Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG The Pursuit of Orgasm

Bimabet
Update Kesebelas - Au Revoir...

Sabtu 13 April 2013 15:05...

Sebentar lagi akan keluar pengumuman pemenang tender yang sudah berbulan bulan kami kejar. Rasanya seperti menunggu kelahiran anak pertamaku [ah ngacau anak aja belum punya masa uda tau rasanya nunggu kelahiran]mungkin seperti ini nanti saat aku menunggu kelahiran anak pertamaku.

TREETT...TRETTT.....TREETT......


Bunyi mesin fax seakan membuat suasana kantor hening. Seperti dikomando semua pasang mata yang mendengar bunyi mesin fax tersebut memicingkan mata kearahku.

"k-kenapa semua melihat kearahku" batin ku sambil mengerenyitkan dahi.

"Pak Frans" tegur beatrice mengagetkanku.

"ah.. i-iya kenapa bet"

"gimana hasilnya?"

"hah?"

"ituuu pak.... Fax yang masuk, pemberitahuan pemenang tender kan?"

"hah??" dengan wajah tanpa dosa aku menaikan bahu tanda tak tahu.

"aiih.. si bapak mah suka bercanda...." Celoteh Devi di seberang sana.

"oh... hahahahha biar sedikit penasaran" jawabku sambil mengaruk garuk kepala yang tidak gatal saat aku sadar aku berdiri didekat mesin fax.

"eheem..ehemm..." dehem ku laksana seorang adipati kerajaan Singosari yang akan membacakan titah dari Kanjeng Prabu Ken Arok. Setelah sedikit berkomat kamit membaca isi faximile yang baru saja masuk tanpa sadar aku mengucapkan "kita menang..." meskipun lirih, kata kata itu sanggup membuat seantero kantor bersorak sorai.

"CIYUSSS..... Pak??" teriak salah satu mahluk alay dikantor ini.

"Mikocok laaahh" jawab Bagas yang mengahampiriku dan merebut kertas fax dari tanganku.

"selamat" ucap bagas kepadaku setelah membaca isi dari faximille tersebut dengan ketipan penuh arti.

Hampir 20 menit kami larut dalam euforia sendiri, karena dengan menangnya tender ini sudah dipastikan ada bonus tambahan yang akan mengucur memenuhi pundi pundi kantong kami.

Setelah selesai dengan euforia, kini saatnya Aku menghadap dewan direksi yang sudah berkumpul di dalam ruang rapat.

"Tok..Tok..Tok....."

"permisi..." ucapku sopan saat memasuki ruang rapat. Sekilas mata elangku menangkap empat sosok pembesar ditempatku bekerja.

"kurang satu" batinku.

"selamat ya Frans, untuk kemenangan tender pertama di kantor cabang kita yang baru ini" kata Pak Adib salah satu dewan direksi diikuti ucapan selamat dari ketiga dewan direksi lainnya.

"i-iya... termikasih pak.. bu... saya tidak akan berhasil tanpa bantuan rekan rekan yang lain"

"ehem.." terdengar deheman dengan suara penuh wibawa dari balik pintu yang terbuka sedikit.

"Pak.." sapa ku sopan dengan mengangukan kepala saat pimpiman direksi masuk kedalam ruang rapat.

"selamat ya Frans"

"t-terimakasih pak"

"segera bentuk tim untuk mengerjakan tahap awal dari proyek ini"

"si-siap pak"

"tapi jangan masukan namamu di tim itu" potong Pak Bambang pimpinan direksi kami.

"k-kenapa pak? Apa saya ada salah?"

"oh, nggak... berhubung tender ini sudah kita menangkan dan hari ini kamu selesaikan pembentukan tim pelaksana, kamu saya tarik kembali ke kantor lama kita"

"m-mulai kapan pak?"

"hmm... senin besok. Dan minggu depan anak saya Astrid sudah kembali dari liburannya. Saya tugaskan kamu untuk menjadi Trainer nya, karena saya lihat kamu orangnya bisa diandalkan dan kerja kamu bagus."

"t-terimaksih pak atas kepercayaannya"

"oh ya... untuk bonus dari tender ini akan diurus oleh Bu Lily, untuk mekanismenya silahkan dibicarakan saja dengan beliau. Oke, saya kira itu saja, saya harus terbang ke Bangkok sore ini. Frans, sampai ketemu di kantor pusat"

"t-terimaksaih pak, semoga perjalanannya lancar" Pak Bambang keluar dari ruang rapat diikuti tiga orang dewan direksi lainnya, sedangkan Bu Lily tetap tinggal di dalam ruang rapat denganku.

"duduk Frans"

"eh.. iya bu" Akupun menarik sebuah kursi dan duduk tepat di sebrang kursi bu Lily, Kuperhatikan bu Lily dengan seksama, wajahnya sedikit memperlihatkan bahwa beliau sudah berumur.

Kira kira umurnya 45 tahunan, tapi kalau masalah body. Aku yakin daleman bu Lily masih kenceng itu terlihat dari siluet siluet lekuk tubuhnya saat beliau memakai blouse ketat yang memamerkan keindahan tubuhnya.

"gimana Frans, selama kerja di kantor cabang ini?"

"ehm.. baik bu, sebenarnya saya sudah mulai kerasan disini"

"yaa... gimana lagi Frans kami memang butuh orang sperti kamu, muda, pinter, ganteng lagi"

"eh....?" Mendengar kalimat terakhir bu Lily aku sempat kaget.

"ah ibu bisa saja, saya biasa saja kok bu" jawabku sambil mengaruk garuk lagi kepalaku.

"nah.. rendah hati pula. Sayang udah punya istri coba kalo belum... Pasti cewek cewek dikantor ini sudah berebut pingin jadi istrimu Frans"

"hehehehhe, ibu bisa aja ah" Setelah ngobrol kesana kemari, bahasa kerennya ngobrol ngalor-ngidul.

Tiba di pokok permasalahan, yaitu mekanisme pembagian bonus dari tender ini kepada seluruh karyawan yang ikut berpartispasi. Setelah menimang nimang beberapa option yang di berikan oleh bu Lily aku memilih option yang palig simpel.

Bonus langsung di turunkan melalui kepala bagian masing masing kepada seluruh staff di bagian masing masing pula. Dengan catatan semua bukti pembagian harus di lampirkan kembali ke meja bu Lily.

Setelah sepakat aku berpamitan kepada bu Lily guna memberitahukan kabar ini kepada rekan rekan yang lain.

"ngga ada pesta perpisahan frans?" tanya bu Llily saat aku akan keluar.

"uhm... belum ada rencana si bu"

"ya udah, kalo ada saya diundang ya.."

"hehehehe... pasti bu...." Sesampainya di ruangan kerja ku, aku menelpon Bagas memintanya untuk kekantorku.

"whats.. up bro..." sapa Bagas dengan nada gembira.

Setelah menjelaskan mekanisme pembagian bonus kepada Bagas dan memintanya menjelaskan kembali kepada seluruh kepala bagian yang ikut andil dalam proyek ini. Aku juga memberitahukan perihal dimutasinya aku kembali ke kantor pusat.

"ah, serius lu bro?"

"iya Gas.. senin gw uda masuk dipusat"

"waah.... Berarti kudu ngerubah rencana ntar malem ni"

"hah?" sungguh bukan jawaban yang aku harapkan dari mulut Bagas.

"gimana maksudnya?" tanya ku lagi ke Bagas.

"ya gini bro... berhubung kita menang tender, sesuai dengan perjanjian kita kemaren, gw uda siapin acara buat kita berdua. Tapi.... Berhubung situasinya beda, gw harus bikin acara yang special buat kepergian dikau. Hahhahaha"

"haisssssh.. emang gw mau mampus!! aseem dah"

"hahahha ya ga gitu bro, paling gak ada kenang kenangan yang susah buat dilupakan gitu"

"hmm... hmm... kalo gitu buatin yang WAH deh"

"wokeeh, bentar yak... gw kumpulin dulu seluruh Sumber Daya Manusia yang gw punya"

"jiaaahh... emang susah kalo lawan germo, hahahahha" ejek ku.

Ketika mengawasi pembentukan tim pelaksana awal, handphone ku bergetar

One Message » Read
Sender : Bagas

Sudah siap bro... let's get the party... :D

Reply...

Wokeeeeyyy

Sent...


"Uhm... waktunya sms Angel" pikirku.

Ma, papa nanti pulang sebentar ganti baju... trus ada acara kecil kecilan dari kantor di villa ngerayain kemenangan tender, sama... perpisahan papa.... kayaknya besok pagi baru pulang... tolong siapin baju papa ya... uhm.. mama ikut juga aja ya?

Sent...


Selang beberapa menit handphone ku bergetar kembali

One Message » Read

Sender : Honey

Iya, pa mama siapin kaosnya... celana jeans ya pa? kalo mama ikut ga ada temennya dong pa... mama dirumah aja deh.. palingan ntar malem Winda mama suruh nemenin. Btw papa ga kenapa napa kan? Kok pake perpisahan segala???

Reply...

Engga ma... mulai senin besok papa dipindahin lagi kekantor lama, jadi... siap siap ya... papa bakalan sering pulang cepet :p

Sent...

Sender : honey
Oh... siapa takuuutttttt :))

Close...[/I]

Dalam hati aku senyum senyum sendiri membaca balasan sms dari istriku. Selain itu muncul pertanyaan, kira kira party yang seperti apa yang Bagas rencanakan ya? Paling paling Bagas menelpon seluruh koneksi Wanita Penghiburnya... atau bagas mengajak temen temen kostnya.. ahhh najiss kalo itu [kost kost an bagas tidak menerima putri] .

Selain itu, dalam hati kecilku aku memutuskan semua fantasyku harus berhenti setelah acara perpisahan ini.

Tanpa sadar sudah terbentuklah tim pelaksana awal dan jam sudah menunjukan pukul 17.30 seluruh bonus pun sudah masuk kedalam kantong masing masing staff yang bersangkutan.

Setelah pembentukan tim selesai, aku meminta sedikit waktu untuk berbicara dengan seluruh rekan rekan yang selama ini ikut berjuang demi memenangkan tender ini. Yap, pidato perpisahan.

"uhm... saya harap tim yang sudah terpilih ini bisa bekerja dengan maksimal dan memenuhi target pelaksanaan yang telah ditetapkan, sehingga kantor kita bisa mendapat kepercayaan dari pemilik proyek. Dan dalam kesempatan kali ini saya mengucapkan terimakasih buat kalian semua yang telah membantu saya dan kami para kepala bagian dalam memenangkan tender ini. Seperti halnya tidak ada perjumpaan tanpa perpisahaan, dalam kesempatan ini saya ingin berpamitan"

Tiba tiba suasana menjadi hening, tidak ada lagi yang sibuk dengan dirinya sendiri, semua mata tertujuh pada ku.

"hehehehehe... santai berooooo" gurauku agar suasana menjadi cair kembali dan nampaknya cukup berhasil, mulai terdengar beberapa tawa renyah dari rekan rekan kerja ku.

"hahahaha, nah gitu dong, ga usah terlalu serius, toh kita juga masih dalam satu paguyuban, eh direksi maksud saya" kembali tawa mereka menghiasai ruangan yang tadi sempat sunyi.

"ah... Pak Frans bercanda ni..." celetuk bu Sophie salah satu rekan kerja ku.

"hehehehe... gimana lagi Bu, saya kan cuma pion yang mengikuti perintah raja. Dan mulai senin besok saya diperintahkan untuk kembali ke kantor pusat. Jadi saya harap temen temen mengerjakan proyek ini dengan sunguh sunguh, karena bagaimanapun juga proyek pertama kita ini akan menjadi tolak ukur perusahaan ini untuk kedepannya"

Berbagai komentar langsung mendera ku, ada yang dengan tabah menerima perpisahan ini, ada yang belum percaya, malah ada yang dengan senang hati menerima kepergianku.... Sialan tu orang!!

Akhirnya acara pidato perpisahanku pun kusudahi dan berganti dengan acara berjabat tangan, seperti layaknya mempelai yang sedang menerima ucapan selamat dari para undangan, aku diam berdiri dan rekan rekan kerjaku berbaris rapih menyalami aku.

"sudah sudah... ayo kita pulang uda sore tuh... sabtu sabtu kok pulang sore apa kata duniaaa"

"hahahahhaha" tawa kamipun serempak memenuhi kantor.

"bro..." sapa Bagas mengagetkanku saat aku sedang sibuk membersihkan ruangan kerjaku.

"oit"

"uda siap? Buat ntar malem?"

"bereees... btw costnya brapa?" tanyaku

"halah... ini kan perpisahan buat elu, jadi cost by me lhaaa..."

"jiaaaaah... serius lu?"

"ho oh.. mi tek tek deh, hahahahha"

"hahhahahaha.... Btw acaranya dimana?"

"eitss, rahasia dong.. pokoknya jam 8 ntar gw tunggu di pom bensin deket kostan gw"

"hadeehh pake rahasia rahasiaan segala macam ababil aja kao" kataku dengan logat batak.

"zudah lah.. kao ikut zaja katza ana" jawab Bagas yang tak mau kalah dengan logat Arab.

"iyee iyeee... yok pulang" ajak ku.

***​

"Ma... aku pulang"

"iya paa mama lagi bersih bersih dapur nih"

"oowh..."

Seperti menggunakan jurus langkah bayangan, tanpa menimbulkan banyak suara Frans sudah berada dibelakang istrinya yang sedang berjongkok membersihkan laci laci dapur.

"aw !!" pekik Angel kaget saat ujung ibu jari Frans menyentuh vaginnanya yg dibungkus komplit dari luar.

"iiissshhhh... nakal yaa" teriak kecil Angel sambil mencubit betis kanan suaminya.

"hehehhehehehe, cium dulu dong.."

"enga ah, bau acem" tolak Angel manja.

"yaah.. aroma surga gini dibilang asem"

"heiihh? Aroma surga? Hahahahahaha" ledek Angel yang dengan sigap bangkit berdiri dan mencium suaminya.

"mandi sana lho.. asem gitu"

"iya iya... cium lagi dong"

"eh... nambah, mandi dulu !!" kali ini Angel menambahkan gesture ingin mencubit pinggang Frans.

