Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Jakartaku

Bimabet
Minta bantuan tante debora aja ge, suruh dia olesin tuh titit si botak pake odol n ulekan cabe 100 biji, pasti hangat2 sedap tuh si botak :D
 
njirr baca ceritane udah ngakak,, komen ya juga kocak2,, ayo suhu sgra di apdet
 
Bobi , botak biadap wkwk .. itu palanya botak kayak saitama ya ge wkwk ..
 
Part 46

Ini interogasi yang sangat sulit.
Saatnya mengeluarkan jurus lain.

Baiklah kalau gitu, sekarang saatnya membuka aib.

Trap card open!

"Radit! Jalankan!" perintah gw.
"Siap!"

Lalu, Radit membuka proyektor.

"Tuh, bro, kegiatan, setiap perusahaan, lo!" Kata gw.
Dia sedikit kaget.
Tapi sepertinya di tetap pada pendiriannya.

"Gw nggak terlalu peduli. Tapi Kalo, lo mau tahu, gw bakal menangin taruhan buat jadi pacarnya Tere. Pas, gw keluar dari sini, kalian bakal tamat" jawab dia.

Oh, jadi ini penyebab banyaknya lelaki, yang mengancam tuan putri.
Nggak bisa didiamkan, ini.

"Radit, kasih tahu lagi, Dit" kata gw.

"Nah, ini, setiap pacar-pacar, lo. Ada yang simpanan pejabat. Ada yang istri orang. Ada yang artis. Hebat juga, lo, ya. Nah, ini yang penting. Kalo yang ini sampe ketahuan publik, lo bakal di penjara!" Kata Radit.

Sepertinya dia mulai takut.

"Ah, nggak mungkin. Gw nggak bakal masuk penjara. Ketika. Gw bebas akan gw pastikan, lo pada sengsara!"

Ternyata, ribet juga, ini orang.

Lalu gw mengingat, apa kata-kata, supreme Gege.
"Saya tahu apa yang terjadi.
Saran saya gunakan Barton.
Di akan berguna pada waktunya. HaHaHaHaHa!"

'Ting'
"Bro, tunggu dulu, bentar"

Lalu gw keluar.
"Barton! Barton! Sini, Ton! Gw punya tugas yang asik" kata gw.

"Meong"
"Udah lo ikut, aja. Gw punya hadiah"

"Meong"
"Oke, Let's go!"

Lalu gw bawa si Barton kedalam.

"Nah, sekarang, elo jelaskan rencana lo, ke mahluk, ini!" Kata gw, sambil menaruh Barton di meja depan si botak.

"Eh, apaan, nih?" Kata si botak.
"Meong!" Dia tampol si botak.
"Jangan main, kucing, dong"
Kata si botak lagi.
"Meong!" Dia tampil lagi.
"Tolong jauhin, dong! Please!"
"Meong!" Dia cakar botaknnya.
Hantam terus, Ton.
Bikin dia sengsara.

"Lo, pada, bisa gw laporkan polisi, karena mengetahui kejadian ini"
"Guys! Madep belakang!" Kata gw.
"Meong!" gw yakin, Barton melakukannya dengan baik.

"Ah, kucing kampret!" Teriak si botak.
"MEONG!" Gw rasa, si Barton, menampol si botak dengan kerasnya.
"Iya, iya, ampun. Oke-oke, gw minta maaf" akhirnya nyerah juga.

"Nah, dari tadi, kek, tong" kata Kevin.
"Kerja bagus, Ton. Nggak sia-sia lo gw didik jadi Shaolin" kata gw.
"Meong"

"Nah, nyerahkan, lo. Untuk itu lo harus bersumpah untuk menjauh, dari, Tere. Kalo sampai gw lihat batang hidung lo lagi, si Barton akan buat hidup lo lebih bermakna" kata
gw.
"Sekalian, hentikan taruhan tentang Tere!" Tambah Boni.

"Oke gw janji. Gw bakal menjauh dan menghentikan taruhannya Tere. Tapi please, jangan sampe orang tahu gw takut sama kucing" kata si botak.

Oh, iya, biar nyaho, harus gw kasih pelajaran.
"Bentar ya, bro. Ada orang yang mau gw hubungi" kata gw.

Lalu gw keluar, untuk menelpon seseorang.

Gw: "halo, tante. Apa kabar? Saya Gege. Inget sayakan? Sebelumnya, saya minta maaf buat yang waktu itu. Nah, oleh karena itu, saya punya orang yang mau kenalan dengan tante"
Lalu dia menjawab.
Gw: "mau, tan. Kalo begitu, hari ini, bisa?"
Dia, jawab lagi.
Gw: "sekarang mau, tan. Oke kalau begitu"

Lalu gw masuk kedalam ruang UGD.

"Oke, bro, saatnya kita balikan orang ini, ke kandangnya" kata gw.

Lalu kita bawa tersangka keluar, menuju mobil.

"Lah, Robby?" Kata Tere, yang ngeliat si Robby ada di kost.
"Hai, Ter" jawab si botak.
"Ngapain, lo?" Kata Tere.
"Nggak.....shhh, main aja" jawab Robby.

"Udah biarin aja, Ter. Ntar gw yang ceritain" tiba-tiba Monique, dateng.

"Udah ayo, jalan!" Kata gw.

Lalu kita berangkat menuju mall.
Tempat janjian dengan tante tersebut.

Hingga, Sampailah kita.

Restoran Jepang. Mana restorannya, ya?

"Mau dibawa kemana, gw?" Tanya si botak.
"Mau gw kenalin ke perempuan" jawab gw.
"Sapa bro?" Tanya Alex.
"Udah liat, aja"

Lalu, sampailah kita di restorannya.

"Halo, tante Susi apa kabar? Nih tan
temen saya. Oke, nggak?"

'Ta-da'
Tante Harambe.
Bukan tante SuS, ya. Jangan salah.

"Boleh juga. Ayo sini duduk sama aq" kata si Harambe.

"Uwah, gila, lo, bro" kata Boni.
"Udah sana, duduk. Nih, kunci mobil, lo. Masih diparkir di klub, kemarin" kata Alex.

"Huua, jangan Tinggalin gw, plis" kata si botak.
"Udah, jajal aja dulu. Siapa tahu cocok. Dah" kata gw.

Lalu kita tinggal, dia sendirian dengan tante Harambe.
Siapa tahu mereka berlanjut kepelaminan siapa yang tahu.

Di mobil, kita kepikiran Tere.

"Bro, ini Tere, gimana?" Tanya Radit.
"Ya, kita lewati saja, apa yang akan terjadi" kata Kevin.

Hingga sampailah kita di kost.
Mari terima segala hal, yang akan terjadi.

Dan Tere sama Monique, udah berdiri di depan.

"Ehuwaaaaaaaaaaaa"
Tere nangis.

"Loh, kok, lo ngangis?" Tanya gw.
"Gw udah denger dari Monique. Ternyata lo pada baik-baik sama gw.
Gw jadi terharu" jawab dia.

"Ter.... Lo, jangan nangis, dong. Gw jadi ikut sedih, nih" kata Boni, ikut sedih.
"Tahu, lo. Hilang sudah ke jantanan gw" kata gw, ikut dalam keharuan.
"Ya, udah ayo kita nangis bersama"
Kata Kevin.

"Uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"

Lalu, gw nyamperin Monique.
"Untung ada elo, Mon. Kalo nggak, bingung dah, kita, ngejelasinnya" Kata gw.
"Iya. kan, gw juga yang mengijinkan kalian" jawab dia.

"Btw, lo gimana ngejelasinnya?" Tanya gw.
"Gw bilang aja hasil interogasi kalian" jawab dia.

Gimana, caranya?
Lewat pikiran, gw?
Wah, gila. Horor!

"Nggak. Nggak lewat pikiran, lo. Kemarin gw suruh si Radit naro, mic. Jadi, bisa gw dengerin" jawab dia.

Benar-benar diluar dugaan. Hebat, juga si Monique. Nggak salah dia jadi ibu Presiden.

Tapi, kok, dia bisa tahu gw mikir, Kalo dia tahu dari pikiran gw?
Wah, parah, parah.
 
Harambe itu yg mana ya :bingung:
yg dominatrix ?
apa tante Duburah ?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd