AKU RELA JADI WANITA SIMPANAN
== lanjutan==
.
(cerita ini diposting dari hp, terbagi beberapa part, ga bisa fullstory langsung, jempolnya ga kuat)
.
.
Aku sudah lewati banyak rintangan dan cobaan tapi sampai hari ini aku masih bisa bertahan, aku tak boleh menyerah, apapun yang terjadi harus kuhadapi..
.
Pagi ini begitu sampai kantor, aku langsung menemui pak Andrew, sejak awal pak Andrew memang selalu datang lebih pagi dari jam resmi masuk kerja.
"tok..tok.."... Ku ketuk pintu ruangannya dan tanpa menunggu jawaban kubuka pintu itu.
"permisi pak.." ucapku..
.
"ya.. Astri ada apa...? Tanya nya melirikku sebentar lalu kembali mengetik dikomputernya.
Aku langsung duduk dikursi di depan meja kerja nya.
"saya mau bicara soal flash disk yg kemarin bapa kasih ke saya.." kataku
.
"ya.." jawabnya
.
"Bapak sudah liat isi nya.." tanyaku dengan suara agak pelan, gugup juga.
Pak Andrew menghentikan kegiatan mengetiknya, ditatapnya aku.
"kalau saya belum lihat, bagaimana mungkin saya bisa tahu kalo isi filenya tentang kamu.."
Sungguh merasa bodoh aku dengan pertanyaanku itu.
"kamu ga usah pikir macam-macam, selama hal itu tidak mempengaruhi kinerja kamu, saya tidak akan mempermasalahkannya.." pak andrew berkata datar.
"tapi kalau kamu merasa perlu menjelaskan nya kepada saya, kita bicara nanti selesai jam kantor.." lanjutnya.
.
Seharian itu aku benar-benar tidak bisa fokus kerja, pak Andrew memang sama sekali tidak menyinggung hal itu, tapi aku tetap merasa ada sesuatu yang mengganjal dihatiku.
Selepas jam kerja, kutemui lagi pak andrew, aku merasa harus menjelaskan semua, kenapa sampai aku bisa jadi seperti itu.
Pak andrew menolak berbicara dihotel, aku pun menurut saja ketika ia mengajakku dengan mobilnya, pak andrew membawaku ke kawasan pantai ancol..
"bicara disini lebih enak. Dan kalau kamu penat bisa teriak melepaskan nya kelaut.."
pak Andrew berkata, sambil turun dari mobil aku mengikutinya, jam sudah sekitar 7malam, ini bukan malam libur jadi suasana pantai terasa agak sepi. Kami duduk di tumpukan batu di pinggir pantai..
"oke jadi, gimana cerita nya..?" pak Andrew bertanya dengan lembut.
Semula aku bingung bagaimana aku mencritakannya, tapi entah kenapa melihat pak Andrew yang tampak santai itu, akupun dengan mudah menceritakan semua ceritaku hingga berakhir jadi budak seks pak Robby.
.
"bagaimana, sudah merasa lega, setelah cerita?" tanyanya.
Aku hanya mengangguk sambil menyeka airmata yang tidak bisa kutahan sejak bercerita tadi.
"saya malu pak.." kataku..
.
"ya sudahlah, kenapa mesti malu, kan kamu juga ceritanya cuma sama saya.."
.
"terimakasih pak, Bapak ga pecat saya..."
.
"ya saya ga pecat kamu, tp mungkin akan potong gaji kamu"..
.
Aku memandang nya bingung, ia tersenyum melihat kebingunganku.
"gaji kamu dipotong untuk mengganti rugi kerusakan kursi diruang kerja saya, yang rusak karena sering kelebihan beban.." ucapnya.
Ah, aku benar-benar salah tingkah atas ucapannya , jika saja ada lampu pasti muka ku sudah terlihat jelas merah. Sementara pak Andrew tampak tertawa begitu lepas, beda jauh dengan dikantor yang selalu tampak serius dan menjaga jarak dengan bawahan.
"becanda.." katanya sambil tangannya mengusap-ngusap rambutku.
"makasih pak, dan maaf bapak jadi pulang telat ke rumah.." kataku setelah kami terdiam sejenak.
.
"ga apa tri, pulang juga malas,.." ucap nya datar.
Kupalingkan wajahku, menatapnya penuh heran.
Pak Andrew tersenyum kecil, dan berkata "bukan cuma kamu yg punya masalah"
.
"boleh aku tanya sesuatu.. Tapi jangan tersinggung..?" pak Andrew berkata pelan.
"iya pak.." jawabku sambil mengangguk.
"apakah kamu selalu puas ketika bermain dengan pak Robby..?"
Aku tersentak dengan pertanyaan ini, tapi aku tetap menjawab, "iya pak.." jawabku.
.
"apa yang membuatmu puas, karena kelamin yg besar panjang atau karena permainannya atau ketahanannya..?" aku benar-benar bingung akan maksud pertanyaan pak Andrew ini, tapi aku tetap memberi jawaban,
"semuanya pak.." jawabku..
Pak Andrew menganggukan kepala..
Beberapa saat ia terdiam, aku pun tak berani memulai pembicaraan..
"kamu mau ga, bercinta dengan saya..? Perkataan yang sungguh mengejutkan keluar dari mulut pak Andrew
"maksud bapak apa..? Tanyaku dengan suara bergetar, aku tidak menyangka akan hal ini, apakah karena ceritaku pak Andrew jadi menganggap aku cewe murahan.
"saya cuma ingin tahu apakah saya bisa memuaskan seorang wanita, karena istri saya selalu kecewa dengan saya, dan masalah ini yang membuat kami sering ribut,.." pak Andrew berkata pelan namun terlihat ada kejujuran dinada nya.
"maaf, kalau saya membuatmu tersinggung.., mari kita pulang saja, saya antar kamu" lanjutnya sambil berdiri, sementara aku masih duduk terdiam., ia memandangku..
"aku mau..." entah kenapa aku berbicara seperti itu. Dia pun tampak sedikit terkejut.