"eitsss.. iya iyaa.. ga pake nyubit doong" dengan gesit Frans berhasil melepaskan diri dari niad buruk Angel, dan berjalan menuju kamar untuk melepaskan pakaiannya.

Ketika Frans sibuk melucuti satu persatu benang yang menempel ditubuhnya, terdengar Angel sudah selesai membersihkan dapur dan sudah menyalakan televisi diruang keluarga

"saat yang tepat" pikir Frans.

Frans mengintip dari cela pintu kamar, Angel sedang asyik menonton tv dengan rambut panjangnya diikat keatas, memperlihatkan leher indahnya yang sedikit ditumbuhi bulu bulu halus.

Frans mendekati istrinya perlahan lahan hingga tepat berada dibelakangnya.

"ngapain pa?" tanya Angel tiba tiba tanpa menoleh kebelakang.

"eh?? Kok tau?" jawab Frans heran.

"ya iya laa.. la wong keliatan dari kaca lemari mainan"

"shit! kejutan yang sedikit gagal" pikirnya.

"hehehehe ngga kok ma, papa cuman mau ngasih ini" aku menyodorkan sebuah kotak berselimutkan kain beludru merah dan berlutut dibelakang sova tempat Angel duduk [Just like what He do when He purpose Her]yang didapat dari tokoh perhiasan yang dikunjunginya dalam perjalanan pulang tadi, Frans membelikan Angel sebuah kalung berliontinkan sebuah batu rubi warnah merah muda. Tidak terlalu mahal tapi indah.

Dengan kepala Frans bertopangkan sisi atas sova dan tangan yang seperti merangkul leher Angel, dia membuka perlahan kotak merah itu tepat di depan wajah cantik istrinya.

"cantik" Ucap Angel lirih.

"mama suka?"

"iya pa, bagus. Mama suka?"

"sini papa pasangin" setelah kalung itu sukses melingkar di leher indah Angel, dengan gerakan lembut dia menolehkan kepalanya dan melumat habis bibir suaminya. Cukup lama mereka berciuman dengan posisi itu hingga leher mereka terasa pegal.

"claps.." bunyi yang ditimbulkan saat bibir meraka berdua lepas. Dengan cepat Frans mendaki sova dan mendarat di samping istrinya.

Dan tanpa menunggu perintah bibir Frans kini yang melumat habis bibir mungil Angel.

"uhmpss..uhmmmsspps" desah Angel terahan, karena selain gerakan lidah mereka yang saling berpagutan tangan kanan Frans sudah mulai bergrilya mengunjungi kedua buah dada istrinya.

"ohs.. paa...katanya ada acaraa kantorss.." kata Angel lirih saat dia berhasil melepaskan diri dari keganasan lidah Frans, namun tangan kanan Frans masih hinggap di buah dadanya yang membuat Angel sedikit mendesah.

"biarin aja anak anak nunggu ma… aku kangen sama mama"

"ahhsss.." lenguh Angel saat lidah suaminya menyapu ujung puttingnya.

Saat ini Frans benar benar ingin menikmati setiap detik percintaannya dengan Angel. Dia menyapukan lidahnya perlahan lahan. Memainkan putting lainnya dengan jari jarinya secara perlahan pula.

Sementara Angel hanya bisa melenguh dan mendesah mendapat perlakuan Frans yang bisa dibilang sangat sangat lembut.

"pahhsss.. yangss kehs...nceng dongg"

Tanpa menghiraukan permintaan Angel, Frans tetap menjilati dan sesekali megigit lembut putting Angel secara bergantian dengan lembut.

Cukup lama dia bermain dengan kedua putting indah milik Angel yang sekarang nampak benar benar mengeras dan mengacung tajam.

"ahhssss" lenguh Angel saat jemari tangan Frans mengusap belahan vaginanya dari luar celana dalamnya.

Basah, vagina Angel sudah benar benar basah saat jari telunjuk Frans menyentuh vaginanya.

Frans kembali kulumat bibir mungil istrinya dan memerintahkan jemari jemari terlatihnya untuk perlahan lahan meloloskan celana dalam yang dipakai Angel.

"ohhhsss" Lenguh Angel dengan gerakan kepala kebelakang seperti menahan nikmat saat jari telunjuk Frans menyentuh clitoris Angel secara langsung saat celana dalam Angel sudah berhasil dijatuhkan kelantai oleh jemari tangan suaminya.

"uhmmppss...uhmppsss..aaahhhss...ashhss" desah Angel saat mendapat dua serangan sekaligus di buah dadanya dan clitorisnya.

Dengan sedikit rakus Frans mengenyot bongkahan payudara Angel dan dengan sedikit tempo cepat Frans mengesek gesekan ibu jarinya di clitoris Angel.

"ahhhss..paaahhs... ttt-terruss paaaa.. Eenaaakk paaahs" racau Angel diringi pinggul yang sedikit bergetar ketika jari jari Frans dengan sengaja menekan clitorisnya.

"paaahs.. paahhhâ€.. i-ituu geliiii paahhhhss" Mendengar racauan Angel yang akan nsegera mendapat orgasme pertamanya, Frans makin bersemangat mengesek gesekan ibu jarinya di clitoris Angel dan melahap putting kanan istrinya dengan rakus.

"ohhhhss...paahhhhsss..mams...maaaaa mauu..nggggggsss" lenguh Angel makin menjadi.

Dengan kecepatan cayaha dia mengentikan gesekan ibu jarinya dan menggantikan tugasnya dengan lidah nakalnya. Lidah Frans bergerak dengan lincah menari nari di clitoris Angel hingga membuat Angel mendesah desah dan akhirnya menghimpitkan kedua pahanya dan memelengkungkan tubuhnya tanda dia telah mendapat orgasmenya yang pertama.

"ooohhhsss.. Paaaaaaahhhhss maaamaaa ke-keeluarrsss" lenguh Angel diringi nafas yang naik turun sesaat setelah dia memuntahkan cairan surganya kedalam mulut Frans.

Setelah himpitan paha Angel mengendur, dengan sekuat tenaga Frans menyedot vaginna istrinya.

"aahhhhhssngggghh" Pekik Angel dan mengangkat paha kanannya melewati kepala suaminya dan mengeser tubuhnya yang sedari tadi duduk, menjadi terlentang di sova menjauhkan vagina basahnya dari keganasan mulut suaminya.

"hehehehehe, abis papa ga rela kalo netes ke sova ma"

"geliii tauuuu"

"hassh.. hash.. hash" terdengar suara nafas Angel yang naik turun disela sela rajukannya.

Frans memberi waktu kepada istrinya untuk menikmati sisa sisa orgasmenya dulu sebelum berlanjut ketahap selanjutnya.

"muach.." Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Angel saat Frans bangkit berdiri dan duduk di sova, mengangkat sedikit kepala Angel dan meletakannya di pahanya.

"love you ma" ucap Frans diringi usapan ibu jarinya dibibir Angel.

"love you more pa" balas Angel sambil memutar badan dan langsung melahap pennis suaminya yang sudah setengah tegang.

"oohsss..." erang Frans saat Angel mulai menaik turunkan kepalanya dengan batang pennis berada didalam mulutnya.

"srupss...slrrupsss"

"ahhss..ohhmmpppss... enak ma"

"hmm.. enak pa? kalo ini?" dengan sekuat tenaga Angel memasukan seluruh batang pennis Frans kedalam mulutnya hingga Frans bisa merasakan kepala pennisnya menyentuh tenggorokan Angel [Just like she did on their first time].

"ooohhhssssssss" erang Frans tertahan menikmati kenikmatan deep throat yang dilakukan Angel.

"haash.." terdengar nafas berat Angel saat mengeluarkan pennis Frans dari dalam mulutnya yang dihiasi cairan kental nan lengket di ujung kepala pennis suaminya.

Seperti kesetanan tanpa istirahat Angel langsung melahap habis lagi pennis suaminya. Sedangkan Frans? dia hanya bisa memejamkan mata menikmati perlakuan istrinya yang tercinta.

Frans merasakan pennisnya sudah berada pada posisi siap tempur, alias sudah tegang seratus persen. dia menarik lembut kedua lengan Angel. Seakan mengerti dengan kode yang diberikan oleh suaminya, Angel melepaskan kulumannya pada pennis suaminya dan merangkulnya dengan posisi pennis yang tegak berdiri diantara perut mereka.

"i'm yours pa" ucap Angel lirih seraya melumat habis kembali bibir Frans.

Dengan sedikit tenaga Frans mendorong kedua bongkah pantat Angel keatas dan memposisikan pennisnya sedemikian rupa agar lancar menerobos vaginna indah milik Angel.

"ohss"lenguh Angel saat Frans mengesek gesekan kepala pennisnya diclitoris Angel.

"nakaal"

"hehehehehe" jawabnya sambil mengeser arah pennisnya lebih kedalam agar pas berada pada tempatnya.

"uhhhh...hnnnnggggsss" lenguh Angel saat perlahan lahan batang pennis suaminya mulai tertelan vaginna basahnya.

"oohhssss..;sempiit maaa"

Sejenak setelah seluruh batang pennis Frans habis tertelan oleh vaginna Angel, tidak ada pergerakan sedikit pun diantara mereka. Hanya terdengar sisa sisa desahan yang masih menderu lembut dari mereka berdua.

"are you ready" kata Angel lirih.

"sure.."

Dengan gerakan lembut Angel mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur.

"œoohs.." erang mereka berdua hampir secara bersamaan.

Entah siapa yang merusak tempo terlebih dahulu, gerakan yang tadinya lembut berubah menjadi gerakan yang liar.

"ahhss..aahhhssss"

"uuhhmmmpp.. terruss paaaa.." dengan sedikit menahan pinggul Angel agar tidak bergerak, Frans menghujamkam pennisnya dengan tempo cepat kedalam vaginna istrinya secara bertubi tubi.

"oooooohhss...oohhhsss" racau mereka berdua saat merasakan sensasi dari gesekan pada otot otot organ vital mereka berdua.

Kurang puas dengan posisi ini, Frans mengangkat tubuh bugil Angel dan membalikannya, kini Angel yang bersandar pada sova. Dengan posisi ini dia lebih leluasa menghujamkan pennisnya kedalam vaginna Angel.

Tanpa ancang ancang Frans langsung menghujamkan pennnisnya sedalam dalamnya ke vaginna Angel.

"aahhhhs" pekik Angel menerima perlakuan suaminya.

"sakit ma?" tanya Frans seraya menghentikan hujaman pennisnya.

"engga pa, enak.. hehehehhe"

"hmmmmmm, kirain sakit.. mau lagi?"

"bangeeettzzz..Ahhhhhss...ahssssss" erang Angel.

Cukup lama Frans menghujamkan pennisnya dengan posisi ini, hingga dia merasakan dinding dinding vaginna istrinya menyempit, seakan mencoba menutup namun gagal karena ada sebuah batang pennis yang keras didalamnya.

"pahhs mama..mmaa..mau.. kekkk..aahhssss" Angel tidak sempat menyelesaikan kalimatnya karena dengan tempo yang makin cepat Frans memaju mundurkan pinggulnya menyongsong orgasme kedua istrinya.

"aaarhhggs..paahhhss... paaaaa...aaaahhhhhhhhssssss" lenguh Angel panjang saat dia mencapai orgasmenya yang kedua.

Lelehan cairan orgasme Angel meluber diselah selah batang pennis Frans yang masih setia menancap gagah didalam vaginnanya.

Perlahan lahan setelah gelombang orgasme Angel habis Frans mulai menarik keluar pennisnya.

"hngggss" Lenguh Angel menahan rasa geli yang mendera vaginnanya.

"hassh..hash...hassh" hanya suara deru nafas mereka berdua yang seakan mengisi seluruh ruangan keluarga.

"hash...hahsss.. enak ma"

"he eh" jawab Angel lemas disertai anggukan kecil darinya.

"minum ma?" tanya Frans yang hanya dijawab gelengan kepala oleh Angel.

"papa belum keluar ya" kini Frans yang menjawab pertanyaan Angel dengan gelengan kepala saja.

"hmmm...bentar ya pa, mama istirahat dulu, langsung keluar dua kali jadi lemes hehehehe"

"iya ma, papa ambilin minum dulu ya?"

"uhm...iya deh... hehehehe" Setelah Angel meneguk habis orange juice yang Frans ambil dari dalam lemari es, dia mendorong Frans lembut hingga suaminya terlentang di atas sova.

"ini nakal" Katan Angel sambil menggengam pennis suaminya yang sedikit lemas.

"srupss... sruppssss" dimulai kembali dari jurus jurus oral Angel yang benar benar luar biasa, bahkan abg abg yang bertebaran dalam petualangan liar Frans dan Bagas tidak bisa dibandingkan dengan istrinya ini.

Tanpa menunggu lama pennis Frans sudah kembali pada posisi siap tempur.

"ohsss" lenguh Frans saat Angel memasukan pennis Frans kedalam vaginannya dengan posisi diatas membelakangi suaminya, dengan kedua tanggan bertumpuh pada dada suaminya yang bidang.

"uhmmppsssshh" sensasi yang luaar biasa, pennis Frans seakan tertarik setiap kali Angel menggoyangkan pinggulnya kebelakang.

"aaahss... Ahhhssss" erang mereka hampir bersamaan ketika Angel mulai menambah tempo goyangan pinggulnya.

"uhhmmmmsss...aahhhssss" lenguhan dan racauan mereka berdua bak gayung bersambut.

Hampir 20 menit mereka bercinta dan sudah beberapa gaya bercinta pula mereka lakukan.

Dengan menggunakan gaya doggie style Frans mencoba menjemput orgasmenya.

"ohhhss... yang kenceng pa... aahhhss"

"iihyaa... maaahhss.."

"paahs... enaakkkk...ohhggss..ooohhsss... paaaa mam-maaashhh"

"b-bentar maa... papaass... juggasshhs...uhnnggggg" ucapan Frans seakan diputus oleh vaginna Angel.

Vaginna Angel tiba tiba menyempit, melumat habis pennis Frans yang ada didalamnya.

"ppaahhhs... aahhhhhhhsssss" jerit kepuasaan yang terlontar dari mulud Angel.

"oohhhss... ohhhsssss" tanpa menunggu lagi Frans memompa batang pennisnya dengan irama yang tidak beraturan hingga membuat tubuh Angel jatuh tersungkur diatas sova dengan posisi menungging.

"aaahhhhss.. maa... semmpiitttttt..aahhhrrssss"

"paah..paahhhs... G-ggellii paaahhhs"

"aaarhhggsssssssss...ahhhss..ahhhssss" lenguh mereka berdua bersamaan ketika sukses menggapai orgasme yang pertama bagi Frans dan keempat bagi Angel. Dengan pennis yang masih tertancap di dalam vaginna istrinya, Frans menjatuhkan badan menindih Angel.

Deru nafas mereka bersaut sautan memenuhi ruangan ini.

"hash...hash...hash... enak ma?"

"he eh"

"mama dapet multi pa"

"ha? Masa ma? [tentu saja ini pura pura]

"iya pa"

"wah.. enak banget dong" goda Frans

"hehhehehe banget nya dobel pa"

"I love you dear... even I'm not here anymore" Bisik Frans lirih dari belakang telingga Angel.

Dengan rona wajah heran Angel membalikan badan menghadap suaminya

"emang kenapa pa?"

"ga papa.. just say, you'll always love me"

"I'll always love you pa, ga peduli apa yang..." belum sempat Angel menyelesaikan kalimatnya Frans sudah memagut mesra bibir mungil istrinya hingga Angel tertidur.

Just close your eyes..

The sun is going down You'll be alrigth

No one can hurt you now Come morning light

You and I'll be safe and sound


Entah hanya perasaan Angel saja atau memang dering handphone itu lebih nyaring dari biasanya. Dering handpnhone itu semakin lama semakin aneh, seperti semakin menjauh, sayup sayup Angel mendengar kembali nada dering dari handphonenya yang kembali berbunyi semakin nyaring.

Just close your eyes..

The sun is going down You'll be alrigth

No one can hurt you now Come morning light

You and I'll be safe and sound...


Pandangan Angel sedikit kabur, sesaat dia hanya melihat sebuah cahaya yang terasa sangat menyilaukan matanya, perlahan namun pasti Angel bisa menguasai keadaan dan bangkit dari tidurnya dan duduk disova tempatnya berada. Dengan sedikit bingung Angel menoleh kenan dan kekiri melihat keadaan sekitar. Tidak ada yang aneh, ini adalah ruang keluarga di apartementnya kecuali bunyi handphone yang seakan berteriak teriak untuk segera di angkat.

"hmmm... papa pasti uda berangkat nih, masa aku ditinggalin gitu aja tidur telanjang bulat gini, di sova lagi. Dasar!" gerutu Angel kesal.

Angel mengambil handphone yang dia letakan di atas meja

"winda.."

"ngel.." suara winda lirih.

Tanpa memperdulikan Winda, Angel menceritakan apa yang baru saja dia alami. Dia menceritakan percintaannya dengan suaminya kepada Winda dengan semangat mengebuh gebuh, tidak hanya itu dia juga menceritakan betapa indahnya kalung yang dibelikan suaminya untuk dirinya.

Tiba tiba Angel berhenti bercerita, karena mendengar sahabatnya itu menangis diujung telephone.

"kenapa win?" tanya Angel heran.

"mas Frans..."

"k-kenapa mas Frans" tanya Angel makin heran.

"mas Frans m-meninggal ngeelll.."

"a-apa? Jangan bercanda Win!" bentak Angel

"mobil mas Frans di lindas truck saat perjalanan pulang kerumah, nyalain tv ngel.." jawab Winda dengan isak tangis yang makin menjadi.

Telah terjadi kecelakaan di jalan sunandar priyo sudarmo yang menewaskan seorang pengemudi mobil Honda Gallant bernomor polisikan N 64 UL yang dikemudikan oleh seorang pria bernama Frans Verone, korban diketahui baru saja pulang dari tempatnya bekerja. Kondisi mobil ringsek parah setelah di tabrak truck gandeng dan dilindas truck tersebut, di sinyalir pengemudi truck… mengantuk dan menyeruduk mobil korban dari belakang dan melindasnya. Jenazah korban kini tengah dalam perjalanan menuju rumah sakit umum Dr. Saiful Anwar Malang


"Enggak!! Ga mungkin ! mas Frans baru aja" tenggorokan Angel seakan tercekat, dia tidak bisa melanjutkan kata kata saat tangan kanannya mendarat di bawah lehernya untuk memegang liontin yang tadi dipakaikan oleh suaminya.

Seakan tidak percaya dengan pemberitaan yang ada di televisi Angel beranjak masuk kedalam kamar untuk mencari sebuah kotak yang tadi diperlihatkan oleh suaminya. Bukan kotak yang didapatinya melainkan tumpukan kaos dan celana jeans yang masih tertumpuk rapih diatas tempat tidurnya.

Dengan langkah gontai dan derain air mata, Angel teruduk lemas mencoba melawan kenyataan ini.

Tiba tiba Angel teringat perkataan suaminya dalam mimpi atau entah apa namanya karena Angel mendapati dirinya tidur dalam keadaan telanjang persis seperti dalam mimpinya setelah dia bercinta hebat dengan suaminya.

"I love you dear... even I'm not here anymore"


Dengan tegar Angel meminta Winda untuk menjemputnya dan menuju Rumah Sakit Umum tempat jenazah suaminya dilarikan.

"maaf pak, kami keluarga dari korban kecelakaan yang bernama Frans" ucap Winda kepada seorang polisi yang berjaga di lorong rumah sakit.

"oh, saya turut berduka cita atas kejadian ini bu. Mari saya antar ke ruang almarhum"

"tinggalin kami Win" pinta Angel dan Winda pun keluar bersama polisi tersebut untuk mencari tahu jalan cerita sebenarnya dan menyelesaikan urusan administrasi.

"kenapa pa?..."ucap Angel lirih dihadapan jenazah suaminya yang tergolek tak bernyawa dengan darah segar menghiasi wajahnya.

"kenapa papa tega sama mama? Kenapa papa ninggalin mama sendirian?" kata Angel berlinangkan air mata.

Ketika Angel sedang kalut dan tertunduk lemas berlinangkan air mata, terdengar suara langkah kaki menhampirinya.

"ma, maafin papa.."

Sontak Angel pun kaget dan mencari asal suara tersebut. Seakan tak percaya Angel melihat sosok suaminya bermandikan cahaya putih berdiri disamping jasadnya yang bersimbah darah.

Tidak ada noda darah setitik pun yang menghiasi sosok suaminya itu.

"waktu papa disini sudah habis, jaga pemberian terakhir papa ya ma" belum sempat Angel mengucapkan apa apa sosok penuh cahaya itu kian lama kian memudar ditelan sebuah cahaya putih yang menyilaukan mata.

"Ngeeel!!....Angeelll!!" teriak Winda
 
Terakhir diubah:
@avond: sama bro :D ada tanktop tp cm ane buat kerja :p

@oed: dopost tu :ngupil:
jare pak ku, lak enek masalah cekelen ngisor udelmu... lak sik enek, berarti sik lanang. kudu iso ngatasi :D

iternet ane kayanya nih,
Ane reload malah jadi dopost.

Boleh juga tuh wejangannya.
Bisa ditiru.
 
wkakakakakag anak ku wedok, arep tak wejangi ngunu lak ya lucu :p

heh vond :D reserved for update itu terlalu mainstream :p let it flow wae lah :D (ingkar janji yah namanya?) :ha: =))
 
wong iki kalau nulis cerita membawa efek samping, dosen nerangin, aku cenggur gara" baca iki :haha: :jempol:
 
Kl gw rasa sih terasa cepet krn ada 2 ss disini. Pembaca lgs disodorin 2 sex scene yg mantaps.. Mungkin cuma perbedaan pemotongan cerita aja..

Avond ini gw rasa kaliber penulis pro.. Ga banyak celah kesalahan yg kita dpt..

Keep writing
 
semangat broo kami selalu setia menunggu cerita yg mantap :D meskipun lama
 
been sent to the previouse page

:rose: regards :rose:

Bondz :D
 
Terakhir diubah:
jangan panggil ane OM :galak:
ane udah pakde :pandaketawa: hehehehe

btw karya ente emang layak mendapatkn aplus :tepuktangan::tepuktangan::tepuktangan:

hahaha iye broo.. apdet ud meluncur semoga berkenan....



vond... mana updatenya nih.. sange nih babang..:)

hehehe sory kmren slah nama :p apdet sdh ada sory lg lamaaa apdetnya

Cuman ada satu kata buat cerita ini, LANJUTKAN... :semangat:

makasee gan :D

Kl gw rasa sih terasa cepet krn ada 2 ss disini. Pembaca lgs disodorin 2 sex scene yg mantaps.. Mungkin cuma perbedaan pemotongan cerita aja..

Avond ini gw rasa kaliber penulis pro.. Ga banyak celah kesalahan yg kita dpt..

Keep writing

ahhh suhu wed trllu mmuji saya jenis penulis abal koook, btw makasi ud mampir n dtnggu pecah telorna

Nunggu lg... :)

sory gan lama :D btw ud ad apdetannya lho;)


wahahaha, seru nih gan. alur campuran

hehehe kamsia broo ud mmpir POV nya jg campuraaan :)
 
:jempol: om abond

Perlu belajar banyak dari om abond nih , soal ss dan pergantian Pov :ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd