rayleighxx
Semprot Baru
salam semprot buat suhu2 semua,
nubie mau posting perdana di konten cerita panas
sebelumnya mohon maaf jika ada kekurangan dan hal yang tidak berkenan
Silahkan menikmati
kenikmatan tabu part 1
pagi ini terasa sangat dingin, kamar ku yang bergaya mediterania sangat dingin menusuk pori - pori sampai ketulang ku
terdengar suara rintik hujan diluar , ternyata ini yang membuat kamarku semakin dingin.
aku terbangun karena rasa dingin ini mulai mengganggu tidurku,ku lihat jam
ternyata sudah jam 5 pagi,disamping ku masih ada sesosok pria yang sangat ku cintai,yaitu suamiku
Sulistio Hendarso,yang biasa ku panggil mas tio,aku menikah dengannya dua tahun yang lalu dan sampai sekarang
belum dikaruniai anak,umur kami berbeda 5 tahun, umur ku sekarang 24 dan dia 29, di usia ini hasrat bercinta kami
sangat lah hebat,bisa 4 sampai 5 kali kami melakukan hubungan sex,tetapi aku belum pernah merasakan kenikmatan orgasme
seperti yang diceritakan teman-teman kuliah ku yang juga sudah menikah.
cara bermain mas tio terlalu pasif menurutku,foreplay yang dia lakukan hanya membuat birahiku naik saja tanpa mendapat klimaksnya,
dan setelah itu dia pasti buru2 memasukkan penis nya ke dalam memiaw ku, penis yang sedang ereksi di dalam memiawku hanya
bertahan kurang lebih 5 sampai 10 menit, dengan mas tio mengeluarkan sperma di memiawku berarti pertanda permainan sudah selesai
tanpa feedback orgasme yang tidak kudapatkan dan sperma yang mengalir keluar dari memiawku sangat encer,berbeda dengan
sperma mantanku terdahulu sewaktu SMA.
aku selalu berpura - pura orgasme dalam permainan sex kami,itu ku lakukan semata-mata menjaga mas tio dari kekecewaannya
dan keharmonisan keluargaku,aku tidak mau membuat nya sedih dan kecewa karena aku sangat cinta denganya, biarlah birahi
ini menyiksaku,aku biasa menuntaskannya dengan melakukan masturbasi tanpa sepengetahuan suamiku,itu aku lakukan
saat suamiku sedang berkerja.
dirumah aku seperti ibu rumah tangga lainnya, walaupun kami berkecukupan tetapi aku tidak mau ada pembantu dirumah
semua perkerjaan rumah tangga kulakukan sendiri.
####
oh iya, nama ku Nasya utami,biasa dipanggil teh caca oleh ibu-ibu tetanggaku, umur ku 24, di umur ku sekarang ini
aku memiliki badan yang ideal , apa lagi aku belum mempunyai anak , tinggi ku 168 dengan berat 54,wajahku cantik sekilas mirip dengan
artis Claudia Chintya Bella dan aku mempunyai payudara yang cukup besar serta masih kencang dengan ukuran 36B,
payudara ini sangat menggoda teman laki-laki kuliahku dulu bahkan teman perempuanku iri dengan kencangny payudaraku yang membusung kedepan.
sore itu dirumah aku sedang memasak untuk makan malam nanti bersama suamiku, saat sedang memasak telepon rumahku berbunyi.
"kriingg krinngg..."
"aduh tanggung, bentar lagi mateng nih ayam " pikirku
akhirnya terpaksa kutinggalkann masakkan ku,segera ku angkat telepon yang menggangguku memasak.
"Halo,assalamualaikum"terdengar bunyi perempuan disana
"waalaikumsalam , ini siapa ya?" tanyaku
"ini mbak caca ya? ini aku mbak, rasmi sepupu anak pak narto yang bantu2 di rumah pakde rusdi di kampung"
setelah ku ingat,aku tau rasmi ini adalah anak bungsu dari pak narto yang dipercaya oleh keluarga suamiku untuk
menjaga kebun dan rumah suamiku di kampung halaman, sedangkan pak rusdi adalah mertuaku sendiri.
"oh rasmi , apa kabar dek? tumben nelepon mba"
"alhamdulillah baik mbak , ini aku mau kabarin mbak,pak rusdi tiba2 jatuh dari kamar mandi tadi siang
dan sekarang sepertiny pak rusdi terkena stroke mbak,mau telepon mas tio gak tahu nomor handphonenya"
"ya ampun , sekarang papah dimana ras?keadaanya gimana ?"tanyaku panik
"ini dirumah mbak,dia gak mau dibawa kerumah sakit,tapi dokter tadi sudah datang kok,sekarang sedang tidur
katanya kangen sama mas tio mbak"
mas tio adalah anak satu2nya di keluarga,pasti sekarang ini dia sangat kangen dengan mas tio,kasihan mertua ku sendiri disana , istrinya sudah lama meninggal
dan sekarang hanya ditemani rasmi dan pak narto di rumahnya.
"oh yaudah makasih y ras, mbak sedang masak ntr mba kabarin mas tio nya ya,kamu jaga pakde rusdinya ya ras, salam buat pak narto"
"iya mba,sama2, assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
tanpa pikir masakanku di dapur,aku langsung mengabari mas tio tentang kabar yang baru kudapat tentang ayahnya.
setelah maghrib aku mendengar suara klakson mobil depan rumahku , mas tio baru saja pulang dari kantornya,
dan langsung menyuruhku berberes karena besok pagi kami hendak ke kampung untuk menengok mertuaku.
####
pagi - pagi sekali aku dan suamiku sudah berangkat,kami khawatir jalan akan macet jika kami kesiangan.
setelah 6 jam kami diperjalanan akhirnya kami sampai di kampung halaman suamiku,terlihat banyak sekali sawah dan di depan terlihat gunung
yang indah,ya, rumah suamiku berada di bawah kaki sebuah gunung di jawa tengah.
tak lama kemudian rumah suamiku sudah terlihat,sebuah rumah yang menyendiri ditutupi kebun salak di sekitarnya.
kami disambut oleh rasmi,dan kami langsung melihat keaadaan mertuaku,rasmi mennjelaskan bahwa sekarang mertuaku
sudah tidak bisa berbicara dan bergerak.
aku kasihan melihatnya,mas tio langsung memeluk ayahnya dan membujuk ayahnya untuk berobat kerumah sakit.
tak lama terdengar suara pria di belakang kami, pak narto sudah kembali dari kebun siang itu,perawakannya pendek kira2 sepundak ku dan
dengan kulit hitam gosong terkena matahari karena dia dipercaya menjaga kebun keluarga suamiku, aku langsung menyalami beliau
begitupun suamiku,tetapi ada yang aneh dengan pak narto, tatapanny terhadapku sangatlah liar, terutama pada bagian payudara
saat itu aku memakai rok dan blazzer berwarna hitam serta dalaman tanktop berdada rendah berwarna putih, sehingga dadaku yang
kencang dan montok terlihat belahan bagian atasnya saat aku menunduk menyalaminya.
"dasar tua keladi" batinku.
aku sudah terbiasa mendapatkan tatapan seperti itu, dan aku hanya memaklumi saja.
akhirnya dia menanyakan kabar kami,serta menceritakan bagaimana mertuaku mendapat musibah,obrolan kami akhirnya menyinggung
tentang anak, kami memang belum dikaruniai anak sejak 2 tahun pernikahan kami,pak narto menjelaskan bahwa ada yang
tidak beres dengan peranakan ku dan kejantanan suamiku,dan dia menjelaskan bahwa dia bisa membantu dengan terapi pijat untuk
aku dan suamiku,dan dia bilang mertua ku juga sedang diterapi pijat olehnya.
suamiku sangat percaya dengan pak narto,karena beliau sudah lama berada dalam keluarga mas tio,mas tio bersedia dipijat oleh
pak narto , tetapi aku sangat risih jika dipijat oleh laki-laki tua berumur 63 tahun itu.
"gimana dek kamu mau nggak dipijat oleh pak narto?" tanya suamiku
"hmm, ntr dlu deh mas , pak , sekarang papah harus dibawa kerumah sakit dlu"jawabku sekenanya,karena merasa risih dengan obrolan itu
"oh iya pak, bantu saya mengangkat papah ke mobil"pinta suamiku pada pak narto
"iyah siap nang" nang adalah panggilan pak narto ke mas tio yang berarti lanang = laki2 dlm bahasa jawa
suamiku menyuruhku untuk dirumah saja,karena aku kelihatan letih setelah 6 jam perjalanan, aku iya kan permintaan suamiku
akhirnya suamiku dan pak narto mengantar mertuaku kerumah sakit.
senja mulai menghiasi langit dan matahari sudah mulai tertutup oleh awan,membuat langit di desa ini sangat indah
ditambah udara yang masih asri dan sejuk membuatku merasa nyaman, sekarang aku berada di teras rumah suamiku
bersama rasmi,kami lama mengobrol sampai sore, saat kami mengobrol aku melihat pak narto pulang dengan ojek tentunya
tidak bersama suamiku, dia menghampiri kami.
"ras, kamu siapkan baju dan perlengkapan mandi ya buat pakde rusdi"pinta pak narto
"iya pak"jawab rasmi dan langsung menuju ke dalam rumah
"lho pak, kok pulang sendiri ? tanyaku
"iya nduk , soalnya pak rusdi harus dirawat inap di rumah sakit,suamimu lagi menemani pak rusdi,
bapak pulang mau ngasih makan ternak,tadi bapak lupa kasih makan,bapak kebelakang dlu ya nduk"
"oh gitu , iya pak silahkan"jawabku
tak lama rasmi keluar sambil membawa tas dengan celana jeans pendek yang membuat pahany terlihat dan tanktop merah dipadu jaket jeans yang dipakai
"nakal juga si rasmi"pikirku
"lho ras mau kemana?" tanyaku
"ini mbak disuruh bapak nganter baju pakde rusdi ke rumah sakit"jawabnya
jadilah aku hanya berdua dirumah bersama pak narto
badan ku sekarang sangat lengket,aku ingin mandi padahal udara sangat dingin , langsung aku masuk
rumah untuk mandi.
dikamar yang disiapkan untuk aku dan mas tio,aku sedang melilitkan handuk dan segera menuju kamar mandi
yang berada terpisah di belakang rumah dekat kandang sapi, saat aku menuju kamar mandi, aku melihat pak narto sedang
memberi makan sapi ternak, dia juga melihatku,risih sekali dengan tubuh hanya berlilit handuk dilihat oleh lelaki selain suamiku
"permisi pak,mau mandi"
"monggo nduk,airny kebetulan sudah bapak timba tadi, tinggal mandi aja"
"terima kasih pak"
setelah mandi aku menuju kamar,dan kulihat pak narto sedang berada diruang tv sedang menonton
sampai dikamar,aku mencari bajuku yang ternyata tas yang diturunnkan dalam mobil tadi hanya berisi baju suamiku
sedangkan baju ku berada didalam mobil suamiku yang dipakai mengantar mertua ke rumah sakit.
"astaga,semua pakaianku ada di mobil"batinku panik
aku langsung menghubungi mas tio menanyakan kabar mertuaku dan menanyakan kapan pulang
karena baju gantiku masih berada di mobil
"oh ya mas, kamu pulang kapan ? baju aku masih ada di mobil"
"aku masih ngurusin papah,kayanya aku bakal menginap disini semalam bersama rasmi untuk membantuku,
sementara kamu pake baju rasmi aja dulu, nanti besok pagi aku pulang"
"hufffhh" aku menghela nafas menahan kesal
"yaudah mas hati2 ya,jangan terlalu capai,miss you honey"
"miss you to my lovely"balas suamiku
setelah itu aku langsung keluar kamar dengan masih menggunakan handuk untuk meminjam baju rasmi pada pak narto
kulihat pak narto masih menonton tv
"permisi pak"
"ya nduk? ada apa?"
"ini aku mau pinjam baju tidur rasmi ada pak? soalnya baju aku masih di mobil,mas tio bilang dia menginap disana bersama rasmi
besok pagi harus pulang"
"ooh begitu, boleh nduk, sama dalamannya juga ngga nduk?"
"eeh ga usah pak, baju tidur saja"pintaku, karena merasa risih kalau pakai daleman orang lain
tak lama menunggu pak narto membawakan baju tidur piayama kepunyaan rasmi
aku langsung memakainya,baju ini sangat tipis, bagian tubuh ku sedikit menerawang karena tidak memakai daleman
tak ayal aku tidak berani keluar kamar karena canggung dengan penampilan seperti ini pada pak narto,jadi aku
hanya memainkan ipad ku untuk menghilangkan rasa jenuh di dalam kamar.
#####
sekitar jam 7 malam pintu kamar ku diketuk dengan suara memanggilku
"nduk,makan dlu, bapak sudah siapkan makanan nduk"teriak pak narto dari luar
"iya sebentar pak"segera kujawab dan kubuka pintu
"aduh repot2 pak nyiapin makan terima kasih pak"
aku lupa keluar dengan penampilan seperti ini setelah kusadar pak narto menatap tubuhku dengan nafas ngos2an
aku jadi tidak enak dengannya,dan risih mulai menghampiri
"iya sama2 nduk,ngga repot kok,langsung aja makan,bapak sudah makan tadi"kata pak narto seraya kembali menonton tv
perutku yang memang lapar segera menyantap makanan yang ada di meja makan, ruang makan yang berdekatan
dengan ruang tv membuat pak narto dapat mencuri pandang terhadap tubuhku yang menerawang di dalam piyama ini.
selesai makan sebenernya aku ingin langsung ke kamar,tetapi tidak enak dengan pak narto yang sedang menonton tv sendirian
aku langsung menghampirinya dan duduk di sofa sembari menutup tubuhku dengan bantal yang ada disitu.
aku banyak mengobrol tentang sejarah keluarga beliau yang banyak dibantu oleh keluarga mas tio
beliau kelihatan baik sekali serta santun dalam berbahasa khas orang jawa,setelah lama mengobrol
aku merasa kepalaku pusing karena keletihan dan mungkin masuk angin karena cuaca disini cukup dingin juga aku
sekarang hanya memakai baju tidur yang tipis.
"pak aku kekamar dlu ya mau istirahat,ga enak badan"kata ku sambil memijat leherku sendiri
"wah kamu masuk angin kyany nduk, mau bapak kerok ndak?"
"ga usah pak aku istirahat aja"jawabku
"klo gtu sini bapak pijat saja lehernya biar ndak pusing"
"aku iyakan tawaran pak narto karena memang aku sangat pusing dan leherku berat sekali"
aku langsung duduk bersila didepan pak narto sambil memeluk bantal yang kupakai untuk menutupi tubuhku tadi
dan pak narto memulai pijatannya pada leherku hingga kekepala, enak sekali pijatannya,dan nyaman, sambil dia memijat
dia menawari ku lagi pijat terapi peranakan yang dia jelaskan tadi siang.
"nduk mau sekalian pijat terapi peranakan ndak?"
"hmm,pijatny bagaimana itu pak? tanyaku ragu
"anu , bapak cuma mengurut perut bagian bawahmu, mengatur posisi peranakan kamu yang seharusnya nduk"
"boleh deh pak,siapa tau aku bisa memberikan anak untuk mas tio"ikhtiar pikirku
"amin..yowes neng kamar ae nduk, ntr bapak siapin minyak sama lapnya ya"
"yaudah pak aku ke kamar dluan"
awalny aku ragu dipijat oleh lelaki lain selain suami ku,tetapi suami ku tadi siang sudah mengijinkan,dan kupikir
pak narto sudah tua dan baik ,jadi tidak mungkin berbuat macam2,selebih lagi aku adalah mantu dari orang yang sudah berbuat
baik padanya.
didalam kamar aku langsung tidur telungkup menunggu pak narto dan juga meredakan badanku yang lemas dan sangat pusing
tak lama pak narto masuk kamar menggunakan pakaian kemeja lusuh dengan kancing dibagian dada terbuka dan sarung yang menutupi bagian bawah.
"kreekk kreekk"
terdengar suara pinggir ranjang yang didudukinya sebelah kiri ku.
dia langsung meminta izin untuk mengurut betisku bagian belakang
"bapak mulai ya nduk"
"silahkan pak"jawabku dengan sebagian muka terpendam di bantal
kupikir ini adalah bagian relaksasi saja sebelum terapi sesungguhnya.
dia mulai mengurut betisku,sekarang dia bisa melihat belahan bokongku dari belakang yang menerawang
aku merasa geli karena baru pertama kali dipijat oleh laki2 yang bukan suamiku
tetapi rasa geli itu lama-lama terasa nyaman,aku mulai mengantuk dibuatnya, tak lama dia minta izin buat memlepaskan
celanaku untuk memijat paha.
"DEGGG,jantungku berdegup, aku disuruh membuka celana sedangkan,aku merasa risih ditambah aku tidak memakai celana dalam"
tanpa persetujuanku, pak narto langsung menarik celanaku kebawah sampai terlepas dari bagian ujung kakiku sehingga dia
bisa melihat bagian belakang dari bokong sampai kakiku,aku mulai risih dengan keadaan ini,dan pak narto langsung mengurut
pahaku bagian belakang
tangannya bebas meluncur memijat pahaku sampai bagian dalam,aku mulai keringat dingin ,sesak ,pusing dan lemas merogoti tubuhku
aku mulai terangsang,kurasakan air cintaku sudah mulai membasahi dinding memiawku membuat lembab di sekitar memiawku.
setelah paha selesai, beliau menyuruhku berbalik badan, dengan badanku yang lemas dan tidak bisa berfikir panjang,aku langsung berbalik
badan menjadi telentang,tak ayal pak narto bisa melihat bulu halus pada memiawku,tetapi langsung di tutup dengan kain lap olehnya.
tanpa izin dan persetujuanku dia melepaskan kancing2 piyama yang menutupu tubuhku, aku berusaha menutupi payudara dengan
kedua tanganku dan pak narto langsung memijat perutku bagian bawah
dia mengurut dengan alur dari bawah keatas,sakit sekali rasanya.
"aduh pak sakit,pelan2"kataku
"tahan nduk,bapak lagi memperbaiki posisi peranakanmu, soalnya agak turun"
setelah selesai bagian perut pak narto melepas tanganku yang menutupi payudaraku langsung memijat bagian
pinggir payudara ku dengan alur memutar.
"maaf nduk jangan risih, bapak cuma mau mengencangkan payudaramu,supaya si tio puas, hehe"dia berkata sambil nyengir mesum
aku yang pusing lemas ditambah terbakar birahi hanya menatap beliau sayu,tidak ada tenaga dalam diriku,aku hanya membiarkan
pak narto memijat payudara ku,tanpa sadar putingku mengeras dan mennjadi lebih besar,putingku berukuran besar jika terangsang
ukurannya bisa sampai ujung jari kelingking, lalu pak narto mengatakan sesuatu sambil memijat dan kulihat penisnya kkelihatan menonjol dalam sarungnya.
"nduk,bapak tau kamu kurang puas di ancuk oleh si tio,bapak juga sudah 8 tahun tidak merasakan wanita, istri bapak meninggal 8 tahun
yang lalu,bapak terangsang nduk melihat kamu,kamu cantik ,badan kamu bagus,bapak baru kali ini melihat tubuh seperti ini"
aku hanya diam sambil menangkap arah pembicaraannya
"boleh ga nduk bapak nyicipin tubuhmu, maaf sebelumnya bapak berbuat seperti ini,bapak hanya mengungkapkan keinginan saja
selebihnya dengan persetujuan kamu nduk"
dia meminta persetujuan padaku sambil memilin putingku yang sedang mengeras,aku yang sudah terangsang hebat hanya mengangguk dan menatap sayu beliau
melihat aku menganguk tanda persetujuan,dia mulai mengangkat tanganku keatas dan melahap ketiak ku.
"ahh pakk , emmhh geliii"
aku berusaha menarik tanganku darinya,tapi dia seperti kerasukan, dia jilat ketiakku selepas itu dia turun menuju payudaraku
dia melahap bagian samping payudara dengan memutar,aku hanya pasrah karena badanku sangat lemah saat itu, aku berharap tidak ada bekas
kemerahan pada payudaraku,apa kata suamiku nanti.
"bapak mau nyusu dulu ya nduk"
kepala ny mendekat dan mulai menetek pada payudara kanan ku, areolaku yang berwarna pink dan puting kecoklatan yang sudah
keras dikenyotny sampai pipinya cekung kedalam.
aku hanya menatap payudaraku yang di kenyot dengan sayu dan mulutku menganga tanpa mengeluarkan suara.
suasana hening ,hanya tinggal terdengar suara sruputan
"srluuppph srluuhhhp" seara yang terdengar ketika pak narto menghisap payudaraku
lama sekali dia memainkan payudaraku,sepertinya dia kangen dengan istrinya
aku yang terangsang kasihan melihat dia yang sudah lama ditinggal istrinya,jadi kupikir apa salahnya ku berikan tubuhku ke dia
hitung2 terima kasih sudah dipijat.
tiada bosan dia mengenyoti payudaraku , kiri dan kanan payudaraku telah basah oleh air liurnya,aku makin terangsang
tubuhku mengejang dan melengkung ke atas menikmati orgasme hebat yang melanda.
"GILAAA, dengan payudaraku saja, aku bisa mendapatkan orgasme hebat"batinku
ada sensasi yang tidak bisa diungkapkan ketika payudaraku di kenyot oleh laki2 tua ini.
selepas orgasme hebatku,tangannya kanannya menarik kain yang menutup memiawku dan berusaha mengangkangkan kakiku
kakiku sekarang sudah lebar mengangkang, tangannya mulai memijat clirotisku,memainkan memiawku yang sangat basah.
aku masih terdiam tanpa suara,dengan mata terpejam aku menikmati permainan ini,sambil menyusu dia memasukkan kedua jari
pada memiawku,dan BLESS
"ahhh,emmmhh" aku kaget ketika jari itu langsung masuk dengan mudahnya karena memiawku sudah sangat licin
dengan tempo yang pelan dia maju mundurkan tangan kanannya, pintar sekali orang tua ini menaikkan birahiku
tempo tanganny makin lama makin cepat sehingga aku merasakan pingin kencing dan nikmat sekali, akhirnya
rasa ingin kencing pun tak tertahan, memiawku memuncratkan cairan bening sangat banyak,aku sudah mendapatkan
2 orgasme sampai aku ingin pingsan dan lemas sekali setelah mendapatkan kenikmatan itu,sprei kasur ku basah sekali terkena cairan itu.
dia menghentikan aksi menyusu dan mengobel dan berdiri keluar kamar, aku yang masih lemas tak tau kenapa dia keluar
ternyata dia membawakan ku air putih untuk diminum,perhatian sekali orang tua ini..pikirku
setelah aku minum dan istirahat sejenak dia langsung merebahkan tubuhku kembali,dan membuka kemeja serta sarung yang dipakainya terlihat penisnya mengeras hitam dan panjang
lebih panjang dari punya suamiku,dia langsung membenamkan wajahnya pada memiawku dan terasa benda lunak basah dan hangat menyapu memiawku.
dia menjilat dan menyeruput clirotis ku,sama seperti payudaraku, lama sekali dia bermain disana untuk menyeruput cairan yang tersisa
dia juga mengangkat bokongku ke atas untuk menjilat lobang anusku, belum pernah aku merasakan kenikmatan seperti ini.
"ahhhh pakkk sudahhh , emmhhh " aku tak tahan ,geli sekali waktu dia menjilat lubang anus ku
aku akhirnya mendapatkan orgasme ke 3 dengan jilatan di memiawku, semua cairan ku di hisap dan di telan tiada tersisa.
setelah itu dia siap2 menyetubuhiku dengan gaya misionary,aku pasrah melihat penisnya ingin menerobos memiawku,
tiba-tiba aku mengingat suami ku, kasihan jika aku menghianatinya ditambah lagi mertuaku sedang mendapat musibah,
air mataku mulai menetes,pak narto tidak menghiraukan ku, dia telah mendorong pinggul kedalam, tetapi penis itu meleset
dari sasaranny,aku hanya menunggu dan memulihkan kesadaranku akan dosa yang kuperbuat.
pak narto memulai kembali mendorong pinggul tiba2 tubuhnya mengejang dan terlihat lemas, dan ada semburan hangat di luar memiawku
yaa, dia sudah mencapai klimaksny,dengan sepenuh tenaga kudorong tubuhnya dan aku menyuruhnya keluar kamar,dengan wajah kecewa dia keluar kamarku
ku kunci pintu dan aku menangis,meratapi apa yang sudah kuperbuat, hampir saja kammi melakukan persetubuhan,
aku merenung malam itu tak teraasa aku mulai tertidur,tanpa memikirkan besok ada kejadian apa lagi yang menimpa diriku..
nubie mau posting perdana di konten cerita panas
sebelumnya mohon maaf jika ada kekurangan dan hal yang tidak berkenan
Silahkan menikmati
kenikmatan tabu part 1
pagi ini terasa sangat dingin, kamar ku yang bergaya mediterania sangat dingin menusuk pori - pori sampai ketulang ku
terdengar suara rintik hujan diluar , ternyata ini yang membuat kamarku semakin dingin.
aku terbangun karena rasa dingin ini mulai mengganggu tidurku,ku lihat jam
ternyata sudah jam 5 pagi,disamping ku masih ada sesosok pria yang sangat ku cintai,yaitu suamiku
Sulistio Hendarso,yang biasa ku panggil mas tio,aku menikah dengannya dua tahun yang lalu dan sampai sekarang
belum dikaruniai anak,umur kami berbeda 5 tahun, umur ku sekarang 24 dan dia 29, di usia ini hasrat bercinta kami
sangat lah hebat,bisa 4 sampai 5 kali kami melakukan hubungan sex,tetapi aku belum pernah merasakan kenikmatan orgasme
seperti yang diceritakan teman-teman kuliah ku yang juga sudah menikah.
cara bermain mas tio terlalu pasif menurutku,foreplay yang dia lakukan hanya membuat birahiku naik saja tanpa mendapat klimaksnya,
dan setelah itu dia pasti buru2 memasukkan penis nya ke dalam memiaw ku, penis yang sedang ereksi di dalam memiawku hanya
bertahan kurang lebih 5 sampai 10 menit, dengan mas tio mengeluarkan sperma di memiawku berarti pertanda permainan sudah selesai
tanpa feedback orgasme yang tidak kudapatkan dan sperma yang mengalir keluar dari memiawku sangat encer,berbeda dengan
sperma mantanku terdahulu sewaktu SMA.
aku selalu berpura - pura orgasme dalam permainan sex kami,itu ku lakukan semata-mata menjaga mas tio dari kekecewaannya
dan keharmonisan keluargaku,aku tidak mau membuat nya sedih dan kecewa karena aku sangat cinta denganya, biarlah birahi
ini menyiksaku,aku biasa menuntaskannya dengan melakukan masturbasi tanpa sepengetahuan suamiku,itu aku lakukan
saat suamiku sedang berkerja.
dirumah aku seperti ibu rumah tangga lainnya, walaupun kami berkecukupan tetapi aku tidak mau ada pembantu dirumah
semua perkerjaan rumah tangga kulakukan sendiri.
####
oh iya, nama ku Nasya utami,biasa dipanggil teh caca oleh ibu-ibu tetanggaku, umur ku 24, di umur ku sekarang ini
aku memiliki badan yang ideal , apa lagi aku belum mempunyai anak , tinggi ku 168 dengan berat 54,wajahku cantik sekilas mirip dengan
artis Claudia Chintya Bella dan aku mempunyai payudara yang cukup besar serta masih kencang dengan ukuran 36B,
payudara ini sangat menggoda teman laki-laki kuliahku dulu bahkan teman perempuanku iri dengan kencangny payudaraku yang membusung kedepan.
sore itu dirumah aku sedang memasak untuk makan malam nanti bersama suamiku, saat sedang memasak telepon rumahku berbunyi.
"kriingg krinngg..."
"aduh tanggung, bentar lagi mateng nih ayam " pikirku
akhirnya terpaksa kutinggalkann masakkan ku,segera ku angkat telepon yang menggangguku memasak.
"Halo,assalamualaikum"terdengar bunyi perempuan disana
"waalaikumsalam , ini siapa ya?" tanyaku
"ini mbak caca ya? ini aku mbak, rasmi sepupu anak pak narto yang bantu2 di rumah pakde rusdi di kampung"
setelah ku ingat,aku tau rasmi ini adalah anak bungsu dari pak narto yang dipercaya oleh keluarga suamiku untuk
menjaga kebun dan rumah suamiku di kampung halaman, sedangkan pak rusdi adalah mertuaku sendiri.
"oh rasmi , apa kabar dek? tumben nelepon mba"
"alhamdulillah baik mbak , ini aku mau kabarin mbak,pak rusdi tiba2 jatuh dari kamar mandi tadi siang
dan sekarang sepertiny pak rusdi terkena stroke mbak,mau telepon mas tio gak tahu nomor handphonenya"
"ya ampun , sekarang papah dimana ras?keadaanya gimana ?"tanyaku panik
"ini dirumah mbak,dia gak mau dibawa kerumah sakit,tapi dokter tadi sudah datang kok,sekarang sedang tidur
katanya kangen sama mas tio mbak"
mas tio adalah anak satu2nya di keluarga,pasti sekarang ini dia sangat kangen dengan mas tio,kasihan mertua ku sendiri disana , istrinya sudah lama meninggal
dan sekarang hanya ditemani rasmi dan pak narto di rumahnya.
"oh yaudah makasih y ras, mbak sedang masak ntr mba kabarin mas tio nya ya,kamu jaga pakde rusdinya ya ras, salam buat pak narto"
"iya mba,sama2, assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
tanpa pikir masakanku di dapur,aku langsung mengabari mas tio tentang kabar yang baru kudapat tentang ayahnya.
setelah maghrib aku mendengar suara klakson mobil depan rumahku , mas tio baru saja pulang dari kantornya,
dan langsung menyuruhku berberes karena besok pagi kami hendak ke kampung untuk menengok mertuaku.
####
pagi - pagi sekali aku dan suamiku sudah berangkat,kami khawatir jalan akan macet jika kami kesiangan.
setelah 6 jam kami diperjalanan akhirnya kami sampai di kampung halaman suamiku,terlihat banyak sekali sawah dan di depan terlihat gunung
yang indah,ya, rumah suamiku berada di bawah kaki sebuah gunung di jawa tengah.
tak lama kemudian rumah suamiku sudah terlihat,sebuah rumah yang menyendiri ditutupi kebun salak di sekitarnya.
kami disambut oleh rasmi,dan kami langsung melihat keaadaan mertuaku,rasmi mennjelaskan bahwa sekarang mertuaku
sudah tidak bisa berbicara dan bergerak.
aku kasihan melihatnya,mas tio langsung memeluk ayahnya dan membujuk ayahnya untuk berobat kerumah sakit.
tak lama terdengar suara pria di belakang kami, pak narto sudah kembali dari kebun siang itu,perawakannya pendek kira2 sepundak ku dan
dengan kulit hitam gosong terkena matahari karena dia dipercaya menjaga kebun keluarga suamiku, aku langsung menyalami beliau
begitupun suamiku,tetapi ada yang aneh dengan pak narto, tatapanny terhadapku sangatlah liar, terutama pada bagian payudara
saat itu aku memakai rok dan blazzer berwarna hitam serta dalaman tanktop berdada rendah berwarna putih, sehingga dadaku yang
kencang dan montok terlihat belahan bagian atasnya saat aku menunduk menyalaminya.
"dasar tua keladi" batinku.
aku sudah terbiasa mendapatkan tatapan seperti itu, dan aku hanya memaklumi saja.
akhirnya dia menanyakan kabar kami,serta menceritakan bagaimana mertuaku mendapat musibah,obrolan kami akhirnya menyinggung
tentang anak, kami memang belum dikaruniai anak sejak 2 tahun pernikahan kami,pak narto menjelaskan bahwa ada yang
tidak beres dengan peranakan ku dan kejantanan suamiku,dan dia menjelaskan bahwa dia bisa membantu dengan terapi pijat untuk
aku dan suamiku,dan dia bilang mertua ku juga sedang diterapi pijat olehnya.
suamiku sangat percaya dengan pak narto,karena beliau sudah lama berada dalam keluarga mas tio,mas tio bersedia dipijat oleh
pak narto , tetapi aku sangat risih jika dipijat oleh laki-laki tua berumur 63 tahun itu.
"gimana dek kamu mau nggak dipijat oleh pak narto?" tanya suamiku
"hmm, ntr dlu deh mas , pak , sekarang papah harus dibawa kerumah sakit dlu"jawabku sekenanya,karena merasa risih dengan obrolan itu
"oh iya pak, bantu saya mengangkat papah ke mobil"pinta suamiku pada pak narto
"iyah siap nang" nang adalah panggilan pak narto ke mas tio yang berarti lanang = laki2 dlm bahasa jawa
suamiku menyuruhku untuk dirumah saja,karena aku kelihatan letih setelah 6 jam perjalanan, aku iya kan permintaan suamiku
akhirnya suamiku dan pak narto mengantar mertuaku kerumah sakit.
senja mulai menghiasi langit dan matahari sudah mulai tertutup oleh awan,membuat langit di desa ini sangat indah
ditambah udara yang masih asri dan sejuk membuatku merasa nyaman, sekarang aku berada di teras rumah suamiku
bersama rasmi,kami lama mengobrol sampai sore, saat kami mengobrol aku melihat pak narto pulang dengan ojek tentunya
tidak bersama suamiku, dia menghampiri kami.
"ras, kamu siapkan baju dan perlengkapan mandi ya buat pakde rusdi"pinta pak narto
"iya pak"jawab rasmi dan langsung menuju ke dalam rumah
"lho pak, kok pulang sendiri ? tanyaku
"iya nduk , soalnya pak rusdi harus dirawat inap di rumah sakit,suamimu lagi menemani pak rusdi,
bapak pulang mau ngasih makan ternak,tadi bapak lupa kasih makan,bapak kebelakang dlu ya nduk"
"oh gitu , iya pak silahkan"jawabku
tak lama rasmi keluar sambil membawa tas dengan celana jeans pendek yang membuat pahany terlihat dan tanktop merah dipadu jaket jeans yang dipakai
"nakal juga si rasmi"pikirku
"lho ras mau kemana?" tanyaku
"ini mbak disuruh bapak nganter baju pakde rusdi ke rumah sakit"jawabnya
jadilah aku hanya berdua dirumah bersama pak narto
badan ku sekarang sangat lengket,aku ingin mandi padahal udara sangat dingin , langsung aku masuk
rumah untuk mandi.
dikamar yang disiapkan untuk aku dan mas tio,aku sedang melilitkan handuk dan segera menuju kamar mandi
yang berada terpisah di belakang rumah dekat kandang sapi, saat aku menuju kamar mandi, aku melihat pak narto sedang
memberi makan sapi ternak, dia juga melihatku,risih sekali dengan tubuh hanya berlilit handuk dilihat oleh lelaki selain suamiku
"permisi pak,mau mandi"
"monggo nduk,airny kebetulan sudah bapak timba tadi, tinggal mandi aja"
"terima kasih pak"
setelah mandi aku menuju kamar,dan kulihat pak narto sedang berada diruang tv sedang menonton
sampai dikamar,aku mencari bajuku yang ternyata tas yang diturunnkan dalam mobil tadi hanya berisi baju suamiku
sedangkan baju ku berada didalam mobil suamiku yang dipakai mengantar mertua ke rumah sakit.
"astaga,semua pakaianku ada di mobil"batinku panik
aku langsung menghubungi mas tio menanyakan kabar mertuaku dan menanyakan kapan pulang
karena baju gantiku masih berada di mobil
"oh ya mas, kamu pulang kapan ? baju aku masih ada di mobil"
"aku masih ngurusin papah,kayanya aku bakal menginap disini semalam bersama rasmi untuk membantuku,
sementara kamu pake baju rasmi aja dulu, nanti besok pagi aku pulang"
"hufffhh" aku menghela nafas menahan kesal
"yaudah mas hati2 ya,jangan terlalu capai,miss you honey"
"miss you to my lovely"balas suamiku
setelah itu aku langsung keluar kamar dengan masih menggunakan handuk untuk meminjam baju rasmi pada pak narto
kulihat pak narto masih menonton tv
"permisi pak"
"ya nduk? ada apa?"
"ini aku mau pinjam baju tidur rasmi ada pak? soalnya baju aku masih di mobil,mas tio bilang dia menginap disana bersama rasmi
besok pagi harus pulang"
"ooh begitu, boleh nduk, sama dalamannya juga ngga nduk?"
"eeh ga usah pak, baju tidur saja"pintaku, karena merasa risih kalau pakai daleman orang lain
tak lama menunggu pak narto membawakan baju tidur piayama kepunyaan rasmi
aku langsung memakainya,baju ini sangat tipis, bagian tubuh ku sedikit menerawang karena tidak memakai daleman
tak ayal aku tidak berani keluar kamar karena canggung dengan penampilan seperti ini pada pak narto,jadi aku
hanya memainkan ipad ku untuk menghilangkan rasa jenuh di dalam kamar.
#####
sekitar jam 7 malam pintu kamar ku diketuk dengan suara memanggilku
"nduk,makan dlu, bapak sudah siapkan makanan nduk"teriak pak narto dari luar
"iya sebentar pak"segera kujawab dan kubuka pintu
"aduh repot2 pak nyiapin makan terima kasih pak"
aku lupa keluar dengan penampilan seperti ini setelah kusadar pak narto menatap tubuhku dengan nafas ngos2an
aku jadi tidak enak dengannya,dan risih mulai menghampiri
"iya sama2 nduk,ngga repot kok,langsung aja makan,bapak sudah makan tadi"kata pak narto seraya kembali menonton tv
perutku yang memang lapar segera menyantap makanan yang ada di meja makan, ruang makan yang berdekatan
dengan ruang tv membuat pak narto dapat mencuri pandang terhadap tubuhku yang menerawang di dalam piyama ini.
selesai makan sebenernya aku ingin langsung ke kamar,tetapi tidak enak dengan pak narto yang sedang menonton tv sendirian
aku langsung menghampirinya dan duduk di sofa sembari menutup tubuhku dengan bantal yang ada disitu.
aku banyak mengobrol tentang sejarah keluarga beliau yang banyak dibantu oleh keluarga mas tio
beliau kelihatan baik sekali serta santun dalam berbahasa khas orang jawa,setelah lama mengobrol
aku merasa kepalaku pusing karena keletihan dan mungkin masuk angin karena cuaca disini cukup dingin juga aku
sekarang hanya memakai baju tidur yang tipis.
"pak aku kekamar dlu ya mau istirahat,ga enak badan"kata ku sambil memijat leherku sendiri
"wah kamu masuk angin kyany nduk, mau bapak kerok ndak?"
"ga usah pak aku istirahat aja"jawabku
"klo gtu sini bapak pijat saja lehernya biar ndak pusing"
"aku iyakan tawaran pak narto karena memang aku sangat pusing dan leherku berat sekali"
aku langsung duduk bersila didepan pak narto sambil memeluk bantal yang kupakai untuk menutupi tubuhku tadi
dan pak narto memulai pijatannya pada leherku hingga kekepala, enak sekali pijatannya,dan nyaman, sambil dia memijat
dia menawari ku lagi pijat terapi peranakan yang dia jelaskan tadi siang.
"nduk mau sekalian pijat terapi peranakan ndak?"
"hmm,pijatny bagaimana itu pak? tanyaku ragu
"anu , bapak cuma mengurut perut bagian bawahmu, mengatur posisi peranakan kamu yang seharusnya nduk"
"boleh deh pak,siapa tau aku bisa memberikan anak untuk mas tio"ikhtiar pikirku
"amin..yowes neng kamar ae nduk, ntr bapak siapin minyak sama lapnya ya"
"yaudah pak aku ke kamar dluan"
awalny aku ragu dipijat oleh lelaki lain selain suami ku,tetapi suami ku tadi siang sudah mengijinkan,dan kupikir
pak narto sudah tua dan baik ,jadi tidak mungkin berbuat macam2,selebih lagi aku adalah mantu dari orang yang sudah berbuat
baik padanya.
didalam kamar aku langsung tidur telungkup menunggu pak narto dan juga meredakan badanku yang lemas dan sangat pusing
tak lama pak narto masuk kamar menggunakan pakaian kemeja lusuh dengan kancing dibagian dada terbuka dan sarung yang menutupi bagian bawah.
"kreekk kreekk"
terdengar suara pinggir ranjang yang didudukinya sebelah kiri ku.
dia langsung meminta izin untuk mengurut betisku bagian belakang
"bapak mulai ya nduk"
"silahkan pak"jawabku dengan sebagian muka terpendam di bantal
kupikir ini adalah bagian relaksasi saja sebelum terapi sesungguhnya.
dia mulai mengurut betisku,sekarang dia bisa melihat belahan bokongku dari belakang yang menerawang
aku merasa geli karena baru pertama kali dipijat oleh laki2 yang bukan suamiku
tetapi rasa geli itu lama-lama terasa nyaman,aku mulai mengantuk dibuatnya, tak lama dia minta izin buat memlepaskan
celanaku untuk memijat paha.
"DEGGG,jantungku berdegup, aku disuruh membuka celana sedangkan,aku merasa risih ditambah aku tidak memakai celana dalam"
tanpa persetujuanku, pak narto langsung menarik celanaku kebawah sampai terlepas dari bagian ujung kakiku sehingga dia
bisa melihat bagian belakang dari bokong sampai kakiku,aku mulai risih dengan keadaan ini,dan pak narto langsung mengurut
pahaku bagian belakang
tangannya bebas meluncur memijat pahaku sampai bagian dalam,aku mulai keringat dingin ,sesak ,pusing dan lemas merogoti tubuhku
aku mulai terangsang,kurasakan air cintaku sudah mulai membasahi dinding memiawku membuat lembab di sekitar memiawku.
setelah paha selesai, beliau menyuruhku berbalik badan, dengan badanku yang lemas dan tidak bisa berfikir panjang,aku langsung berbalik
badan menjadi telentang,tak ayal pak narto bisa melihat bulu halus pada memiawku,tetapi langsung di tutup dengan kain lap olehnya.
tanpa izin dan persetujuanku dia melepaskan kancing2 piyama yang menutupu tubuhku, aku berusaha menutupi payudara dengan
kedua tanganku dan pak narto langsung memijat perutku bagian bawah
dia mengurut dengan alur dari bawah keatas,sakit sekali rasanya.
"aduh pak sakit,pelan2"kataku
"tahan nduk,bapak lagi memperbaiki posisi peranakanmu, soalnya agak turun"
setelah selesai bagian perut pak narto melepas tanganku yang menutupi payudaraku langsung memijat bagian
pinggir payudara ku dengan alur memutar.
"maaf nduk jangan risih, bapak cuma mau mengencangkan payudaramu,supaya si tio puas, hehe"dia berkata sambil nyengir mesum
aku yang pusing lemas ditambah terbakar birahi hanya menatap beliau sayu,tidak ada tenaga dalam diriku,aku hanya membiarkan
pak narto memijat payudara ku,tanpa sadar putingku mengeras dan mennjadi lebih besar,putingku berukuran besar jika terangsang
ukurannya bisa sampai ujung jari kelingking, lalu pak narto mengatakan sesuatu sambil memijat dan kulihat penisnya kkelihatan menonjol dalam sarungnya.
"nduk,bapak tau kamu kurang puas di ancuk oleh si tio,bapak juga sudah 8 tahun tidak merasakan wanita, istri bapak meninggal 8 tahun
yang lalu,bapak terangsang nduk melihat kamu,kamu cantik ,badan kamu bagus,bapak baru kali ini melihat tubuh seperti ini"
aku hanya diam sambil menangkap arah pembicaraannya
"boleh ga nduk bapak nyicipin tubuhmu, maaf sebelumnya bapak berbuat seperti ini,bapak hanya mengungkapkan keinginan saja
selebihnya dengan persetujuan kamu nduk"
dia meminta persetujuan padaku sambil memilin putingku yang sedang mengeras,aku yang sudah terangsang hebat hanya mengangguk dan menatap sayu beliau
melihat aku menganguk tanda persetujuan,dia mulai mengangkat tanganku keatas dan melahap ketiak ku.
"ahh pakk , emmhh geliii"
aku berusaha menarik tanganku darinya,tapi dia seperti kerasukan, dia jilat ketiakku selepas itu dia turun menuju payudaraku
dia melahap bagian samping payudara dengan memutar,aku hanya pasrah karena badanku sangat lemah saat itu, aku berharap tidak ada bekas
kemerahan pada payudaraku,apa kata suamiku nanti.
"bapak mau nyusu dulu ya nduk"
kepala ny mendekat dan mulai menetek pada payudara kanan ku, areolaku yang berwarna pink dan puting kecoklatan yang sudah
keras dikenyotny sampai pipinya cekung kedalam.
aku hanya menatap payudaraku yang di kenyot dengan sayu dan mulutku menganga tanpa mengeluarkan suara.
suasana hening ,hanya tinggal terdengar suara sruputan
"srluuppph srluuhhhp" seara yang terdengar ketika pak narto menghisap payudaraku
lama sekali dia memainkan payudaraku,sepertinya dia kangen dengan istrinya
aku yang terangsang kasihan melihat dia yang sudah lama ditinggal istrinya,jadi kupikir apa salahnya ku berikan tubuhku ke dia
hitung2 terima kasih sudah dipijat.
tiada bosan dia mengenyoti payudaraku , kiri dan kanan payudaraku telah basah oleh air liurnya,aku makin terangsang
tubuhku mengejang dan melengkung ke atas menikmati orgasme hebat yang melanda.
"GILAAA, dengan payudaraku saja, aku bisa mendapatkan orgasme hebat"batinku
ada sensasi yang tidak bisa diungkapkan ketika payudaraku di kenyot oleh laki2 tua ini.
selepas orgasme hebatku,tangannya kanannya menarik kain yang menutup memiawku dan berusaha mengangkangkan kakiku
kakiku sekarang sudah lebar mengangkang, tangannya mulai memijat clirotisku,memainkan memiawku yang sangat basah.
aku masih terdiam tanpa suara,dengan mata terpejam aku menikmati permainan ini,sambil menyusu dia memasukkan kedua jari
pada memiawku,dan BLESS
"ahhh,emmmhh" aku kaget ketika jari itu langsung masuk dengan mudahnya karena memiawku sudah sangat licin
dengan tempo yang pelan dia maju mundurkan tangan kanannya, pintar sekali orang tua ini menaikkan birahiku
tempo tanganny makin lama makin cepat sehingga aku merasakan pingin kencing dan nikmat sekali, akhirnya
rasa ingin kencing pun tak tertahan, memiawku memuncratkan cairan bening sangat banyak,aku sudah mendapatkan
2 orgasme sampai aku ingin pingsan dan lemas sekali setelah mendapatkan kenikmatan itu,sprei kasur ku basah sekali terkena cairan itu.
dia menghentikan aksi menyusu dan mengobel dan berdiri keluar kamar, aku yang masih lemas tak tau kenapa dia keluar
ternyata dia membawakan ku air putih untuk diminum,perhatian sekali orang tua ini..pikirku
setelah aku minum dan istirahat sejenak dia langsung merebahkan tubuhku kembali,dan membuka kemeja serta sarung yang dipakainya terlihat penisnya mengeras hitam dan panjang
lebih panjang dari punya suamiku,dia langsung membenamkan wajahnya pada memiawku dan terasa benda lunak basah dan hangat menyapu memiawku.
dia menjilat dan menyeruput clirotis ku,sama seperti payudaraku, lama sekali dia bermain disana untuk menyeruput cairan yang tersisa
dia juga mengangkat bokongku ke atas untuk menjilat lobang anusku, belum pernah aku merasakan kenikmatan seperti ini.
"ahhhh pakkk sudahhh , emmhhh " aku tak tahan ,geli sekali waktu dia menjilat lubang anus ku
aku akhirnya mendapatkan orgasme ke 3 dengan jilatan di memiawku, semua cairan ku di hisap dan di telan tiada tersisa.
setelah itu dia siap2 menyetubuhiku dengan gaya misionary,aku pasrah melihat penisnya ingin menerobos memiawku,
tiba-tiba aku mengingat suami ku, kasihan jika aku menghianatinya ditambah lagi mertuaku sedang mendapat musibah,
air mataku mulai menetes,pak narto tidak menghiraukan ku, dia telah mendorong pinggul kedalam, tetapi penis itu meleset
dari sasaranny,aku hanya menunggu dan memulihkan kesadaranku akan dosa yang kuperbuat.
pak narto memulai kembali mendorong pinggul tiba2 tubuhnya mengejang dan terlihat lemas, dan ada semburan hangat di luar memiawku
yaa, dia sudah mencapai klimaksny,dengan sepenuh tenaga kudorong tubuhnya dan aku menyuruhnya keluar kamar,dengan wajah kecewa dia keluar kamarku
ku kunci pintu dan aku menangis,meratapi apa yang sudah kuperbuat, hampir saja kammi melakukan persetubuhan,
aku merenung malam itu tak teraasa aku mulai tertidur,tanpa memikirkan besok ada kejadian apa lagi yang menimpa diriku..