tubuh kita. Wah ini jadi bingung, kita semangat kalah atau semangat menang. Akhirnya kita memulai ronde ketiga beserta 3 tim lainnya. Di ronde ketiga ini, hasil akhir menunjukan bahwa 3 tim lain masing2 ada yang topless, ada yang naked sehingga permainan berhenti. Di meja tim kita, ce Viona akhirnya naked, Lydia dan Sylvia topless dan hanya menyisakan bawahan bikini mereka, sedangkan di tim-ku apes, kita semua naked. Para pengunjung pun kian riuh bersorak-sorai melihat kita naked bersama beberapa bule. Setelah games ini berakhir, pemenang mendapat free drink semalam suntuk dan beberapa dari mereka memakai kembali bikini mereka, ada juga yang topless. Kita tim cewek keseluruhan hanya mengenakan bawahan bikini saja, atasan bikini dan hotpants kita simpan di tas. Cukup banyak bule-bule yang topless, 1-2 turis lokal juga topless, kita satu group yang paling banyak topless. Karen dan Lydia mengajak kita untuk dance di floor yang sudah disediakan, Jason dan Sylvia sudah duluan, akhirnya kita bertiga juga ikut turun untuk dance sambil topless. Kira-kira 1 jam kita dance dengan badan sudah berkeringat semua, akhirnya Jason dan Svlvia mengajak kita untuk keluar dari bar tersebut dan mencari lokasi lain yang berbeda.

Akhirnya kita duduk-duduk santai di pinggir pantai sambil merasakan udara malam dan ngobrol kesana kemari. Pada saat duduk-duduk di pinggiran pantai ini, tiba-tiba ce Viona berdiri dan melepaskan hotpants-nya dan meminta aku dan Almira juga melepas hotpants kita. Tujuannya biar sama dengan Karen, Lydia, dan Sylvia. Sekitar 1 jam kita duduk-duduk di pinggir pantai, kita kembali ke bar lain yang menyajikan live music. di bar tersebut, kita kembali bertemu dengan kakak kelas Almira, Almira pun menyapa mereka dengan ramah begitu pula dengan mereka menyapa kita dengan ramah. Mereka terheran-heran karena kembali melihat Almira hanya mengenakan celana bikini yang minim. Tidak lama mereka meninggalkan bar tersebut. Karena bosan dan lelah, kita memutuskan untuk kembali ke penginapan masing-masing. Karen dan Lydia stay di hotel sebelah hotel kita, mereka langsung pamit untuk beristirahat. Sesampainya di bungalow, kita keluar ke teras bungalow bersama dengan Jason dan Sylvia, Di Teras tersebut, ce Viona langsung menyerang ko Henry, mulai mengulum kontolnya, lalu berpose 69 sedangkan aku dan Almira mencolok-colok memek kita. Melihat sikon tersebut, Jason dan Sylvia berciuman dengan panas, dan Sylvia, mengulum kontolnya serta berakhir dengan hubungan sex yang panas antara ce Viona dengan ko Henry dan Jason dengan Sylvia. Setelah orgasme, kita pun berpisah, Jason dan Sylvia kembali ke bungalow mereka, kita mandi bersama lalu tidur.

Benar-benar pengalaman yang menarik dan total adalah pengalaman baru. Tidak disangka, pulau ini melebihi Pulau Dewata, Bali yang tersohor. Hari ini nanti, kita akan snorkeling dan mencoba permainan air yang ada di pulau ini.
Kereeen.....abisss........
 
Wih asik banget nih kayaknya di Gili.. Semoga kapan" bisa kesampean kesana, penasaran juga ama yang pada eksib. Hahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd