Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Ambisi

Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Waini... Another action story. Semoga seru dan tamat tentunya.
 
ane mau update sedikit gan, cuma mau sekilas info aja. kalau misalkan agan semua lagi makan, atau mungkin tidak suka dengan kekerasan, mungkin chapter ini bisa di skip aja.. hehehe.. terima kasih :)
 
Pressure

“Sayang, kamu jangan lupa ya.. besok ke rumah om T” ucap Regina

“Iya sayang.” Jawab Ricky sambil mengecup tenguk Regina dengan lembut

“iiiih.. mulai deh, pasti pengen?” Tanya manja Regina kepada Ricky.

“Hmm? Sok tau nih..” sambil mengusap perut dengan tangan kiri dan mendusel di tenguk Regina.

“Beneran? Tapi kok kontinya keras sayang?” Tanya Regina sembari mengocok batang milik Ricky

“Harusnya kamu senang dong, artinya kamu masih menggairahkan.” Ucap Ricky.

“Huuuu.. menggairahkan tapi gak mau mengaku, dasar.” Jawab Regina

Sesaat kemudian Ricky dan Regina hening diatas ranjang, tangan kiri Ricky masih mengusap lembut perut rata Regina, dan Ricky masih manja dengan mengusap-usah pipinya di bahu Regina. Sesaat kemudian Ricky tiba-tiba bertanya kepada Regina, “sayang.. kalau seandainya aku bisa menjadi sekaya para clientmu, kira-kira apa yang kamu mau wujudkan? Atau mungkin setidaknya kehidupan kita bisa berubah menjadi lebih baik walau aku tidak sekaya mereka.” Mendengar hal itu, langsung terbesit didalam benaknya Regina, apa yang pernah terjadi pada masa lalunya, sebelum ia bertemu dengan kekasihnya itu. Karena merasa tidak ada respond, maka Ricky bertanya kembali kepada Regina, “kok bengong?” tanya Ricky. Dengan pelan Regina mengucap, “cukup jangan berubah.” Ricky sadar, pasti ada yang tidak beres di tempat tersebut. Akhir-akhir ini Regina selalu meminta Ricky untuk tidak merubah sikapnya, hanya saja Ricky tidak mau terlalu memaksa Regina, gadis yabg sangat disayanginya itu, maka sudah menjadi kebiasaan Ricky untuk selalu mengalah kepada kekasihnya itu.

Setelah berselang beberapa saat, tangan kiri Ricky mulai turun ke arah kewanitaan Regina. Dimasukannya jari tengahnya secara perlahan dengan sangat lembut.

“Ehmm..” desah Regina

“Boleh?” tanya Ricky

“Iiih.. pake nanya, kalo aku gk mau juga kamu hajar.. huuu” sambil mencubit titit Ricky.

“Aw.. nakal ya” kata Ricky.

Setelah itu, Regina berbalik badan dan mulai mengecup pelan bibir Ricky, tak lupa dilumatnya bibir kekasihnya itu. Setelah dirasa mulai on, Regina mulai naik ke atas badan Ricky dan mulai menggigit bibir bawah Ricky. Setelah Regina puas dengan bibir Ricky, ia berbisik “aku masukin ya sayang” dengan tersenyum manis. Blesss. “Aaaahh..” erang Regina. Setelah memasukkan batang penis Ricky, Regina mulai menggenjot penis Ricky sambil mengulum dan mengelus rambut Ricky. Saat itu Ricky merasa genjotan Regina begitu bersemangat, dia merasa bahwa kekasihnya ini sedang horny berat, “aaah.. cepet banget sayang, tumben.” Regina hanya membalas senyumannya. Ketika Regina melihat ekspresi Ricky yang keenakan, Regina tiba-tiba berhenti, dan meminta untuk berganti posisi, “gantian kamu yang diatas ya sayang.” Bisik Regina. Tanpa membuang waktu Ricky langsung mengganti posisi diatas dan mulai menggenjot Regina. Sebenarnya Ricky ingin memanfaatkan kenikmatan ini lebih lama, tetapi ia sadar, bahwa besok ia harus menjalankan tugasnya sebagai kaki tangan om T. Mengingat hal tersebut, Ricky ingin cepat menuntaskan birahinya dan juga birahi kekasihnya.

“Uuuh.. penuh sayang.” Ucal Regina dengan mata memejam.

“Plok, plok, plok” hanya suara dua selangkangan saja yang terdengar di ruangan itu, tanpa Ricky mempedulikan Regina, yang ia pikirkan hanyalah agar Regina bisa cepat puas.

Setelah merasa bosan dengan gaya tersebut, Ricky meminta Regina untuk menungging. Setelah mendengar permintaan Ricky, Regina langsung mengerti dan sudah pada posisi menungging dan bersiap untuk di doggy. Tetapi ternyata dugaan Regina meleset, Ricky tidak cepat-cepat memasukkan penisnya, malah ia menggoda kekasihnya tersebut dengan menggesekkan penisnya ke “pintu” kenikmatan kekasihnya. “Aaah.. cepet sayang, kamu ngapain? Udah basah tauuuk.” Protes Regina karena liang senggamanya sudah basah dan licin. Melihat Regina yang sudah tersiksa, muncul niat Ricky ubtuk membuat Regina memohon kepadanya untuk lebih gencar disetubuhi. Kemudian Ricky menjauhkan batang kejantanannya dan berjongkok di belakang pantat Regina. Ricky mulai menjilati vaginya dari belakang dan menjilat naik hingga ke lubang pantat Regina dan ditusuknya dengan lidahnya dj lubangnya tersebut. “Aaahk..” gumam Regina.

“Sayang, aku mohon, masukin dong sayang, aku udah gak kuat lagi.” Mohon Regina kepada kekasihnya.

“Siap ya.” Ucap Ricky.

“Iiih bawel.” Kata Regina yang lalu menggenggam penis Ricky dan langsung mengarahkan ke arah vaginanya.

Setelah itu, Ricky hanya tersenyum melihat tingkah Regina, dan langsung memasukkan penisnya ke dalam vagina Regina. Ricky memberikan gerakan yang konstan kepada Regina. Memaju-mundurkan secara perlahan yang membuat Regina cukup kegelian dengan aksi kekasihnya tersebut. Setelah sama-sama terbakar nafsu karena posisi doggy style, Ricky meminta Regina untuk membalik badan ke posisi konvensional, missionary. Cepat-cepat Regina membalik badan dan langsung memasukkan penis kekasihnya ke dalam vaginanya. Setelah digenjot sekitar sepuluh menit, vagina Regina yang sudah semakin basah itu merasa akan mengeluarkan laharnya, begitu juga ketika Regina melihat kekasihnya itu, yang sudah bergerak semakin cepat yang menandakan bahwa Ricky juga akan segera sampai.

“Sayang, aku mau keluar.” Kata Regina

“Aku juga sayang, di dalem boleh?” tanya Ricky dengan semakin cepat menggenjot penisnya di vagina Regina.

Regina tidak menjawab pertanyaan kekasihnya itu melainkan mulai melingkarkan kedua kakinya ke atas tubuh kekasihnya tersebur yang menandakan bahwa Regina sudah siap disemprot lahar panas milik kekasihnya tersebut. Tidak perlu waktu lama, keduanya akhirnya mengeluarkan cairan cintanya bersamaan didalam vagina Regina.

“Sayanggg.. aaaaaghh..” ucap Regina sambil mengerang

“Aku sampe sayang.” Ksta Ricky

Setelah keduanya merasakan orgasme, keduanya sudah merasa lelah akibat aktivitasnya seharian. Akan tetapi sebenarnya Regina masih menginginkan beberapa ronde lagi, hal itu terlihat dari Regina yang masih memainkan penis milik kekasihnya itu, namun ditolak oleh kekasihnya “jangan sayang, besok pagi aku harus ke rumah si tua itu. Aku tidak mau sampai telat, apalagi kecapean sayang.” Ucap Ricky sambil mencium lembut bibir kekasihnya itu. Terlihat raut muka kecewa dari wajah Regina yang masih menginginkan minimal satu ronde lagi dari kekasihnya tersebut. “Sekali lagi ya, please. Kamu diem aja deh dibawah, biar aku yang kerja, biar kamu tidak terlalu capek.” Kata Regina. “Baiklah, terakhir ya dan kamu yang kerja.” Ucap Ricky.

Setelah semalaman Ricky melakukan pertempuran dengan kekasihnya. Akhirnya Ricky bersiap untuk datang ke kediaman milik om T tersebut. Saat Ricky sudah sampai di kediaman Tedja, Ricky langsung dihadang oleh keamanan di depan pagar Tedja. Saat sedang ditanya oleh petugas, Ricky sedikit terkejut karena sejauh mata memandang, Ricky hanya melihat wanita-wanita yang berperawakan cantik dan seksi saja. Tidak terlihat yang berwajah biasa saja. Bahkan, penjaganya juga adalah seorang wanita seksi yang hanya berbalus baju dinas, yaitu lingerie. Semua yang berada di tempat ini hanya memakai baju dinas lingerie atau bahkan tidak memakai benang sehelaipun. Saat sedang ditanya oleh petugas, petugas tersebut tampak tertarik dengan Ricky “kamu.. benar pekerja disini? Mukamu dan badanmu bagus. Betah ya, aku bosan melihat lekaki yang tidak menggairahkan disini.” Ucap petugas tersebut yang diketahui bernama Vanya saat ia memberitahukan namanya ke Ricky.

Saat Ricky menginjakkan kaki masuk ke halaman ini, Ricky langsung tertegun dengan pemandangan disini, belum pernah ia melihat kumpulan bidadari yang sama indahnya dengan kekasihnya Regina dengan jumlah banyak. Bahkan terbilang tidak terhitung jumlahnya. Ia langsung mengingat perkataan temannya Erick, “Terbanyak dan terbaik.” Bisa dibilang Ricky memiliki wajah yang jauh diatas rata-rata para pekerja pada umumnya, dan juga dengan badang yang atletis. Sama seperti Regina. Berasal bukan dari kalangan orang kaya, tetapi memiliki anugerah yang sama seperti kalangan atas. Ketika Ricky sedang berjalan ke arah pintu masuk rumah Tedja, beberapa wanita langsung mencegat Ricky, mulai dari yang berbikini, memakai lingerie, bahkan yang tidak memakai benang sehelaipun. Mereka terkesima dengan perawakan Ricky dan langsung bertanya-tanya,

“Kakak udah punya pacar belum?”

“Udah punya istri?”

“Cari siapa kak? Ngentot yuk. Aku bisa muasin kakak loh.”

“Duh ada barang bagus, biasanya dapet bekas doang.”

Begitulah kata-kata yang dikeluarkan oleh para wanita tersebut. Sejurus dengan perkataan para wanita tersebut, Ricky hanya memberikan senyum kepada mereka, dan mencoba menjawab dengan tenang “aku mencari om Tedja, aku mau bekerja untuknya.” Jawab Ricky dengan senyum manis.

“Waaaah, asik nih kita punya barang bagus.” Ucap salah satu wanita disana

“Ooh, bekerja ya? Yang kerja apa kak? Tititnya? Kok pake ngaceng kak jawabnya?” ucap salah satu wanita yang ternyata daritadi memperhatikan kemaluan milik Ricky

“Mana-mana?” ucap para wanita tersebut antusias.

“Aku pegang ya kak.” Ucap salab satu wanita yang langsung memegang kemaluan Ricky dari luar celana.

“Eh keras banget kak, eh kalian coba pegang deh, ini barang bagus banget loh.” Ucap wanita yang memegang penis Ricky kepada teman-temannya.

“ehmmm” suara deheman yang terdengar kencang dari belakang para wanita yang sedang asik bermain dengan “barang” milik Ricky.

“Dasar kalian, tidak bisa melihat anak buah yang gagah ya, kan masih banyak itu yang lain di belakang dan sedang bertugas.” Jawab om Tedja.

“Semuanya kurang greget om, pasti antara ganteng doang, ato kekar doang. Ini semuanya ada om.” Jawab salah satu wanita tersebut.

“hahahahaha.. sudah-sudah. Ricky, ayo ikut aku.” Panggil om Tedja

Ricky langsung memberikan senyum kepada para wanita tersebut dan mengikut pemilik rumah ke halaman belakang, tempat para wanita berkumpul dan bermain didalam kolam renang. Ketika sudah sampai di kolam renang, Tedja langsung duduk di kursi kayu panjang dan berselonjoran kaki. Ia menyentikkan jarinya dan memanggil para wanita untuk melayaninya.

“Kamu sudah melihatkan, bagaimana tempatku ini, ya.. tidak terlalu besar dan bagus, tapi cukup untuk bersenang-senang.” Kata om Tedja.

“Kalau menurut saya, ini lebih dari cukup om.” Kata Ricky

“hey, pijatnya naik lagi sedikit.” Pinta Tedja kepada wanita yang memijatnya.

“Kita langsung saja ya, aku memintamu untuk bekerja denganku dan dengan imbalan yang banyak. Aku akan memberikan gaji dua puluh kali lipat dari yang kau terima saat ini.” Ucap Tedja.

“Dua puluh?” ucap Ricky dengan antusias. Ia sangat bersemangat dengan pekerjaannya tersebut.

“Jadi begini, aku sedang membutuhkan orang untuk menjaga salah satu projectku, dan untuk mencari para pemuas lain. Terus terang saja aku ingin mencari pelacur baru, karena aku ingin mencari variasi yang baru.” Ujar Tedja kepada Ricky

“Kamu pasti sudah terbiasa menghajar dan menjaga sesuatu, jadi aku mau menjadikanmu anak buahku, mungkin hanya bedanya hanya sedikit kasar saja. Selain menjaga, ketika kamu harus mencari pelacur baru, kamu harus mencari pelacur yang berkualitas tinggi, aku lihat disini banyak sekali yang kualitasnya sudah tidak sebagus dulu. Memang salahku karena terlalu percaya kepada orang-orang bodoh sebelum kamu.” Lanjut Tedja.

Setelah mengucapkan hal tersebut Tedja membuka tangannya tanda dia meminta sesuatu. Melihat hal tersebut, wanita yang berada disebelah pemijat Tedja memberikan telephone ke tangan Tedja setelah Tedja meminta disambungkan kepada Vanya.

“Bawa mereka yang gagal kemari.” Ucap Tedja

“Baik Tuan.” Ucap Vanya.

Setelah telephone di tutup, Tedja langsung memberikan isyarat kepada pemijatnya tersebut untuk melakukan kuluman pada penisnya. Saat melihat hal tersebut, otomatis Ricky juga menjadi naik birahinya, dan mulai memikirkan bahwa Tedja adalah dirinya. Sungguh nikmat sekali hidup Tedja pikirnya. Tidak berselang lama, saat pikiran Ricky sedang berada di awang, terlihat Vanya sedang menggiring tiga orang pria yang berbadan kekar yang tangan dan kakinya di borgol dan memakai penutup muka. Mereka bertiga ditarik oleh Vanya dan dipaksa berlutut di depan Tedja, setelah mereka berlutut di depan Tedja, penutup muka mereka dilelas satu persatu dan terlihat wajah ketakutan di balik wajah mereka. Setelah itu Tedja menyuruh Vanya untuk menyiapkan alat-alat untuk hukuman ketiga orang tersebut.

“Kalian tahu kenapa kalian ada disini?” tanya Tedja?

Tidak ada jawaban keluarga dari mulut mereka, lalu Vanya menyetrum mereka satu persatu dengan tongkat listrik di daerah perut hingga turun ke arah penis mereka.

“KALAU DITANYA ITU JAWAB, MENGERTI TIDAK ???” Teriak Vanya kepada mereka bertiga.

“Iya nyonya, saya melakukan kesalahan.” Ucap salah satu dari mereka bertiga

Seketika itu tangan kanan Tedja yang daritadi mengelus-elus kepala orang yang sedang mengulum penisnya tersebut langsung menjentikkan jarinya dan memanggil Vanya.

“Tik” bunyi jari Tedja.

Lalu Vanya mendekatkan dirinya kepada Tedja dan mendengar perintah Tedja “siapkan.” Kata Tedja

“Baik tuan.” Ucap Vanya.

Melihat hal ini, Ricky cukup tertegun, melihat Vanya yang memakai lingerie dan berbadan seksi tersebut ternyata cukup galak, terbesit di pikirannya, apa yang akan terjadi kepada ketiga lelaki yang kira-kira seumuran dengannya ini. Melihat kebingungan Ricky, Tedja mengerti akan hal itu,

“Kamu tidak perlu takut, hukuman ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang membuat kesalahan saja.”

“Kesalahan?”

“Kamu lihat si bodoh yang paling kiri? Kualifikasi dia dalam mencari pelacur untukku sangat rendah, maka dari itu aku hampir saja kehilangan permata-permata yang sangat indah dan berharga diluar sana. Sungguh menyebalkan.” Ujar Tedja.

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Vanya kembali dengan alat hukumannya. Orang yang dideskripsikan oleh Tedja ternyata mendapatkan hukuman cock cage. Pertama kali melihat, Ricky sempat berpikir, ternyata hukumannya simple, tetapi ketika ia memperhatikan cock cage tersebut, ternyata ada yang berbeda. Cock cage tersebut memiliki beberapa ujung yang runcing yaitu di tempat lubang kemaluannya, dan delapan runcingan yang mengitari batang penisnya. Ricky sempat tertegun dan berpikir, “alat itu bukannya untuk menahan agar tidak bisa berdiri, bila ada benda-benda runcing itu berarti..”

“Kapan terakhir kamu merasakannya?” tanya Vanya

“Seminggu lalu.” Ucap orang pertama dengan nada bergetar ketakutan.

“Bikin repot saja punyamu berdiri seperti ini, tapi kamu beruntung, kamu sempat merasakan hangatnya tanganku untuk mengocok kemaluanmu.” Ucap Vanya

Setelah bicara seperti itu, Vanya mendorong tubuh lelaki itu supaya menungging, cukup sulit bagi lelaki tersebut mengingat bahwa kaki dan tangannya diborgol kebelakang. Ketika lelaki itu sudah diposisi yang disuruh oleh Vanya, Vanya melebarkan kedua paha lelaki tersebut dan mulai mengocok penis lelaki tersebut. Vanya mengocok penis lelaki tersebut dari belakang, jadi uang terpampang dihadapan Vanya adalah bokong milik lelaki tersebut.

“Clok.. clok.. clok..” begitu bunyi kocokannya.

“Aaah.. ehmm..” erang lelaki tersebut

“Nikmatilah, sebelum kamu menyesal bila tidak menikmatinya.” Ujar Vanya.

Setelah sepuluh menit berlalu, pinggul lelaki ini mulai merasakan nikmat, dan mulai merasa akan ada sperma yang keluar. Menyadari hal tersebut, Vanya mengambil tongkat listriknya dan mulai menyetrum lelaki tersebut di sekitaran penis dan perutnya.

“Drrrt.. drrt..” begitulah bunyi tongkat tersebut.

“Aw.. ampun nyonya.” Ujar lelaki tersebut.

“Semakin kamu bergerak, akan semakin banyak sentuhan listrik di penismu.” Ujar Vanya

Mendengar hal tersebut, Ricky hanya bisa menelan ludah karena kengerian yang ada di depan matanya tersebut.

“Kalau sudah mau keluar bilang !!” ucap Vanya dengan nada agak sedikit ditekan

Tidak sampai 5 menit, lelaki tersebut sudah mau sampai.

“Nyonya, aku mau kelu..” lelaki tersebut tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena kocokan Vanya yang sangat nikmat.

Vanya langsung menadah sperma yang akan keluar tersebut dengan telapak tangan kirinya. Setelah sperma lelaki itu keluar dan tertampung di tangan kiri Vanya, lelaki tersebut sangat lemas dan sedikit bergetar pahanya karena menahan tubuhnya. Kemudian Vanya berdiri dan menjambak sendiri kepala lelaki tersebut keatas sehingga posisi kepala lelaki tersebut menghadal ke langit.

“Buka mulutmu, dan telan semuanya dan jangan sampai ada yang tersisa. Kamu akan menyesal dengan penismu jika ada spermamu yang tersisa di tanganku.” Ucap Vanya.

Mendengar hal tersebut membuat lelaki tersebut takut dan menuruti kemauan Vanya. Walaupun ada rasa jijik dengan lahar miliknya sendiri, tetapi ia lebih takut dengan ancaman Vanya. Melihat penis lelaki tersebut sudah mengecil, Vanya langsung memasangkan cock cage yang sudah tersedia untuk lelaki tersebut.

“Kamu gak boleh ngaceng ya, awas. Aku sudah peringatkan kamu, ini untuk keselamatan kamu juga. Kalau kamu sampai ngaceng, aku tidak tanggung jawab kamu akan kehilangan senjatamu.” Ujar Vanya

Mendengar hal tersebut, Ricky cukup panik dan mulai menyelipkan tangan di celananya dan memeriksa keadaan penisnya yang belum terganggu gugat, ia mulai mengelus-elus kecil penisnya dan berharap semoga penisnya tidak akan merasakan hal yang terjadi pada para lelaki ini. Setelah mengunci cock cage kepada lelaki pertama, Vanya melihat Ricky dan memperhatikan tangannya Ricky yang berada dibalik celananya. Sambil tersenyum Vanya menghampiri Ricky menarik tangan Ricky keluar, “kalau kamu mau, kenapa tidak mengajak aku? Aku mau kok.” Goda Vanya sambil meremas lembut penis Ricky dari luar celananya. Setelah menggoda Ricky, Vanya kembali ke orang kedua sambil membawa suntikan yang sudah berisi cairan didalamnya dan membawa alat seperti handphone yang berlayar besar.

“Kita hubungi istrimu dahulu, supaya ia tahu apa yang kamu lakukan disini.” Ucap Vanya sambil menyambungkan kepada istri lelaki kedua tersebut yang istrinya juga adalah pelacur milik Tedja.

“Tolong, aku mohon jangan. Aku menyesal telah melakukannya.” Ucap lelaki kedua.

“MENYESAL? KAMU TAHU SIAPA ORANG KAMU NIKMATI ITU HAH?” tanya Tedja dengan murka.

Melihat majikannya itu murka, perempuan yang sedang mengulum penis Tedja akhirnya melepas kulumannya sejenak dan mengocok penisnya sambil berkata “sabar tuan, jangan emosi. Itu tidak baik untuk kesehatan tuan.” Ucap gadis tersebut lalu mengulum lagi penis Tedja.

“Nah tersambung.” Ucap Vanya

“halo?” ucap perempuan dari ujung video

Sambil menunjukkan videonya kepada om Tedja, Vanya membalas salam dari perempuan tersebut “halo, kamu lagi istirahat ya? Aku Cuma mau memberitahu sesuatu.” Ucap Vanya kepada perempuan di video tersebut.

Saat perempuan di video tersebut melihat Tedja, ia langsung memberikat hormat khas pelacur-pelacur yang sudah dilatih oleh Tedja, perempuan itu langsung membusungkan payudaranya yang besar serta menaikkan kedua payudaranya tersebut dengan kedua tangannya sembari menyapa “selamat siang tuan.”

“siang.” Ucap Tedja.

Setelah melihat perempuan tersebut memberikan salam kepada om Tedja, Vanya langsung mengarahkan layar tersebut kearah suaminya tersebut. Setelah perempuan tersebut melihat suaminya sedang diborgol dan sedang berlutut, maka istrinya tersebut sadar bahwa suaminya telah melanggar peraturan atau melakukan kesalahan dalam bertugas.

“Jadi begini, lusa kemarin aku mendapati suamimu dengan berani dan lancang bersenggama dengan Cecil.” Ucap Vanya

“Cecil?” ucap Ricky bingung

“Perempuan yang tadi memegang penismu.” Ucap Tedja dengan santai

“Saat itu aku sedang ingin kekamar Cecil dan tidak sengaja melihat bahwa suamimu sedang bermain dengan Cecil. Apakah menurutmu perbuatan suamimu bisa dimaafkan? Mengingat bahwa Cecil merupakan salah satu permata yang paling cantik dan disayang oleh om Tedja.” Ujar Vanya

Terdengar isak tangis perempuan dari ujung video tersebut.

“Maafkan aku ma, papa tidak bermaksud untuk..” belum selesai lelaki tersebut mengucapkan kata-katanya, istrinya sudah menyelak terlebih dahulu

“CUKUP !!” Ujar sang istri

“Aku kurang apa? Papa selalu punya banyak permintaan yang aneh selalu aku turuti. Papa selalu menuntut hal lebih dari aku, aku selalu mencoba turuti. Tapi kenapa papa begini?” Ucap perempuan tersebut dengan tersedu-sedu dan menangis melihat kelakuan suaminya.

“Maaf Bertha, sepertinya suamimu untuk beberapa lama kedepan tidak bisa melaksanakan tugasnya sebagai suami. Mungkin untuk beberapa saat kamu harus mencari penis baru untuk menjadi kawan tidurmu setelah kamu melaksanakan pekerjaan dengan om Tedja.” Ucap Vanya.

Setelah berkata demikian, Tedja meminta alat komunikasinya tersebut dari tangan Vanya dan berkata kepada Bertha “mungkin dari awal suamimu tidak menyayangimu, atau ia sudah bosan dengan vaginamu, atau bisa saja.. ia memohon bekerja untukku karena tidak menghargai kerja kerasmu dan mencari perempuan lain disini.” Ucap Tedja.

“Sayang bukan begitu, aku..” ucap lelaki kedua tersebut.

Sambil menangis Bertha berkata “aku kecewa denganmu..”

Kemudian Vanya memanggil kedua temannya untuk memegangi lelaki tersebut. Setelah lelaki tersebut dipegangi, Vanya langsung mengocok penis lelaki tersebut. Karena memang daritadi lelaki tersebut sudah tampak horny, jadi sangat mudah untuknya mencapai batas maksimal penisnya. Ketika penisnya sudah tegang maksimal, Vanya meminta temannya untuk mengoleskan cairan ke buah zakar lelaki tersebut dan berkata “setelah ini, Bertha akan merasakan penis baru. Mungkin akan lebih tangguh dan gagah dari penismu.” Ucap Vanya pelan kepada lelaki ini. Setelah mengucapkan hal tersebut, Vanya langsung bersiap dengan suntikannua tadi dan bless, suntikan tersebut menembus daging dan berada di kantong zakar lelaki tersebut.

“Aaaah.” Ucap lelaki tersebut menahan sakit.

Dimasukkan semua cairan dalam suntikan tersebut kedalam tubuh lelaki tersebut. Setelah semua cairan itu habis kedalam tubuh lelaki tersebut, Vanya berbisik “kamu akan tetap memiliki penis panjang seperti ini, tapi kamu tidak akan bisa merasakan nikmatnya.” Ucap Vanya.

“Kasian ya, penisnya udah ngaceng begitu, tapi tidak bisa nyembur. Kasian itu nanti istrinya, apalagi penisnya udah tidak bisa merasakan nikmatnya vagina.” Ucap wanita yang membantu Vanya.

Mendengar hal tersebut membuat Ricky benar-benar merinding. Ia merasa bahwa kehidupannya di jalanan dulu telah membuat dirinya bermental baja dan tidak takut akan apapun. Tetapi pada kenyataannya apa yang sedang ada di depan matanya ini benar-benar membuatnya takut dan bergidik ngeri dan ia berharap semoga ia tidak melakukan kesalahan baik yang kecil maupun yang fatal.




To be Continue….
 
Mantab... saya suka saya suka saya suka.. thanks updatenya om suhu..
 
Ini kah yg di namakan Pekerjaan ngeri" sedap, di tunggu next ny gan..
 
Ini kah yg di namakan Pekerjaan ngeri" sedap, di tunggu next ny gan..

hahahaha.. bisa jadi bang.. ini mah proses lagi bang.. karena fantasynya diluar kebiasaan ane mikir, jadi agak bingung mw buat cerita ya bang..
 
Ngeri-ngeri sedap dan keren ceritanya kalau bisa di kasih bumbu dikit
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd